Di tengah kepekatan malam
terduduk aku keseorangan
kenangan menerpa
satu demi persatu.Ingin ku ungkapkan rindu
namun tiada siapa mendengar
kenangan menusuk kalbu
sungguh hatiku bergetar.Masih teringat lagi
saat pertama kali
kaki melangkah pergi
ke bumi di mana aku pernah berdiri.Suka tangis dan tawa
susah senang kita masih bersama
di saat susah engkau di sisi
di saat senang engkau menemani.Masih teringat lagi
di sanalah tempat kita bercanda
di sanalah tempat kita menimba
sehingga ilmu penuh di dada.Masih teringat lagi
pabila dirasakan dunia seperti tidak adil
air mata ini mudah sahaja terus mengalir.Masih teringat lagi
di saat perlukan sokongan
masih ada kawan
yang sentiasa memberikan senyuman.Masih teringat lagi
segala kenangan yang pernah
dicipta bersama sentiasa mekar di dada.Masih teringat lagi
segala tawa dan suka
seolah-olah telah kita rakamkan di pelusuk minda.Masih teringat lagi
di saat kita melangkah pergi
dan tinggallah kita sendiri
menghitung kenangan yang semakin pergi.
YOU ARE READING
Bukan Sekadar Puisi
PoetryPuisi ini bukanlah percakapan kosong yang hanya meluncur dari mulut yang pincang. Puisi ini lahir dari kekosongan hati yang ingin menghamburkan perasaan mahupun keinginan.