Taehyung menyerngit heran saat merasakan belakangan ini hari-harinya di kantor ataupun perjalanan dinasnya terasa aman. Dan sudah hampir seminggu ini tidak ada serangan dari para pembunuh yang mengincarnya seperti sebelumnya.
Apa musuh-musuh yang ingin merampas nyawa Taehyung sudah menyerah?
Sekilas Taehyung mengamati namja yang sibuk bermain game tembak-tembakan di handphonenya dengan posisi berbaring pada sofa ruang kerjanya.
Ya, namja yang belakangan ini entah mengganggu atau justru membuat Taehyung semakin semangat pergi kekantor. Karena ditemani namja manis itu tentunya.
Jungkook yang merasa dilirik oleh 'target'nya mengalihkan pandangan fokusnya dari handphonenya kearah Taehyung.
"Kau butuh bantuanku hyung?"
"Ah tidak. Ehm iya. Aku butuh bantuanmu. Tolong serahkan agenda dinasku ini pada sekretaris Yeri." Taehyung menunjuk map biru dengan dagunya.
Jungkook pun bangkit dari acara berbaringnya. Mengambil map biru di samping meja Taehyung. Membawa map itu keluar dari ruangan kerja Taehyung menuju ruangan sekretaris pribadi Taehyung bernama Yeri.
"Nuna, ini agenda dinas Kim Taehyung." Ujar Jungkook. Mata sekretaris Yeri seketika membulat menatap Jungkook. Seolah bertanya 'apa kau bilang?' atau bahkan 'apa katamu barusan?'
"Maksud saya milik hyung, Tae-hyung ku. Ah maksud saya hyung saya." Jungkook gugup.
Lidahnya terpeleset kesana kemari mengungkapkan kalimatnya.
' Shit!' batin Jungkook.
Sekretaris Yeri mengambil berkas yang disodorkan Jungkook sambil mengangguk. Ia memperhatikan lembaran-lembaran agenda dinas bosnya itu.
"Tuan Jungkook tidak ikut tuan Taehyung dalam dinasnya ke Bali kali ini?" Tanya sekretaris itu ketika ia tidak mendapati nama Jungkook yang berstatus adik sepupu Kim Taehyung itu tidak ada dalam daftar nama dinas ke Bali bosnya itu.
"Mwo?" Jungkook melongo. Dengan segera ia berlari keruangan kerja Taehyung. Membuka pintu ruang kerja dengan kasar.
"Hyung! Kau tidak akan mengajakku ke Bali?!" Pekiknya histeris dengan suara yang menggebu.
"Untuk apa kau ikut?"
"Aku kan memang harus mengikutimu 24jam!" Hasut Jungkook. Yang ia inginkan sebenarnya adalah pergi jalan-jalan ke pulau Dewata itu.
"Memangnya kau mau pergi ke Bali? Itu adalah pekerjaan dinas. Disana membosankan."
'Brak!'
Jungkook menutup pintu ruang kerja itu dengan kasar. Menunjukkan ia tengah kesal.
"Tetap saja aku harus ikut denganmu!" Ia membentak seolah itu alasannya harus ikut ke Bali.
Taehyung yang sempat terkejut saat pintu ruang kerjanya dibanting oleh namja kelinci itu bangkit dari duduknya.
Ia menyeringai. Berjalan menghampiri Jungkook. Membuat tubuh yang lebih muda mundur langkah demi langkah kebelakang ketika langkah namja tampan itu semakin mendekatinya.
"Sepertinya kau benar-benar ingin bersamaku."
"Apa? Tentu tidak! Ini kan tugasku." Taehyung mengukung tubuh namja yang lebih mungil darinya bersama tembok di belakang Jungkook membuat kaki Jungkook bergetar. Jangan lupakan kedua tangan Taehyung yang ikut mengukung dikedua sisi Jungkook.
"Jika memang kau ingin bersamaku, aku akan membuat jadwal khusus bersamamu Jungkook-ie." Taehyung menatap lurus kedua manik Jungkook. Ia kembali menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Target (Vkook/Taekook)
FanfictionVkook-Taekook Jungkook, si snipper bayaran handal yang membuat Kim Taehyung (anak dari pengusaha terkaya se-Korea) dalam keadaan terancam kemudian dalam keadaan terlindungi. Jungkook dilema. Misinya kali ini sungguh membuatnya pusing. Ia harus membu...