1. Simple Mission

13.4K 808 22
                                    

"Letakkan chip sensor di dalam handphone milik targetmu. Dan untuk tugas mudah ini, kau hanya perlu menyamar sebagai petugas pelayan kamar hotel itu." Titah seorang setengah baya dengan duduknya yang angkuh.

Tak ada jawaban. Ruangan kerja yang terbilang mewah di lantai 12 gedung itu hening sesaat.

"Jeon Jun ---"

"Tugas semudah ini kenapa harus aku? Cari saja pegawai hotel. Aku yakin mereka sanggup melakukan tugas ini." Namja di hadapannya itu berkata angkuh. Ia duduk bersandar pada sofa dan kakinya ia tumpukkan melipat, santai.

"Aku hanya ingin kau melakukannya. Ini memang tugas mudah. Tapi ini penting, Jeon Jungkook." Lelaki di hadapan Jungkook menghela napas dalam.

"Karena ini tugas dari mafia penting dan rela membayar kita mahal hanya untuk hal mudah semacam ini. Dan kau tau yang mengutus kita melakukan tugas ini adalah kelompok mafia dari Jepang yang bernama --- "

"Ahh seperti aku peduli saja dengan orang yang meminta bantuan kita." Jungkook memutus kalimat lawan bicaranya yang lebih tua dengan angkuh.

"Jungkook kau ---" kalimat lelaki itu kembali terputus.

"Kau tau Ketua Namjoon, aku ingin bayaran yang setimpal dengan tugas ini. Apalagi penyamaran ku menjadi petugas pelayan kamar ... yang .. yahhh tak sesuai dengan image ku." Namja manis itu merajuk angkuh.

"Aku sangat tau hal itu, kau bukan orang sembarangan. Kau mahal, ne??" Nada lelaki itu menjadi nakal menggoda layaknya om-om mesum.

Namja bernama Jeon Jungkook itu tersenyum miring. Mengiyakan sebutan dirinya yang mahal dalam artian bayaran yang akan ia terima setelah melaksanakan tugasnya. Diikuti senyum lega lelaki paruh baya di hadapannya.

"Aku anggap kau setuju dengan tugas ini." Lelaki di hadapan Jungkook mengambil sebuah map coklat dari dalam laci meja kerjanya. Meletakkannya di atas mejanya.

"Dan ini data lengkap targetmu, namanya Kim Taehyung."

"Ahh seperti aku peduli saja. Aku hanya perlu meletakkan chip itu di handphone nya saja kan." Lagi, namja berumur 20 tahun itu berkata angkuh. Dan untungnya Ketua Namjoon itu paham dengan sikap cuek namja bermarga Jeon itu yang memang malas mengetahui data setiap targetnya.

"Ya, dan lakukan dengan bersih."

"Ketua kau berkata seolah ini tugas pertamaku saja." Masih dengan nada angkuh. Namun ditambah dengan nada kesal yang terkesan imut.

"Ne nee~ aku hanya mengingatkanmu Kook." Ya, lelaki paruh baya itu berusaha sabar memahami anak buahnya yang kelewat menjengkelkan dan tidak sopan itu.

"Sudahlah, kapan aku melakukannya?"

"Tentu saja lebih cepat lebih baik. Hari ini saja. Ah tidak! Sekarang!" Lelaki paruh baya itu sumringah.

"Mwo?"

"Cepatlah. Tim mu sudah menunggu di hotel. Semua sudah disiapkan sejak seminggu yang lalu kau tau?!"

"Mwo?! Kau bahkan sudah menyiapkan semuanya sebelum mendapatkan persetujuanku tentang tugas ini?!" Jungkook berdiri dari duduknya.

"Karena aku tau kau tak akan menolak tugas ini Kookie." Lelaki paruh baya dengan rambut pirang itu tersenyum.

"Berhenti - memanggilku - dengan - sebutan - itu - tuan Kim Namjoon!" Jungkook menekan setiap kata dari kalimatnya, kemudian keluar dari ruangan dengan membanting pintu.

Jungkook membenci panggilan 'Kookie' itu. Menurutnya itu tidak sesuai dengan imagenya. Padahal sebutan 'Kookie' sangat pas dengannya, wajah manis sekaligus tampan, senyumnya dengan gigi kelinci yang pasti akan membuat sipapun terpesona, proporsi tubuhnya yang ideal dengan kulit putih mulus tanpa bercak dan tatapan mata coklatnya yang terkadang teduh terkadang tajam.

You Are My Target (Vkook/Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang