Part 12

37 2 0
                                    

Impian Ellina dari dulu. Pulang sekolah sama Indra, mampir ke sekolah Azzura terus ngintipin tuh dedek gemes dari balik jendela mobil. Dan hari ini impiannya akan terwujud. Jari-jari Ellina menari diatas layar ponselnya. Sementara Indra sibuk mengemudi.

Ellina Rusley : Klo keluar kelas, lo di belakangnya Pandu terus ya sampai lo keluar gerbang. Biar gue tau Pandu yang asli tuh kayak gimana.

Azzura Natania : Y

"Anjay nih pacar lo, Ndra. Gue chat panjang-panjang jawabnya cuma Y. Kayak sms tarifnya perkarakter aja." Gerutu Ellina. Indra Cuma tertawa samba sesekali menghujani Ellina dengan ejekan pula.

Indra dan Ellina masih tertahan di dalam mobil karna sekolah Azzura belum bubar. Ini memang rencana Ellina datang sebelum sekolahan ini bubar, supaya nggak ketinggalan dedek gemesnya. Kalau nggak sekarang kapan lagi? Ini juga untung karna pelajaran disekolahnya tadi dikurangin 5 menit per mata pelajaran karna ada guru yang nikahan.

Sekolahan emang nggak mau rugi. Mbok ya diliburkan kek. Inikan juga menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Eh, itu Azzura." Teriak Ellina. Kemudian bukan Azzura yang menjadi pusat penglihatan Ellina saat ini, melainkan cowok berjaket hitam yang jalan didepannya Azzura -Pandu. Azzura memang melakukan tugasnya dengan baik. Dia keluar sesuai permintaan Ellina.

Pandu terlihat berjalan dengan tangan kanan yang dimasukkan kedalam saku jaketnya, berbincang-bincang dengan teman cowoknya yang mungkin teman sekelasnya. Kemudian Pandu berhenti. Dia menaiki motor matic milik temannya yang terparkir didepan gerbang. Bukan duduk di jok depan, melainkan di jok belakang, oh tidak! Di jok tengah, karna satu temannya lagi menyusul dan langsung naik dibelakang Pandu.

Satu motor dinaiki 3 orang. Udah kayak cabe-cabean aja lo, Ay.

Motor tersebut berjalan mendekati mobil yang menjadi tempat persembunyian -maksudnya tempat untuk Ellina menonton Pandu. Jantung Ellina berdetak lebih kencang saat motor temannya Pandu itu mau jatuh persis disamping mobilnya Indra karna oleng kebanyakan muatan. Tapi Pandu tidak sedikit pun menyadari bahwa ada Ellina yang sedang memperhatikannya dari tadi. sedikit pun Pandu tidak menoleh kearah mobil yang ditumpangi Ellina.

Ellina terus mengawasi Pandu sampai pantulan dirinya hilang dari kaca spion mobil Indra.

"Udah ngawasinnya? Udah ilang tuh." Sindir Indra yang sejak tadi seolah tersihir oleh suasana sunyi yang diciptakan Ellina karna dia terus saja mengawasi Pandu.

"AAAA!!!!!! GANTENG BANGET!!!!!" Teriak Ellina kemudian.

"Anjir! Bisa dikontrol nggak sih suaranya! Nanti dikira gue ngapa-ngapain lo lagi!" Teriak Indra balik.

"Lo tau arti kata seneng, bahagia, happy, nggak? Ini gue lagi ngrasain! Nggak usah ganggu imajinasi gue, please." Ucap Ellina. Dia tidak tersinggung sama sekali. Senyumnya masih terukir indah dibibirnya.

Sedetik kemudian Azzura datang yang langsung duduk dikursi belakang.

"Udah makan siang, Ra?" Tanya Indra manis. Ellina langsung menoleh kearah Indra yang bisa berubah semanis itu pas sama Azzura.

"Tadi aja marahin gue,giliran sama pacarnya aja manis-manis tai kucing gitu!" Sindir Ellina.

"Woya jelas dong!"

"Emang tai kucing manis, El?" Tanya Azzura sambil terkekeh diikuti Indra yang bukan kekehan lagi, melainkan tawaan.

"Tai kucing kan makanan dia sehari-hari. Ya tau lah pasti rasanya tai kucing."

"Sumpah ya kalian! Buruan pulang Pasangan somplak! Takut naik darah gue kalau lama-lama deket kalian terus."

"Gaya lo naik darah! Habis ketemu Vitamin C , kan?" Sindir Azzura.

How To Win Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang