Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto.
Pairing : Sasusaku
Warning : Typo(s), OOC, Gaje, dll.
Rated : T+M
Genre : Romance, Friendship, Hurt/comfort.Happy Reading ...
Seminggu, ya sudah seminggu hubungan Sakura dan Sasuke renggang. Ah, bukan renggang, namun seakan lenyap. Dan ini membuat semua teman-teman Sakura resah. Mereka khawatir dengan Sakura, pasalnya wanita merah muda ini tidak menunjukkan reaksi sedih sedikit pun. Sikapnya biasa-biasa saja seolah tak terjadi apa-apa.
"Saku, aku tahu jika kau sedih, jadi keluarkan saja kesedihanmu itu, jangan menutupinya dan sok kuat." Ino menatap Sakura yang memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.
Tangan Sakura yang memegang buku mengambang di atas tas polkadotnya.
"Satu,.. dua.. tiga.. hemm kau sudah berkata seperti itu padaku kira-kira sudah.. aa.. 15 kali hari ini Ino." Sakura mengetuk-ngetukkan buku orennya pada dagunya.
"Jidat, aku serius.." Ino memijat keningnya.
"Dan aku juga serius." Sakura memasukkan buku orennya dalam tas.
"Tak perlu memasang wajah palsu jidat, itu membuatku semakin khawatir padamu."
"Aku tak memasang wajah palsu, bukanya soal palsu dan memalsui itu ke ahlian kekasihmu ya?"
Ino memutar kedua mata aquimarine nya, lalu ia menghela nafas lelah.
"Memang susah bicara padamu." ucap Ino pasrah.
Sakura hanya menghendikkan bahunya, ia masih sibuk mengepak alat itu tulisnya.
"Apa ya alasan Sasuke melakukan ini padamu?" Ino menopang dagunya.
"Sudahlah Ino apapun alasan Sasuke, itu bukan urusanku." Sakura berdiri dan bersiap keluar kelas.
"Kau pulang sendiri?"
"Memangnya dengan siapa lagi?"
Ino terdiam mendengar pertanyaan Sakura.
"Saso-nii tak menjemputmu?"
Sakura menggelengkan kepalanya, "Tidak, dia belum pulang."
"Kau bisa pulang bersamaku dan Sai jika kau mau."
"Tidak, aku pulang sendiri saja. Aku duluan." Sakura berjalan keluar meninggalkan Ino dan yang lainnya.
"Sakura-chan, pulang sendirian?" tanya Naruto.
"Tentu saja memang sama siapa lagi, yang biasa mengantarkannya kan hilang di ambil sang putri." ujar Ino sedikit menyindir.
Naruto melirik Sasuke yang menatap Ino.
"Sudahlah aku mau pulang, mendoukusei." kata Shikamaru.
"Hahh, aku kasihan dengan Saki, gadis secantik dia hanya di anggap sebagai boneka oleh dua orang brengsek, yahh namanya sesama brengsek jadi tak ada bedanya lahh. Mendoukusei." Shikamaru menguap seraya merenggangkan tubuhnya.
Semua terdiam dan mendadak suasana menjadi sedikit tegang, terlebih Gaara yang masih duduk di bangkunya menatap Shikamaru.
Shikamaru mengabaikan teman-temannya yang menatap dirinya, ia berjalan keluar dengan santai seolah tak terjadi apa-apa.
.
.
.Sakura berjalan sendirian menuju apartementnya yang lumayan jauh. Ia tak berniat untuk naik bis atau angkutan umum lainnya.
Tatapan mata wanita musim semi itu tertuju pada kakinya yang melangkah pelan. Rambut merah mudanya yang tergerai indah menutupi sisi-sisi samping wajahnya. Sesekali angin yang berhembus perlahan menggoyangkan rambut sewarna dengan bunga Sakura itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Season 2 {Selesai}
Fanficsummary : [Cerita Selesai] Mencari cinta sejati memanglah sulit, akan tetapi lebih sulit lagi adalah mempertahankan cinta itu. Dan di saat ada sebuah masalah yang menimpa .. mana yang kau pilih?.. mempertahankan cinta itu ataukah, rela untuk melep...