CHAIN's ~5~

3.8K 252 6
                                    

Axel terjatuh seketika dan cukup keras ke atas lantai aula pack miliknya. Dia terbatuk-batuk hingga membuatnya mulai mengeluarkan darah di mulutnya. Dan tubuhnya terasa sangat remuk bahkan seakan-akan hancur saat ini juga. Axel bahkan sama sekali tidak bisa mengerti betapa besar kekuatan yang dimiliki oleh Mariella saat tadi bisa membuat tubuhnya menjadi lemah seperti sekarang.

Beta-nya segera datang dan memapah tubuhnya menuju kamar. Sedangkan anggota pack lainnya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi di pesta itu. Walau beberapa tamu disana itu bertanya-tanya kenapa seorang Alpha besar begitu kejam pada mate-nya sendiri. Dan di antara mereka sama sekali tidak mengerti, bagaimana seorang shewolf bisa jauh lebih kuat dibandingkan hewolf, yang terlebih notabenenya adalah seorang Alpha terkuat.

Beberapa di antara tamu-tamu yang datang dan masih banyak memiliki pertanyaan dan juga terkejut atas apa yang terjadi barusan, memutuskan  untuk segera meninggalkan pesta yang seketika terhenti itu. Sambil terus menerka-nerka apa yang akan terjadi selanjutnya.

Disisi lain, Beta mulai meletakkan tubuh Alpha Axel yang sudah Mulai lemah dan tak berdaya itu kembali atas ranjang. Dan dengan segera --- cukup panik --- sebenarnya, dia mulai memindlink Tabib pack untuk segera datang ke kamar Alpha Axel, dan mengobatinya.

Tabib pack yang mendapat mindlink dari Beta, segera datang ke dalam kamar Alpha Axel, dan langsung mengobati tubuh Axel yang terasa panas dan lemah itu. Sesekali Axel masih batuk berdarah. Dan seketika Axel mengerang cukup keras, begitu merasakan ramuan obat-obatan dari Tabib yang mulai menyentuh kulitnya yang terasa sangat sakit. Begitu pula Mike, wolf-nya yang juga ikut mengerang kesakitan. Dan perlahan-lahan, kedua mata Axel mulai tertutup, dan tertidur.

"Astaga!!" pekik sang Tabib sesaat setelah memeriksa kondisi Axel. Tubuhnya berkeringat cukup banyak, akibat berusaha keras untuk mengobati Axel.

"Ada apa tabib?!" tanya Beta sambil memperhatikan Axel yang mulai tertidur, meski napasnya masih terengah-engah. Tak nyenyak.

"Alpha... Kekuatan yang menyerangnya bukanlah kekuatan biasa. Bukan seperti yang diramalkan untuk Luna," jawab Tabib dengan hati-hati.

Beta terdiam. "Jadi kekuatan apa yang menyerangnya kali ini?!"

"Kekuatan yang paling besar yang pernah ada di dunia ini. Kekuatan yang belum pernah ada. Bahkan jika bisa, kekuatan itu bisa melenyapkan Alpha seketika." jawab Tabib yang memandang ke arah Axel dengan tatapan takut percaya dan penuh kebingungan. "Aku tidak tahu lagi, kekuatan apa yang sedang menyerang organ dalam Alpha... Aku hanya bisa mengobati luka luarnya saja untuk saat ini..."

Beta menahan geraman yang muncul. Menatap Alpha Axel yang telah tak sadarkan diri. Luka-luka mulai bermunculan di tubuh Alpha Axel. Terlihat napasnya yang tersendat-sendat, namun sama sekali tidak mengurangi rasa nyamannya setelah mendapatkan pengobatan dari tabib.
"Lalu, Apa yang akan kita lakukan setelah ini, Tabib?" Tanya Beta sambil mulai mengalihkan pandangannya ke arah Tabib. "Kau tentu tahu sesuatu atau apapun untuk bisa memberikan pengobatan yang total kepada Alpha... Kita tidak bisa membiarkan dia terluka parah dalam waktu yang lama..." sambungnya dengan nada penuh kekhawatiran.

Terlebih dia sama sekali tidak bisa membiarkan Axel tersakiti, karena dia sudah menganggap Axel sebagai anaknya kandungnya sendiri. Setelah kedua orangtua Axel yang sudah meninggal. Dia sangat menyayangi Axel, dengan sepenuhnya hati. Dan dia akan melakukan apapun untuk bisa mengobati Axel, jika dia lah yang harus melakukannya.

CHAIN's ✔️ {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang