BAB 14

26 5 2
                                    

Geby bangun lebih awal dari sebelumnya. Hari ini sekolah mereka mulai libur karena ada perayaan natal dan tahun baru.

Ia pun membantu Ibu Lisa membuat kue untuk mengirimkan ke Indonesia buat kedua orang tua Geby.

Sejenak ia berpikir untuk memanggil teman-temannya ke Jepang. Tapi ada satu masalah mereka tidak punya cukup uang untuk datang ke Jepang.

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Tanya Ibu Lisa.

Geby yang termenung sejenak langsung tersadar karena pertanyaan dari Ibu Lisa.

"Ah...tidak ada," jawab Geby yang melanjutkan tugasnya memasukan kue di Tupperware.

"Aku sudah menyelasaikannya," ujarnya yang memberikan Tupperware kepada Ibu Lisa.

"Baiklah,"

"Ma, aku ke kamar dulu sebentar." Ucap Geby yang langsung diangguk oleh Ibu Lisa.

Saat ingin masuk ke kamar, Juriko langsung menarik tangan Geby ke kamarnya.

Geby yang melihat itu hanya berdiam tidak berdaya melihat Juriko berbuat seperti itu. Bahkan Geby juga tahu kalau Juriko menariknya pasti ada maunya. Dan dugaannya benar.

"Kamu mau ke konser?" Tanya Juriko yang menutup pintu kamarnya.

"Nggak," jawab Geby yang mau keluar dari kamar Juriko, tapi saat ingin keluar tangan Geby sudah ditahan terlebih dahulu.

"Kamu yakin nggak mau bertemu dengan Jimin." Ucap Juriko yang membuat Geby terdiam.

Sejenak Geby berpikir ini adalah kesempatannya untuk mengatakan semuanya kepada Jimin. Tapi, hatinya belum siap untuk melihat wajah Jimin.

"Geb!" Panggil Juriko yang membuat Geby tersadar dari lamunannya.

"A-ku harus membantu mama dulu," ujarnya sedikit terbata-bata.

Geby menepis tangan Juriko yang menahannya dan keluar dari kamar Juriko.

"Aku tidak mau melihat kamu bersedih lagi." Batin Juriko.

Saat perjalanan ke dapur, Geby terus memikirkan perkataan Juriko yang terus berputar-putar dalam pikirannya.

"Kenapa aku selalu bimbang." Batin Geby.

"Geby, ini kuenya udah beres semua." Ucap Ibu Lisa yang melihat Geby terdiam di depan meja makan.

"Oh-iya," jawab Geby.

Geby langsung membereskan bahan-bahan tersisa dan membungkus rapih kue yang telah disusun oleh Ibu Lisa.

"Kalau sudah beres semua, mama akan menitip ke teman mama dan mengirimkan ke orang tuamu." Ucap Ibu Lisa yang mengelus lembut pipi Geby.

☆☆☆

"Keryn!" Panggil Jung Hyun Ki.

Keryn tidak menghiraukan panggilannya dan tetap berjalan terus ke ruang guru.

Tak lama Jung Hyun Ki langsung menahan tangan Keryn dan membuat langkah Keryn terhenti.

"Wae?" Tanya Keryn yang kini sedang menghadap ke arah Jung Hyun Ki.

"Kenapa kamu tidak membalas pesanku, huh!" Tanya Jung Hyun Ki dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Pesan? Aku tidak memegang ponsel tadi malam, jadi aku tidak tahu." Jawab Keryn dengan bohong.

LIKE A STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang