Mistake

31 6 1
                                    

Mistake

.

Min Heejoo.

Gadis yang baru menginjak usia 16 tahun itu berjalan menyusuri koridor sekolah. Kakinya berjalan dengan santai, tidak mempedulikan seorang lelaki yang berjalan di depannya. Telinganya yang tersumbat earphone membuat teriakan berisik beberapa siswi tidak terdengar olehnya.

Ia sangat menyayangkan waktu dan tenaga gadis-gadis itu. Untuk apa mereka berteriak dan memuja lelaki yang kini berjalan angkuh di depannya.

Lelaki yang dipuja banyak siswi karena—entahlah, Heejoo juga tidak tahu alasan pastinya. Dia lelaki terarogan yang pernah Heejoo temui, yang sayangnya adalah kakaknya sendiri.

Sebenarnya bukan kakak kandung.

Tiga bulan yang lalu, Heejoo harus menelan sebuah kenyataan pahit. Orang tuanya yang sedang dalam perjalanan keluar kota mengalami kecelakaan hebat dan meninggal dunia. Heejoo sempat frustasi, ia tidak memiliki siapapun lagi. Tapi setelah itu sebuah keluarga kaya berbaik hati ingin merawat Heejoo. Mereka adalah sahabat orang tua Heejoo.

Saat itu Heejoo tidak punya pilihan lain selain menyetujui tawaran mereka untuk tinggal bersama, jadi ia mau. Marganya juga diganti, dari 'Cha' menjadi 'Min'.

Yang tidak ia sangka, ternyata mereka memiliki anak lelaki yang salah satunya adalah senior di sekolahnya. Senior yang dulu ia kagumi saat masih menjalani masa orientasi, Min Yoongi.

"Aku tidak mau kau pulang sendirian seperti kemarin."

Heejoo menoleh ketika Yoongi berhenti tepat di depan kelasnya. Ia melepaskan earphone yang sedari tadi menutup telinganya.

"Kau mendengarku?" ucap Yoongi lagi.

Heejoo mengangguk. Ia memberikan tas Yoongi yang sedari tadi dibawanya.

Heejoo tahu alasan mengapa Yoongi tidak membolehkannya pulang sekolah sendirian dan jalan kaki seperti kemarin.

Bukan karena Yoongi khawatir padanya.

Yoongi hanya tidak ingin fasilitas pribadinya seperti kartu kredit dan mobil miliknya disita oleh ayahnya. Kemarin Yoongi telah mendapat ancaman jika ia membiarkan Heejoo pulang sendirian, maka ayahnya tidak akan segan menarik fasilitas itu semua. Dan Yoongi tidak bisa berbuat apapun selain menuruti kemauan ayahnya.

"Arasseo, nanti kutunggu kau di tempat parkir. Jangan terlambat!"

Heejoo mengangguk mendengarnya. "Ne, sunbae."

Salah satu peraturan—yang tidak diketahui orang tuanya—di antara mereka. Heejoo tidak diperbolehkan memanggil Yoongi dengan panggilan 'oppa' jika sedang berada di sekolah dan di rumah saat mereka hanya berdua. Heejoo hanya boleh memanggilnya begitu jika bersama keluarga mereka saja.

Peraturan itu Yoongi yang membuat. Heejoo hanya menurut.

Dalam hati Heejoo bersyukur karena masih diijinkan tinggal bersama Keluarga Min.

Mereka berpisah. Heejoo memasuki ruang kelasnya yang sudah ramai. Sedangkan Yoongi pergi menuju kelasnya sendiri.

"MIN HEEJOO!!!"

Heejoo kembali menutup telinganya saat mendengar teriakan seseorang.

"Ya! Kenapa kau berteriak, eoh?" kesal Heejoo pada sahabatnya, Yoon Eunmi.

Sedangkan Eunmi hanya nyengir. Ia menghampiri Heejoo yang kini berjalan santai ke bangkunya. "Kudengar kemarin banyak anak yang membicarakanmu karena kau pulang sendirian," ucapnya.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang