BAB 3

76 7 12
                                    

BTS POV

"Uh..akhirnya selesai juga." Ucap Rapmon sambil membersihkan keringat yang bercucuran di pelipisnya.

Sekarang mereka telah selesai melaksanakan konser lagi. Dengan rasa lelah yang ada dalam diri mereka, tidak membuat mereka menyerah untuk membahagiakan ARMY.

"Eh..lihat deh. Ini akun yang kamu cari itu," ujar Jin kepada Jungkook.

"Berikan padaku." Jungkook langsung mengambil ponsel Jin dan melihat dengan teliti.

"Benar ini akunnya?" Tanya Taehyung yang duduk disamping Jungkook.

"Hm..aku yakin." Jawab Jungkook dengan begitu percaya diri dan langsung menyalin akun itu di memonya.

"Gomawo hyung." Jungkook langsung membalikan ponsel milik Jin dan berlari keluar dari ruangan tersebut.

"Kookie tunggu!" Teriak Tae dan langsung mengikuti Jungkook.

                                    ☆☆☆

"Aha..gue udah bisa chat sama BTS." Ucap Sidney dengan begitu kegembiraan.

"Gitu aja dibanggain," ujar Keryn yang sibuk membaca buku.

"Haruslah agar jadi dekat gitu siapa tahu ada yang tertarik sama gue."

"Mimpi aja yang jauh ke angkasa dan pecahlah dilangit menjadi keping-keping." Ucap Keryn sambil berjalan ke balkon rumah.

"Geb! Nanti kalau gue udah bisa dekat sama mereka akan ku kenalkan lo ke mereka." Ucap Sidney dengan begitu yakin.

"Gue juga donk!" Teriak Keryn dari balkon kamar.

"Nggak usah."

Mereka bertiga sudah sepakat tidak masuk sekolah hari ini. Mungkin mata pelajaran yang paling tidak di sukai oleh mereka. Sedangkan adik Keryn sudah berangkat bersama dengan Rafa.

"Geb!"

"Hm.."

"Lihat deh, gue seneng banget."

"Buat?"

"Pesanan gue akan segera dikirim."

"Oh itu."

"Datanglah dipelukan omna," ujar Sidney sambil mengacak rambutnya.

Aku hanya tersenyum seadanya seperti biasa.

"Ah..help me!" Teriak Keryn dengan suara yang begitu ketakutan.

Geby dan Sidney langsung beranjak dari tempat tidur dan berlari kearah Keryn.

"Kenapa?" Tanya Sidney dengan panik.

"Itu, bukunya jatuh ke bawah." Jawab Keryn dengan ketakutan.

"Astaga Keryn itu buku ada sesuatu yang sangat penting," sahutku dengan sedikit jengkel. Tanpa berpikir panjang aku langsung pergi keluar rumah dan mencoba mengambil buku itu.

"Geb, hati-hati nanti jatuh." Teriak Keryn dari balkon.

"Eh..mendingan lo turun dan pikir cara mengambil buku itu. Jangan hanya teriak dari atas!" Teriak Sidney yang bersama Geby.

"Oh iya, gue lupa."

Berselang beberapa menit, akhirnya buku itu selamat namun masalahnya setengah dari buku itu basah. Geby langsung memeriksa surat yang disimpan apa terkena air atau tidak.

"Geb, Mian." Keryn langsung menundukkan kepalanya malu karena membuat hal yang ceroboh.

"Tak apa-apa."

LIKE A STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang