Point Of View Clarra
Pikiran itu benar-benar menjijikan. Bahkan bukan hanya pikirannya, kelakuannya pun berhasil membuatku bergidik ngeri. Sanhget menjijikan. Bagaimana tidak? Ini kali pertama kita bertemu bahkan aku tidak mengenal siapa dia, tapi dia sudah berani menyentuh dadaku. Bukankah ini pelecehan seksual namanya? Namun walaupun begitu, entah kenapa pikiranku sekarang tertuju pada bibir merah muda yang nampak... seksi?
''Oh,maaf nona. Aku tak bisa menahan nafsuku.'' ucapnya dengan wajah datar.
Aku langsung tersadar dari pikiran bodohku. Tatapanku seketika berubah, siapapun paham tatapanku kali ini seperti singa yang ingin menerkam siapapun hidup-hidup.
''Dasar pria nakal! Berani-beraninya kau menyentuhku. Ini kejahatan, kau tau?'' bentakku seraya mendorong bahunya.
Pria itu hanya tersenyum kemudian mengusap kepalaku. Perlahan bibirnya mendekatiku dan....
BRUK.
''Awhh..'' rintihku seraya mengusap pantatku.
Aku terjatuh dari tempat tidur. Ternyata hanya mimpi. Ku kira ini nyata, walaupun dimimpiku pria itu sangat menjijikan tapi... dia pria yang manis.
''Sadarlah, Clara! Pria mesum sepertinya tak patut kau pikirkan.'' ujarku yang mulai tersadar dari lamunan bodoh ini.
Aku menghela napas panjang lalu beranjak dari tempat tidur. Mataku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Ya, ini waktuku untuk berangkat sekolah. Aku adalah siswi kelas dua belas di Senior High School of London. Dengan malas aku berjalan menuju kamar mandi.
***
Usai mandi dan bersiap, aku bergegas untuk pergi ke sekolah. Sopir pribadi yang biasa mengantarku kemana-mana sudah menunggu dipekarangan rumah. Jangan tanya dimana ayah dan ibuku, mereka tidak punya waktu untuk mengantarku pergi ke sekolah.Letak sekolahku memang tak begitu jauh jaraknya. Tak butuh waktu lama untuk sampai, mungkin sekitar 15 menit saja?
Setelah sampai, aku segera memasuki gerbang sekolah disambut oleh satpam yang biasa menjaga gerbang. Aku berjalan melewati koridor yang juga ramai siswa-siswi lainnya. Sudah bukan hal yang aneh bagiku menjadi pusat perhatian. Tidak tau kenapa semua orang menatapku. Namun kali ini berbeda, laki-laki yang nampak tidak asing membuatku menghentikan langkah.
''Siapa dia?'' tanyaku yang terus mengamati laki-laki itu dari kejauhan.
Laki-laki itu balik menatapku. Dan anehnya laki-laki itu tersenyum, siapa yang tahan dengan senyum manisnya itu? Bisa gila lama-lama.
''Hai.'' sapanya membuatku terkejut.
''Aku pernah melihatnya! Dalam mimpi!'' batinku seraya menatapnya tak percaya.
PLAK
Tamparan kecil itu mendarat dipipinya dan sontak membuat pria itu terkejut.
''Apa yang kau lakukan?'' tanya pria itu menatapku tajam.
''Balasan untuk laki-laki yang berani menyentuhku.'' jawabku yang juga menatapnya tajam.
''Apa maksudmu? Siapa yang menyentuhmu?'' tanyanya tak mengerti.
''Dalam mimpi." jawabku pelan.
Pria itu terbelalak, tak lama kemudian pria itu tertawa sangat keras. Lalu,pria itu memegang dahiku.
''Sepertinya kau butuh dokter.'' ucapnya seraya menepuk pelan bahuku.
''Astaga! Apa yang aku lakukan. Ini gila. Benar-benar gila. Itu hanya mimpi. Dan aku terlalu terbawa suasana mimpi itu. Yatuhan, apa yang harus aku katakan?'' pikirku seraya menepuk kepalaku. Aku menahan malu, astaga. Apa ini?bodohnya aku.
''Hei.'' ucapnya.
''Ah. A..aku,a..aku se..sedang berlatih drama.'' ucapku asal.
''Berlatih drama?'' tanyanya seraya menaikkan sebelah alisnya.
''I..iya. Sudahlah,aku ingin berlatih lagi.'' jawabku lalu berlari meninggalkannya.
.
Bersambung.
Udah direvisi ya cerita jaman zigot ini😭

KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Guy
RomanceKHUSUS DEWASA! ENAM BELAS TAHUN KEATAS. DIBAWAH ENAM BELAS TAHUN? SKIP ADEGAN 16++. Ada beberapa bagian yang diprivate. Jadi bagi yang mau baca silahkan follow terlebih dahulu.