Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto.
Pairing : Sasusaku
Warning : Typo(s), OOC, Gaje, dll.
Rated : T+M
Genre : Romance, Friendship, Hurt/comfort.Happy Reading ...
Sakura berjalan dengan pandangan yang kosong, matanya memerah dan membengkak. Rambut yang berantakan akibat jambakan Matsuri pun masih ia biarkan. Terkadang tetes-tetes sisa air matanya masih saja menetes dari emerald cantiknya. Emerald yang dulu sempat berbinar dan bersinar kini redup kembali. Wajahnya pucat, make up yang di pakainya sudah hilang. Meskipun itu tak berarti di wajah cantiknya.
'Srekk'
Sakura membuka pintu ruang kelas perlahan. Suasana kelas yang tadi ramai kini hening seketika karena kehadiran wanita berambut merah muda itu.
"Sakura.." Lirih Ino saat melihat Sakura dalam ke adaan yang berantakan. Ia berdiri dari bangkunya, di ikuti sahabat-sahabat Sakura yang lainnya.
Sakura tetap berjalan dengan pandangan kosong menuju bangku tempat duduknya. Ia acuh tak acuh terhadap tatapan-tatapan yang tertuju padanya. Dia tidak peduli dengan sekitarnya.
"Saki, kau kenapa?" tanya Shikamaru seraya memegang pundak Sakura.
Sakura masih diam, lalu tanpa banyak kata, setelah ia membereskan barang-barang miliknya ia berjalan pergi meninggalkan kelas.
Semua yang ada di sana masih terdiam, bahkan saat punggung mungil Sakura menghilang di balik pintu pun tak ada yang membuka suara. Bahkan Naruto yang terkadang bisa mencairkan suasana kini pun terdiam bagaikan patung. Tak mampu berkata apa-apa.
'Brakk'
Dan kali ini mereka yang ada di kelas terkejut dengan Sasuke yang menendang tong sampah di samping pintu. Mereka langsung menatap penuh Sasuke yang kini menampilkan raut bengisnya. Raut yang sudah lama tak terpasang di wajah tampannya. Pria itu mengambil tasnya, lalu tanpa menghiraukan sekitarnya pria maniak tomat itu pergi meninggalkan para sahabatnya yang kini mungkin saja pusing dan bingung terhadap tingkah Sasuke dan Sakura.
"Dobe, antar Hota pulang nanti." ucapnya sebelum menghilang di balik pintu.
Hotaru spontan mengangkat wajahnya dan hendak memprotes, namun sia-sia karena Sasuke sudah tidak kelihatan lagi batang ayamnya (?).
.
.
."Sakura, kumohon berhenti!!"
Sakura berlari menuju apartement kakaknya, wanita itu segera masuk lift dan langsung memencet nomor 20 pada tombol yang ada di dalam lift. Tak menghiraukan seseorang yang kini tengah berteriak dan mengejarnya.
"Kuso!!" umpat Sasuke saat ia terlambat masuk ke dalam lift, lalu tanpa banyak kata ia segera menuju tangga darurat yang ada.
Sasuke menaiki tangga dengan kecepatan yang dia bisa. Keringat sudah mulai bercucuran di dahinya, nafasnya juga sudah tak beraturan. Namun ia tetap berusaha untuk cepat sampai di apartement milik Sakura. Bisa kalian bayangkan sendiri bukan? Naik tangga menuju lantai 20 dengan berlari itu sangat melelahkan.
Sasuke mengambil nafas banyak-banyak setelah sampai di lantai dua puluh. Lalu dia segera menuju pintu apartement milik Sakura yang kebetulan hendak baru di tutup itu.
"Sasukee!!" kejut Sakura saat Sasuke masuk kedalam apartemennya secara tiba-tiba, bahkan dia sempat hampir terjatuh karena mundur akibat dorongan dari Sasuke.
'Brak'
Sasuke menutup pintu apartement dengan tumitnya. Matanya mengarah pada emerald di depannya. Nafasnya masih memburu, dan keringat kini semakin banyak bercucuran di badannya. Rambut raven miliknya kini sedikit lepek. Dan entah kenapa Sakura kini merasa berhadapan dengan hidangan yang sangat lezat. So her is hot!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Season 2 {Selesai}
Fanfictionsummary : [Cerita Selesai] Mencari cinta sejati memanglah sulit, akan tetapi lebih sulit lagi adalah mempertahankan cinta itu. Dan di saat ada sebuah masalah yang menimpa .. mana yang kau pilih?.. mempertahankan cinta itu ataukah, rela untuk melep...