Part 2

71 10 0
                                    


Kamu datang, tapi sama saja.
Kamu masih sulit untuk sekedar aku pandang.

-HTWYH-

Ellina meraih ponsel yang ada di meja belajarnya.

Azzura Farhana : Ada di invite temen gue nggak?

Temen Azzura?

Ellina Rusley : Siapa?

Wait?! Temen Azzura? Yang baru saja nge-invite gue adalah Pandu. Apa dia temennya Azzura?

Azzura Farhana : Pandu

Sebentar, kayaknya namanya nggak asing. Ellina sedikit berfikir. Dan... Damn! Pandu?! Dia bukannya yang tempo hari gue kepo-in sama Azzura?!

Azzura Farhana : Dia yang kita stalking tempo hari. Yang gue kata habis nolak temen dket gue dikelas. Inget?

Tuh kan, bener. Tanpa membalas lebih dulu pesan dari Azzura, Ellina langsung meng-klik tanda centang pada penerimaan undangan baru di bbm.

Ellina Rusley : Inget. Kenapa invite gue?

Azzura Farhana : Lagi mau cari jodoh katanya. Yaudah karna gue baik, ya gue kasih pin lo. Siapa tau jodoh beneran. Kasian gue sama lo, jomblo mulu.

Apalah kata lo, Ra. Gue trima lo hina gini asal imbalannya ya kayak gini, dapet pin nya cogan, dedek gemes lagi.

Ellina Rusley : Asem lo. Kayak situ nggak jomblo aja.

Azzura Farhana : Setidaknya gue lagi deket sama someone.

Ellina Rusley : Iya deh yang lagi kesemsem sama Indra.

Tidak ada lagi balasan dari Azzura. Ellina langsung membuka pemberitahuan di bbm yang menampilkan tulisan 'Pandu Swaranata sekarang menjadi kontak'. Dilihatnya foto profil bbm dari Pandu.

Damn! Handsome banget! Syukurlah tidak ada nama cewek atau inisial-inisial nggak penting di statusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damn! Handsome banget! Syukurlah tidak ada nama cewek atau inisial-inisial nggak penting di statusnya. Hanya tulisan sibuk. Taulah gue, orang ganteng mah sibuk terus.

Puas memandangi foto Pandu, Ellina meletakkan ponselnya untuk menata buku yang besok akan dibawa ke sekolah sesuai jadwal dan menilik adakah pekerjaan rumah yang belum ia kerjakan. Dia bukan siswa yang rajin ataupun pintar. Apalagi kalau soal matematika, kimia sama fisika, udah angkat tangan dia. Tapi anehnnya, entah keberuntungan dari mana dia bisa masuk kelas IPA. Sebelas dua belas lah sama Willy. Bedanya Willy jelas bisa masuk IPA karena prestasinya yang membanggakan sekolah lewat kompetisi renang yang ia jalani sejak dia duduk dibangku SD.

Tiba-tiba ponsel Ellina bergetar lagi.

Pandu Swaranata : PING!!!

What the...... Demi apa Pandu ngechat gue?! Gila! kok gue seneng ya..

How To Win Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang