Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto.
Pairing : Sasusaku
Warning : Typo(s), OOC, Gaje, dll.
Rated : T+M
Genre : Romance, Friendship, Hurt/comfort.Happy Reading ...
Sakura menatap tajam ayah dan ibunya. Tangan yang masing-masing berada di sisi tubuhnya mengepal. Raut wajahnya mengeras. Membuat siapa saja tahu jika adik dari Sasori itu tengah menahan amarahnya.
"Tidak. Aku tidak mau kembali ke Suna!" Ia membentak. Membuat suasana yang semula hening kini semakin menegang.
"Kau harus ikut kami, Saki. Tidak ada bantahan." Mebuki membalas membentak. Retina yang sama dengan milik wanita merah muda itu ikut membalas tatapan sengit putrinya.
"Aku ingin tetap disini Kaa-chan. Aku sudah nyaman disini. Sekolahku pun juga ada disini!"
"Kaa-Chan tidak peduli. Kau bisa kembali ke sekolah lamamu. di Suna Gakuen. Disana juga tidak kalah bagus dengan sekolahmu yang sekarang!"
"Kalau aku bilang tidak mau ya tidak mau! Aku sudah besar Kaa-chan, aku bukan anak-anak lagi. Biarkan aku memilih apa yang aku inginkan!"
"Keputusan kami sudah bulat Saku, Kau ikut kami kembali ke suna!!" Suara Kizashi terdengar. Pria itu berkata tegas. Menekan setiap kata. Dan membuat Sakura terdiam.
Mata Sakura berkaca-kaca. Ia kembali menahan tangis. Baru juga beberapa hari ia kembali kesekolah dan bisa bersama Sasuke. Tapi saat ia hendak berangkat kesekolah hari ini, ayah dan ibunya tiba-tiba melarangnya. Lalu memutuskan secara sepihak jika Sakura harus kembali ke Suna. Tempat kelahirannya.
"Aku sudah meminta Sasori untuk ke sekolahmu dan meminta surat pindah untukmu. Sekarang bereskan barang-barangmu. Besok kita kembali ke Suna!"
Sakura terbelalak, 'besok?' Batinnya. Ia tak menyangka ayah dak ibunya seperti ini.
"Aku benci kalian!" Sakura berteriak sembelum kembali kekamar dan mengunci pintu kamarnya. Melarang siapa saja untuk masuk dan mengusiknya.
"Ini demi kebaikan dirinya." Mebuki mengusap perhatian bahu kekar milik suaminya. Ia bisa melihat raut terkejut wajah suaminya akibat bentakan Sakura.
"Aa, aku tahu."
.
.
.Sakura mendudukkan dirinya di ranjang king sizenya dengan kasar. Nafasnya terengah karena emosi yang menguasainya. Matanya memburam akibat air mata yang melupuk di pelupuk matanya. Hatinya gundah. Perasaannya bercampur aduk.
Ia mengusap setetes air mata yang menetes di pipinya. Lalu mencari handphone miliknya. Menekan nomor yang sudah dia hafal. Lalu Sakura menghubungi sang pemilik nomor itu.
"Hn."
"Sasuke.." lirih Sakura saat mendengar gumanan Sasuke dari seberang telepon.
"Saki, ada apa. Apa kau baik-baik saja?" Suara Sasuke terdengar sedikit panik disana.
"Sasu.. aku.." Sakura menggigit bibir bawahnya sedikit kuat. Menahan mati-matian air matanya agar tidak keluar.
"Ada apa kau tidak tahu apakah Saku,, katakanlah.. jangan membuatku takut. Dan kenapa kau tidak masuk hari ini?"
Sakura mengambil nafas dalam, ia kembali mengusap sudut matanya. "Aku mencintaimu." Ucapnya serak. Ia menengadahkan matanya. Menghalau air matanya untuk tidak jatuh.
Sakura bisa mendengar Sasuke menghela nafas disana. "Aku tahu. Apa kau menelponku saat sedang waktu pelajaran hanya untuk mengatakan hal itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Season 2 {Selesai}
Fanfictionsummary : [Cerita Selesai] Mencari cinta sejati memanglah sulit, akan tetapi lebih sulit lagi adalah mempertahankan cinta itu. Dan di saat ada sebuah masalah yang menimpa .. mana yang kau pilih?.. mempertahankan cinta itu ataukah, rela untuk melep...