CHAIN's ~7~

3.8K 245 4
                                    

Pria itu terus saja menatap tepat ke arah tubuh Zwetta yang masih tidak sadarkan diri di atas ranjang miliknya. Nama pria itu adalah Dominic Benedict. Dan tatapan pria itu terlihat begitu tajam, datar dan juga dingin dalam satu waktu.

Sebenarnya, Dominic juga merasa sangat terkejut saat tiba-tiba dia dapat mencium suatu aroma, berupa pencampuran antara aroma bunga mawar dan juga bunga anyelir. Begitu aroma itu dapat tercium di hidung Dominic, aroma itu terasa sangat unik dan aroma itu... Sangat memabukkan dirinya. Seakan-akan kegilaan yang di akibatkan oleh aroma itu, bisa membuat dia hilang kendali. Dan Dominic sama sekali tidak bisa memahami hal itu.

Pintu kamar itu terbuka dan menampakkan seorang pria paruh baya, yang juga langsung menundukkan dalam-dalam kepalanya. Sebagai tanda hormat. "My Lord... Ini pakaian yang anda perintahkan. Haruskah saya memanggil para maid untuk membantu anda??" ucap seorang pria paruh baya dengan beberapa kantung yang berisi pakaian di kedua tangannya.

"Ya... Panggilkan beberapa dari mereka. Dan biarkan mereka untuk mengganti pakaian gadis ini," suaranya yang terdengar begitu serak dan juga berat terdengar begitu sangat dingin. Mengeluarkan aura tegas dari dalam dirinya.

"Baik, My Lord... Saya akan memanggil beberapa dari mereka. Kalau begitu, saya permisi dulu," jawab pria itu tanpa melepas tundukkan kepalanya, sambil berlalu setelah meletakkan kantung-kantung berisi pakaian itu ke atas sofa dan pergi.

Tatapan Dominic mulai beralih kembali ke arah Zwetta yang masih belum sadarkan diri. Dominic mulai teringat kepada kejadian beberapa jam yang lalu. Sesaat setelah tubuh Zwetta jatuh dan tak sadarkan diri, sulur-sulur yang tadinya menutupi tubuh Zwetta mulai terlepas secara perlahan, dan memperlihatkan tubuh telanjang milik Zwetta. Dan Dominic, tentu saja terbelalak dan merasa sangat terkejut, melihat tubuh telanjang Zwetta. Dia tetaplah pria normal yang pastinya akan terangsang saat melihat pemanjangan yang begiti indah itu. Lalu, dia mulai kembali mengikuti aroma yang dia cium sedari tadi, dan dia yakin bahwa aroma itu berasal dari Zwetta. Dan dia pun dengan segera, menggendong tubuh Zwetta yang ringan itu menuju kastil kerajaan miliknya.

Tok

Tok

Lamunannya terhenti seketika, saat mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Dominic dengan segera menegakkan tubuhnya dan membuang pandangannya ke arah lain.

"My Lord... Kami sudah datang... Dan siap untuk melaksanakan tugas," ucap salah satu maid yang berdiri tepat di belakangnya.

"Bersihkan tubuh gadis ini, dan pakaikan dia pakaian yang ada di dalam kantung itu. Jika sudah, kalian bisa pergi dan melanjutkan pekerjaan kalian yang lainnya," jawab Dominic sambil segera pergi keluar dari dalam ruangan itu.

"Baik, My Lord..." Mereka menundukkan kepala mereka sejenak.

Dengan segera para maid melaksanakan tugas yang diberikan oleh Dominic, Lord mereka. Jika tidak, mereka pasti akan mendapatkan hukuman yang cukup berat, tentunya. Walau dalam hati mereka terus saja bertanya - tanya, siapa gerangan gadis --- Zwetta --- yang sedang tidak sadarkan diri di atas ranjang ruang kamar milik Lord mereka. Tubuh Zwetta yang hanya tertutupi oleh selimut tebal milik Lord mereka, untuk menutupi ketelanjangannya.

***

"Siapa gadis itu sebenarnya?? Mengapa... Mengapa aroma tubuhnya masih saja bisa tercium olehku?  Apakah... Dia adalah pasangan jiwaku?? Tapi dia makhluk immortal yang berbeda dariku... Dia... Seorang werewolf. Dan hal itu juga sangat mustahil jika aku dan dia adalah pasangan jiwa," gumam Dominic yang sejak tadi tak ada hentinya bertanya-tanya, mengutarakan ribuan pertanyaan yang tidak ada hentinya muncul di dalam pikirannya.

CHAIN's ✔️ {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang