9. Pancake

5.8K 597 41
                                    

"Kau hanya butuh istirahat selama seminggu. Untung saja tidak ada patah tulang atau kerusakan organ dalam yang fatal. "

"Maaf." Namja dengan kulit pucat itu setengah berbisik. Saat ini tubuhnya terlalu lemah hanya sekedar untuk menjawab. Kecelakaan mobil yang ia alami siang tadi membuatnya harus terbaring lemah di ruang rawat sebuah mansion besar. Mansion yang rahasia.

"Kau anak kesayangan Ketua. Tak seharusnya kau terjun dalam pembunuhan kali ini. Kau tau itu dengan jelas." Pria paruh baya yang merupakan dokter pribadinya itu merapihkan alat ceknya.

Namun pasien yang diajak berbicara seolah sibuk dengan lamunannya hingga tak menjawab.

"Suga.."

"...."

"Hey Suga!"

"Hm?"

"Kau ini tidak baik melamun terus. Beristirahatlah. Aku akan melaporkan keadaan mu pada Ketua." Dan pria paruh baya itu keluar dari ruang rawat.

"Rasanya seperti aku pernah melihat namja itu." Pikiran namja yang di panggil Suga itu berputar pada kejadian baku tembaknya siang tadi.

Saat kedua manik hitamnya menatap manik hitam lawannya yang terus menembaki mobilnya. Membunuh rekannya satu persatu.

Namja dengan tatapan tajam sekaligus teduh yang entah kenapa membuatnya merasakan dejavu yang tak ia mengerti.

Namja tajam, mengerikan dan tegas namun manis. Seolah ia rindukan di dalam hatinya.

↘↘↘


Jungkook meremas ujung kemeja yang ia pinjam dari Taehyung. Pikirannya kalut dalam kebimbangan yang ia juga tak paham kenapa.

Masih dengan pertanyaan yang terus menerus terulang.

'Itu.. itu bukan hyung kan ??'

Taehyung yang melihat perilaku aneh Jungkook sejak penyerangan siang itu mencoba bertanya.

"Kau tidak apa-apa Jungkook?"

"Iya ah tidak. Eh tadi kau bertanya apa Kim Taehyung?" Lihatlah, betapa tidak fokusnya Jungkook.

Jungkook mendongak menatap Taehyung yang berdiri didepannya yang duduk diranjang Taehyung.

Mata Jungkook merah. Begitu pula dengan pucuk hidungnya yang kemerahan.

Taehyung menghela nafasnya.

"Aku melihatmu menangis dalam tidurmu. Apa kau mimpi buruk?"

Deg!

Jungkook kembali menunduk. Bahkan mimpinya benar-benar membuatnya menangis dalam tidur. Sial, benar-benar memalukan bagi Jungkook.

' Mimpi indah sekaligus buruk.' Jungkook menjawab dalam batinnya. Ia menggigit bibir bawahnya.

"Apa- apa aku menangis?" Jungkook balik bertanya kemudian dijawab dengan anggukan oleh Taehyung.

Dihadapan Taehyung, Jungkook hanya terdiam. Namun kali ini dapat terlihat jelas bahunya bergetar menahan tangis.

"Jungkook.." Taehyung tak mengerti apa yang terjadi pada namja manis dihadapannya itu.

Namun yang ia tahu, ia benci melihat namja yang ia yakini hebat dan akan menjadi pelindungnya dari para pembunuh itu kini dalam keadaan yang sangat menyedihkan.

'Sebenarnya ada apa dengannya?' Taehyung menyerngit. Kemudian ...

'Greb!'

Dengan sekali gerakan Taehyung merengkuh tubuh Jungkook. Taehyung memeluknya. Memberikan dada bidangnya sebagai tumpuan wajah Jungkook.

You Are My Target (Vkook/Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang