2. Threats

6.6K 662 17
                                    

"Aku baik-baik saja appa, eomma."

"...."

"Ya, aku akan terus berhati-hati."

"...."

"Kalian tidak perlu ke Korea. Sudah kubilangkan aku baik-baik saja sungguh."

"...."

"Apa? Kalian sudah di bandara? Akan ke Korea?"

"...."

"Baiklah kalau begitu. Hati-hati appa eomma."

"...."

"Ne, saranghae."

Taehyung memutus sambungan teleponnya dengan kedua orang taunya yang sedang melakukan perjalanan bisnis di luar negeri.

Ini sudah kedua kalinya ia mendapat serangan dari orang asing yang berusaha merenggut nyawanya hanya dalam kurun waktu 1minggu. Ya, ia mendapatkan percobaan pembunuhan yang serius.

Pertama saat ia di apartmentnya. Seorang dengan pakaian serba hitam dengan topi dan masker hitam memasuki kamar apartment tanpa Taehyung tau bagaimana cara orang itu memasuki kamar apartment nya yang saat itu terkunci rapat. Dan gilanya, seseorang itu benar-benar berusaha membunuhnya dengan sebuah pisau. Saat itu Taehyung berhasil mengelak dan menghindari setiap tusukan yang di hujamkan pada tubuhnya. Karena memang ia menguasai teakwondo. Namun, pembunuh itu akhirnya menyerah dalam usaha membunuh Taehyung dan ia kabur lewat jendela kamar apartment Taehyung.

Kedua, saat Taehyung tengah berbelanja di supermarket pada malam hari. Ia mendapat serangan senjata api secara bertubi-tubi. Ia dapat bersembunyi dengan gesit dan untungnya ia mendapatkan bantuan dari beberapa polisi yang tengah berjaga di sekitar supermarket itu. Kejadian itu membuat trauma beberapa pengunjung supermarket. Dan jangan lupakan keadaan supermarket yang hancur berantakan akibat baku tembak.

Polisi masih menyelidiki kasus itu. Masih berusaha menemukan orang yang berusaha membunuh anak satu-satunya dari pengusaha terkaya se Korea. Anak dari pemilik Kim Corp Company.

Ini bukan kasus sederhana yang dapat di anggap santai oleh Kepolisian kota. Karena target pembunuhan itu ialah seorang dengan reputasi penting dan terpandang di Korea.

Taehyung berjalan linglung keluar dari ruangan kerjanya di kantor.

"Aku akan pergi sebentar." Pamit Taehyung pada sekretarisnya.

"Tuan, tetaplah di kantor. Keadaan sedang tidak aman."

"Aku hanya akan menyervis mobilku." Ujar Taehyung menatap gantian sekreratisnya dan 2 bodyguard berbadan kekar yang sedari tadi sudah di belakangnya.

Ya, kini Taehyung memiliki 2 bodyguard sekaligus atas perintah appanya.

"Ba-baiklah tuan.." ucap sekretarisnya menunduk. Tak mampu membantah bosnya.

↘↘↘

Taehyung menatap kedua bodyguardnya. Ia merasa jengah diikuti 24jam oleh orang asing yang disewa oleh appanya untuk melindunginya.

"Kalian berdua bisa menungguku di cafe itu." Taehyung menunjuk cafe di seberang jalan. Ia tengah berdiri di depan tempat servis mobilnya.

"Tuan, kami akan mengikuti anda ketempat servis mobil." Jawab salah satu bodyguard yang sedari tadi hanya diam. Ditubuhnya ada 2 pistol yang siaga dengan peluru. Ya, bodyguard Taehyung selalu membawa 2 buah pistol di balik jas hitam mereka untuk berjaga jika sesuatu terjadi pada tuannya.

"Ayolah, cafe itu dan tempat servis mobilku ini hanya terpisah dengan jalan raya ini. Aku jengah jika kalian mengikutiku terus." Taehyung menaikkan intonasi bicaranya.

"Ini sudah tugas kami tuan."

"Didalam tempat servis mobil ini tidak akan ada penjahat kalian tau??"

Kedua bodyguard Taehyung hanya terdiam. Mulut mereka terkunci rapat dan masih berdiri tegap di tempat semula. Tidak menghiraukan utusan Taehyung yang menyuruh mereka menunggunya di cafe.

"Ohh ayolah. Sana kalian pergi ke cafe. Aku tidak akan lama..." Taehyung berujar pelan. Ia kesal.

Kedua bodyguard itu dilema. Kewajiban mereka adalah melindungi dan mengikuti setiap langkah tuannya. Namun di satu sisi juga tak tega mendengar permohonan agar tidak mengikuti tuannya satu kali ini saja.

"Baiklah, kami akan menunggu di cafe itu. Tuan berhati-hatilah." Ujar salah satu bodyguard. Kemudian berjalan menyebrang jalan menuju ke cafe.

Taehyung lega. Ia hendak memasuki tempat servis mobilnya, namun langkahnya terhenti saat seorang gadis kecil menarik celana kainnya.

"Paman, aku .. aku menjual pelmen ini. Mau-maukah paman membelinya??" Gadis kecil berumur 4tahun itu begitu menggemaskan.

Taehyung berjongkok, menyamai tinggi badan gadis kecil yang belepotan memakan permen lolipop. Lucu.

"Lihatlah, kau belepotan.." Taehyung tersenyum memperhatikan gadis kecil di hadapannya itu. Tiba-tiba ..

'Dorrr!!'

Suara letusan senjata api terdengar nyaring dari tengah jalan raya di siang itu. Orang-orang yang berada disekitar kejadian langsung berlari berhamburan panik.

Taehyung yang mendengar suara tembakan refleks menoleh kebelakang, tepatnya kearah jalan raya. Arah asal suara tembakan yang membuatnya terkejut bukan main.

Ia dapati salah satu bodyguardnya tergeletak di tengah jalan raya. Dan bodyguard yang satu lagi tengah memegang pistolnya yang di ujung senjata itu masih mengeluarkan asap. Ia mengarahkan pistolnya pada rekan bodyguardnya. Dan ...

'Dorr!'

'Dorr!'

Dua buah tembakan kembali dilayangkan oleh salah satu bodyguard yang memegang senjata api itu pada rekan bodyguardnya yang sudah tak bernyawa itu. Kemudian ia membalikan tubuhnya. Berjalan kearah Taehyung. Mengarahkan pistolnya tepat ke kepala Taehyung.

"Menyenangkan bisa menghabisi mu sekarang juga."ujar bodyguard itu. Taehyung hanya terdiam dia masih shock. Bodyguard yang disewa appanya untuk melindunginya justru mengkhianatinya. Dan kini akan membunuhnya.

"Janan cakiti paman inyi!!!" Teriak gadis kecil yang sejak tadi masih didekat Taehyung. Gadis imut itu melebarkan tangan kecilnya yang masih memegang lollipop. Ia bermaksud melindungi Taehyung, tanpa sadar bahwa kini ia ikut terancam bahaya.

"Kamu juga ingin mati ya gadis kecil. Baiklah, setelah membunuh mu, baru aku akan membunuh paman mu ini." Bodyguard itu mengarahkan pistolnya. Siap menembak dengan lantang dan ....




'Splaaasshh!'




'Dorrr!'

"Arghhh!!"

Suara lantang itu memekik saat tembakan itu melesat. Tubuh Taehyung yang memeluk gadis kecil di hadapannya itu terhuyung. Dirasanya begitu panas peluru yang meleset mengenai lengan kirinya. Hanya menyerempet sedikit. Namun terasa perih panas dan sakit menjadi satu. Ia melindungi gadis kecil itu.

'Hei, yang sakit hanya lengan ku. Apakah aku tidak mati?'

Taehyung gemetar dengan mata terpejam. Perlahan ia membuka matanya.

Ia terkejut melihat bodyguard yang tadi mengarahkan pistol di depannya kini sudah tergeletak tak bernyawa dengan lubang peluru di kepalanya.

'Siapa.. siapa yang menembaknya!?' Taehyung terhuyung lagi. Pandangannya kabur. Dan ia terpejam, pingsan.

↘↘↘













Bingung caranya uhh (ㆁωㆁ*)(ーー;)('-﹏-';)m(_ _;)m /aya.

You Are My Target (Vkook/Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang