Direct Message

28 10 2
                                    

Direct Message

Siapa yang tidak kenal pada Kim Hanbin?

Mustahil untuk seorang cewek tidak mengenalnya, wajah dan penampilan seorang Hanbin selalu menjadi pemandangan berharga yang tidak akan mungkin disia-siakan oleh cewek disekolahnya.

​"Gue benci ama lo, Bin!" sembur seorang cewek tepat di hadapan Hanbin.

Hal seperti itu memang bukan lagi menjadi pemandangan yang langka saat seorang cewek menyatakan cintanya pada Hanbin. Dari beribu-ribu ucapan cinta Hanbin selalu menolak dengan alasan yang sama

​"Tega lo, Bin. Tega...!!"

Cewek perpostur tubuh jenjang itu mengucurkan air matanya  berharap Hanbin dapat memberinya kesempatan.

​"Asal lo tau Sha, banyak cowok diluar sana yang lebih dari gue."

Hari ini bukan seperti hari-hari biasannya, hari ini bukanlah seperti cewek tidak dikenal yang mengungkapkan perasannya pada Hanbin. Tapi pagii ini seorang Sasha Agneta alias sahabatnya sendiri yang mengutarakan perasaan mengejutkan tidak disangka.

​"Lo  tau kan dari dulu emang gue sama sekali ngga ada rasa sama lo. Tapi lo selalu nganggep gue punya perasaan sama lo!" tambah Hanbin sambil memegang kepalanya yang terasa berat.

Tiba-tiba mulut cewek bernama Sasha itu ternganga lebar. Jantungnya berdebur sangat hebat. Tubuhnya gemetar, seakan tidak bisa menerima dan mencerna perkataan dari mulut Hanbin.

​"Gila loo ya! Dikasih jantung ga mau. Dikasi hati gamau juga. Terus lo mau apa dari gue? lo mau tubuh gue? tanpa lo minta pun gue bakalan kasih ke lo, Bin." Ucap cewek itu di sela isak nya.

​"Tapi dugan lo salah Sha. Gue bukan cowok yang kaya lo maksud. Kalo lo cari yang kaya gitu, lo salah orang Sha!"

Hanbin tidak menyangka bahwa Sasha serendah itu. Seenaknya dia mengiming-imingi Hanbin dengan tubuhnya. Hanbin bukanlah tipe cowok yang penuh nafsu, yang berpacaran hanya untuk menikmati tubuh seorang wanita.

​"Gue heran sama lo. Ngga habis pikir gue sama lo"

Cewek itu menampilkan senyum sinisnya sebelum melangkahkan kakinya menjauhi Hanbin.

Sasha memutuskan untuk menjauh sebelum hatinya tergores lebih dalam lagi oleh perkataan Hanbin. Ketahuilah dia menghindar hanya untuk menyelamatkan sebagian hatinya yang belum runtuh.

​"Lo ngga harus serendah itu Sha, rela ngorbanin harga diri lo buat ngejar cinta yang ngga bisa dijamin keabadiannya." ucap hanbin di sela-sela langkah Sasha

​"Huuuufttt...." Sasha menghela napas dan menghentikan langkahnya.

​"Jangan cari gue lagi. Sasha yang lo kenal sekarang bukan lagi Sasha yang lo kenal kemarin!" tanpa berbalik badan akhirnya Sasha memberanikan diri membebaskan kata yang sangat berat untuk di diucapnya.

Tanpa Sasha berbalik pun Hanbin bisa melihat air mata yang menyucur di kedua mata Sasha jatuh menuruni pipi chubby milik Sasha.

Sebenarnya dia sendiri tidak tega melihat wanita menangis apalagi itu adalah tangisan seorang Sasha Agneta, teman kecilnya.

Untung saja suasana koridor pagi ini masih sepi, jadi tidak banyak yang melihat kejadian pertumpahan airmata itu. Hanbin bisa habis nanti jika fans Sasha melihat idolanya menangis karena ulah seorang Kim Hanbin.

Hanbin masih tidak bisa meyangka jika Sasha ternyata menyimpan perasaan lebih pada dirinya.

​"Cut...cut..cut! Ekting lo terlalu baper, gabagus gabagus! Terlalu menghayati" teriak Boby sambil berlari mendekati Hanbin.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang