CHAIN's ~10~

3.6K 253 6
                                    

Dominic baru saja selesai berburu makanan untuknya. Dan saat masuk ke dalam istananya, dia melewati dapur, dan melihat Isla keluar dari kamar Zwetta. Isla tersenyum ke arahnya.

"Isla, ada apa?? Apa terjadi sesuatu??" tanya Dominic sambil mengangkat sebelah alisnya.

"My Lord... Tidak ada masalah apapun. Saya hanya mengambilkan handuk untuk nona, Zwetta," jawab Isla sambil menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat.

Dominic menatap handuk besar yang ada di tangan Isla. "Apa Zwetta ada di sungai??"

"Iya, My Lord... Baru saja," jawab Isla, masih dengan menundukkan kepalanya.

Dominic menganggukkan kepalanya perlahan. "Kalau begitu, berikan saja handuknya padaku, biar aku yang akan memberikannya kepada Zwetta. Dan kamu kerjakan pekerjaanmu yang lain."

"Baik, My Lord..."

Isla pun memberikan handuk itu ke arah Dominic, dan langsung berlalu pergi. Dominic menatap ke arah handuk itu, dan segera berjalan menuju sungai yang ada di belakang kastilnya. Kedua matanya mulai menelisik, mencari keberadaan Zwetta. Rasa khawatir mulai melingkupi dirinya, karena tak menemukan Zwetta di dekat sungai itu.

Hingga akhirnya terdengar suara gemericik air dan membuat Dominic memfokuskan tatapannya ke arah sungai. Hingga muncullah Zwetta dari dalam air sungai, membuat Dominic menghela napasnya merasa lega. Dia terus melangkah perlahan mendekati Zwetta yang sepertinya masih belum sadar akan kehadirannya. Namun, seketika Dominic merasakan tubuhnya mulai kaku. Tatapannya tertuju pada simbol bunga mawar berwarna merah darah yang ada di bahu kiri Zwetta.

Tanda itu.... Tanda itu.... Artinya.... Batin Dominic terkejut.

Zwetta berbalik, dan ikut terkejut saat melihat Dominic yang tengah memperhatikannya. Kedua tangannya merapat, mendekap bagian atas dadanya yang hampir terlihat jelas. Di rasakannya, kedua pipinya mulai memanas. Oh, dan juga rasa panas yang terus menjalar di sekitar tubuhnya.

"Dominic...." panggil Zwetta lirih, yang membuat Dominic terperanjat dan berjalan mendekati Zwetta, sambil memberikan handuk itu ke arah Zwetta.

"Siapa kau sebenarnya Zwetta???" tanya Dominic lirih, saat Zwetta keluar dari dalam sungai.

Zwetta menerima handuknya itu, dan menolehkan kepalanya, untuk menatap Dominic yang berdiri di sampingnya. "Ada apa Dominic?? Mengapa kau bertanya begitu??"
Dominic membalikkan tubuhnya, menghadap ke arah Zwetta yang juga sedang menatapnya. "Zwetta... Tanda itu... Dari mana kau mendapatkan tanda itu??" Dominic menunjuk ke arah tanda bunga mawar yang ada di bahu kiri Zwetta dengan tatapan penuh tanya.

"Tanda ini?? Sejak lahir aku sudah mendapatkannya, Dominic. Ada apa??" ucap Zwetta sambil menyentuh tanda itu.

Dominic terdiam. Kepalanya menunduk dalam-dalam. Kerutan di keningnya semakin dalam, hingga dalam sekejap kerutan itu di hilangkannya. Lalu, Dominic mengangkat kepalanya, menatap Zwetta dalam-dalam.

"Kau adalah mate-ku Zwetta..." Dominic bergumam dengan sangat jelas.

Zwetta bisa merasakan rasa dingin yang mulai menjalar di tulang punggungnya, begitu menyakitkan. Dadanya berdetak sangat cepat, hingga membuatnya merasa sesak. Sedangkan Mariella, dia melolong kegirangan, senang, dan begitu bahagia. Zwetta sama sekali tidak mengerti, akan apa yang terjadi sekarang.

CHAIN's ✔️ {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang