Part 4

30 5 0
                                    

Mulmed diatas adalah Willy dan Indra. Paket kompliiiit....

..

Minggu pagi. Ada 4 manusia yang tergeletak di ruang keluarga, tepatnya di depan TV.

Habis nonton bola terbitlah molor berjamaah. Semalam atau bisa dibilang dini hari tadi mereka berempat ditambah satu orang lagi, yaitu Edward Rusley selaku pemilik rumah nonton pertandingan sepak bola. Tapi setelah pertandingan usai, Edward pindah tidur dikamarnya.

Suara ketukan pintu pun tak bisa didengar oleh mereka yang posisinya memang dekat dengan pintu utama.

"Masya Allah. Ada orang ketuk pintu juga nggak bangun?!" Azzura mengomel sendiri, lalu membuka kan pintu.

Ada seorang laki-laki, kelihatannya lebih tua dari Azzura. Dia membawa sebungkus coklat dengan secarik kertas yang terlipat rapi. "Mbak Ellina nya ada?" Tanya laki-laki yang berprofesi sebagai kurir tersebut.

"Ada apa ya mas?" Selidik Azzura.

Kemudian kurir itu menyerahkan coklat yang sejak tadi ada ditangannya. "Ini ada kiriman mbak. Tidak mau mengungkap identitas nya."

Azzura pun menerimanya dengan sedikit canggung. "Emm.. Makasih ya mas, nanti saya kasihkan temen saya."

Petugas tersebut pun tersenyum ramah kemudian memberikan secarik kertas untuk ditanda tangani oleh Azzura sebagai tanda bukti bahwa kirimannya sudah di tangan penerima.

Azzura menimang-nimang coklat yang baru saja ia terima. Apa ini dari orang yang akhir-akhir ini berlagak sok jadi penggemar rahasianya Ellina ya?

Lenguhan kecil datang dari Ellina yang sejak tadi tidur dengan bantalan lengan Willy. Azzura yang geregetan karna sampai sekarang belum ada yang bangun akhirnya dia menendang-nendang kaki mereka satu persatu supaya terganggu dan bangun.

"Masih pagi, Yang.." Wait! Yang?! Willy yang mendengar itu langsung bangun membuka matanya lebar-lebar. Suara siapa tadi? Indra kan? Manggil Azzura apa tadi? Yang?!

"Ohohoo... Kayaknya ada yang terlewatkan nih disini." Goda Willy.

"Apaan sih, Wil. Udah bangun sono! Udah jam 9 ini." Azzura langsung berlari menaiki tangga menuju kamar Ellina karena nggak mau ketauan kalau lagi blushing gara-gara si Indra sialan itu.

"Apa ngimpi ya gue tadi? Perasaan nggak deh." Dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Lo nggak ngimpi, gue tadi juga denger kok." Ferry yang sudah bangun pun membisikkan kata itu supata Indra nggak denger.

Willy mengangguk-angguk paham. Tinggal nunggu Indra cerita aja. Terus dia palak deh buat minta traktir makanan yang mahal-mahal.

"Eh gue pulang duluan ya. Ada urusan. Bilangin Indra, motornya gue bawa." Ucap Ferry yang dibalas anggukan oleh Willy.

Ellina dan Indra masih asik dengan mimpinya. Seakan melupakan bahwa beberapa jam lalu mereka sedih termasuk Willy karna team kebanggaan mereka terkalahkan di kandang mereka sendiri.

Mata Willy lalu menangkap sebungkus coklat yang ada di meja. Ternyata itu tertinggal saat Azzura tadi membangunkan mereka.

Willy mengambil kertas yang terlipat rapi disamping coklat tersebut.

To Ellina

Membaca itu, Willy pun enggan membukanya duluan. Dia pun membangunkan Ellina juga Indra sekaligus.

Dengan mata yang masih agak berat, Ellina membaca setiap kata yang ada di kertas tersebut.

Coklat buat yang pagi ini lagi badmood. Semoga ini bisa mengembalikan mood mu ya, Cantik.

How To Win Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang