Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto.
Pairing : Sasusaku
Warning : Typo(s), OOC, Gaje, dll.
Rated : T+M
Genre : Romance, Friendship, Hurt/comfort.Happy Reading ...
"Jadi, kau yakin dengan keputusanmu ini, teme? Maksudku, kau dan Hotaru.." Naruto menggantung ucapannya. Pria itu menatap ragu Sasuke yang tengah bersandar di pembatas atap.
"Entahlah dobe, aku bingung." Sasuke menghela nafas, ia menatap langit yang tampak cerah.
"Jujur teme, aku merasa kasihan pada Sakura-chan. Kau tahu, dia tak bersalah dengan hal ini." tutur Naruto, "Aku bahkan masih merasa bersalah padanya akan tindakanku waktu itu yang telah berkata kejam padanya." tambahnya.
"Aku merasa seorang pria paling rendahan." ucap mulus Sasuke.
Naruto menolehkan kepalanya seketika menghadap Sasuke, mulutnya setengah terbuka, ia baru saja mendengar sesuatu yang amat sangat jarang langka dari mulut Uchiha dengan harga tinggi selangit itu (?).
"Shikamaru kini juga sedikit menjauhiku, kurasa dia kecewa terhadapku."
"Itu sudah jelas, si pemalas itu sudah menganggap Sakura adiknya sendiri." Naruto ikut mengikuti arah pandang Sasuke.
"Aku ingin mengatakan semuanya pada Hotaru dobe, tapi aku takut melihat raut kesedihannya."
"Dan kau memilih melihat raut kesedihan Sakura-chan? Oh ayolah teme, jangan bercanda." Naruto tertawa datar.
"Itu juga adalah hal yang paling menyakitkan dobe, memangnya ada orang yang menginginkan orang yang dicintainya sedih? Hanya orang yang sakit jiwa yang melakukan itu!" geram Sasuke.
"Dan kau orang sakit jiwa tersebut." celetuk Naruto.
"Dobe!" desis Sasuke.
"Oh ayolah teme, dengarkan aku sekali lagi. Aku sudah mengatakan ini padamu berkali-kali." Naruto mengambil nafas dalam, "Hotaru pergi meninggalkanmu tanpa alasan selama 3 tahun lebih, lalu dia kembali dan memintamu untuk bersamanya. Ingat posisimu teme, jika posisimu masih sendiri itu tak masalah. Tapi, posisimu saat ini menjalin kasih dengan orang lain teme, dan orang itu mencintaimu!!"
"Aku tahu ini berat bagimu, orang dari masa lalumu kembali hadir padamu! Tapi ingatlah seseorang yang setia mendampingimu. Ingatlah seseorang yang kau perjuangkan teme!"
Sasuke diam mendengar ucapan Naruto. Tatapannya sendu menatap awan-awan putih yang bergerak perlahan di langit.
"Kau berjanji pada Shika jika kau tak akan pernah melukai Sakura-chan dan melindunginya, tapi apa yang kau lakukan sekarang?" Naruto menatap Sasuke.
Sasuke menghela nafas, "Bisa kau tinggalkan aku sendiri disini dobe?"
Naruto terdiam, lalu ia turut menghela nafas, "Baiklah, perutku juga sudah berteriak minta di isi. Selamat menikmati kegalauanmu teme." Naruto beranjak meninggalkan Sasuke.
"Hn." gumam Sasuke menjawab Naruto.
.
.
.'Bruk'
"Ups.. Maaf aku tidak sengaja." ucap Hotaru saat ia menabrak seseorang. Wanita itu membantu seseorang yang mengambil kertas-kertas yang jatuh berserakan.
"Aa, tidak apa-apa Hotaru-san."
Hotaru mendongak melihat seseorang yang di tabraknya, "Kau.." ucapnya seraya menunjuk wajah orang yang kini menatapnya datar.
"Ya?" Sakura menatap datar Hotaru yang tampak linglung melihat dirinya.
"A-ah, maaf aku tidak sengaja menabrakmu." ucap Hotaru seraya tersenyum dan Sakura tahu jika senyum itu adalah senyum palsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Season 2 {Selesai}
Fanfictionsummary : [Cerita Selesai] Mencari cinta sejati memanglah sulit, akan tetapi lebih sulit lagi adalah mempertahankan cinta itu. Dan di saat ada sebuah masalah yang menimpa .. mana yang kau pilih?.. mempertahankan cinta itu ataukah, rela untuk melep...