The Story

5.7K 535 97
                                    

Aku keluar dari tenda kesehatan dengan langkah pelan dan menjaga-jaga agar rambutku tidak tertiup angin.

Di depan tenda aku bertemu Guanlin yang sedang berbicara dengan kak Jihoon. Aku melewati mereka berniat kembali ke tendaku sendiri, namun Guanlin menahan lenganku.

"Kita bicara. Ikut aku"

Singkat, padat dan jelas. Guanlin sekali.

Akhirnya aku mengikuti Guanlin yang berjalan ke tempat yang sedikit sepi.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanyaku setelah Guanlin menghentikan langkahnya.
"Ini salep untuk menghilangkan kissmark di lehermu" ujarnya seraya memberikan sebuah salep.

Tunggu! Guanlin tahu ada kissmark di leherku?!

"Kau.... Tak akan bisa lepas darinya"

Guanlin pun pergi dan meninggalkanku dengan rasa keingintahuan kenapa Guanlin berbicara seakan-akan dia tahu semua apa yang aku alami.

"H-hey Lai Guanlin!"

Lelaki itu menghentikan langkahnya dan berbalik menatapku.

"K-kau tahu semuanya??" tanyaku dengan nada sedikit bergemetar.

Namun apa yang aku inginkan bukanlah sebuah jawaban namun hanya kedua bahunya yang diangkat. Lelaki itu meninggalkanku kemudian setelah membuat rasa penasaran begitu menguasaiku. Hey, ingat bahwa aku tak akan menyerah sebelum mendapatkan sesuatu yang aku inginkan?

Aku akan mencari tahu mengapa Guanlin yang notabane nya hanyalah lelaki tak banyak bicara dan cuek bisa mengetahuinya apa yang terjadi padaku.

Saat ini rasa penasaranku terhadap Guanlin jauh lebih besar daripada Daniel yang mengaku sebagai kaum Vampire tapi pria itu hanyalah pria mesum yang meninggalkan kissmark di leherku.

Huft, aku lapar.

Aku memutuskan untuk kembali ke tendaku untuk beristirahat dan memakan camilan yang kubawa.

Di dalam tenda, aku disambut oleh pelukan hangat dari Clara. Gadis itu sudah hampir menangis saat melihatku masuk tadi.

"Kau baik-baik saja? Apa yang dilakukan pria itu? Kau tampak pucat tadi. Bahkan kak Jihoon tidak memperbolehkanku menjengukmu"

Aku hanya tertawa melihat reaksinya yang seperti itu.

"Aku baik-baik saja, Clar. Aku belum sarapan dan aku tersesat. Hanya itu" bohongku.

Tidak mungkinkan aku mengatakan yang sebenarnya? Setidaknya sampai saat ini aku tidak begitu merasa terancam karena Daniel memang manusia biasa yang terlalu mengikuti hawa nafsunya.

Tapi aku dan Daniel memutuskan untuk berteman dan saling bertukar id line. Aku rasa bahwa aku menyukai pria itu haha.

"Jangan melamun! Kau membuat kami takut, Al" tegur Jinsol dengan tatapan horrornya.

Aku hanya cengengesan dan memegang perutku.

"Aku lapar" ujarku dan langsung direspon oleh Somi.

Gadis itu mengambilkan tas ransel khusus makanku yang berada di sudut tenda lalu memberikannya padaku.

"Thanks Som"

...

Hari sudah semakin larut, seluruh murid kini berkumpul mengelilingi api unggun. Acara kali ini adalah saling bercerita mengenai pengalaman masing-masing. Entah itu pengalaman menyenangkan hingga menyeramkan.

Semua murid dan kakak pembina menceritakan pengalaman-pengalaman mereka. Ada yang lucu, menyedihkan hingga menyenangkan. Untuk saat ini tidak ada yang menceritakan pengalaman menyeramkan. Bahkan orang sedingin Guanlin dan Jinyoung hanya bercerita tentang hobby mereka.

[PRIVATE] Vampire ♕ Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang