Suasana kelas sebelas nampak tenang, padahal biasanya kelas itu nampak gaduh hingga sering menjadi sasaran empuk para guru untuk memarahi mereka. Semenjak 2 hari yang lalu, suasana kelas itu nampak berbeda saat Halla lebih memilih untuk menunda pendidikannya demi penyembuhan dirinya. Padahal Halla hanya menerima hukuman satu bulan skors dan pencopotan jabatan sebagai Humas osis karna perbuatan terlarangnya itu, tapi Halla lebih memilih untuk menjalani rehabilitasi."Kelas sepi banget ya, padahal biasanya gua, Halla, Elkie, sama Moonbin selalu main poker kalo lagi gak ada guru.." rutuk Kino.
"Iya, biasanya juga ada Halla yang siap dengerin curahan hati gua." sahut Umji.
"Udahlah, gak usah dibahas lagi. Itu kan udah keputusannya dia, kita sebagai teman harusnya dukung keputusannya dia. Lagipula itu juga demi kebaikannya dia juga." tutur Eunseo.
"Iya sih, tapi mau gimana lagi. Kita tuh udah kaya keluarga, kalo satu orang ada yang ilang itu rasanya kosong banget.." ujar Wooseok.
"Udah-udah woy, gak usah pada galau. Mending lu bayar uang kas nih. Galau boleh, tapi uang kas kudu dibayar." ujar Pinky sambil nagihin uang kas.
"Halahhㅡperusak suasana lo, pink. Kita kan lagi berkabung." ujar Moonbin.
"Lo kira si Halla mati!!" Yeeun langsung menjitak kepala Moonbin.
"Udah, gak usah banyak alesan lu pada. Buruan bayar!!"
"Au ahh!!"
♥♥
Doyeon dan Koeun masih sibuk mengantri untuk membeli jus jeruk. Doyeon sendiri sudah berkali-kali mengeluh karna tidak tahan menunggu antrian, sedangkan Koeun hanya tertawa kecil melihat tingkah Doyeon. Tak berapa lama kemudian, akhirnya mereka berdua mendapatkan jus jeruk mereka. Namun saat melihat keadaan kantin yang penuh hingga tidak menyisakan satu tempat duduk, mereka memutuskan untuk pergi ke kelas.
"Gila, kita sial banget hari ini." rutuk Doyeon.
"Hushh.. Gak boleh gitu."
Doyeon cuma mendengus pelan, tiba-tiba Mark dateng dari arah lapangan buat nyamperin Doyeon dan Koeun. Koeun mengerutkan dahinya saat tiba-tiba Mark merampas jus jeruk miliknya dan meminumnya.
"Makasih ya, maaf gua gak minta izin dulu!! Gua bener-bener dehidrasi." Mark langsung ngembaliin jus jeruk Koeun yang tinggal setengah. Melihat tingkah Mark yang se-enaknya, Doyeon langsung menjewer kuping Mark.
"Lo kaga tau diri bener! Tau gak sih, Koeun sama gue tuh udah capek-capek ngantri buat beli jus ini. Dan dengan enaknya lu langsung ngembat dan minum jusnya dia, lo gak mikir perasaannya Koeun gimana? Apa lo emang gak ada pikiran?" dumel Doyeon. Mark pun berhasil melepaskan tangan Doyeon dari
"Yaelah, nenek lampir! Ribet amat sih lu, Koeun aja santai." ujar Mark.
"Iya, gak apa-apa koq. Lagian juga gua lagi gak pengen banyak-banyak minum es." ujar Koeun.
"Tuh, Koeun mah baik. Gak kaya lo nenek lampir!" celetuk Mark.
"Hehh! Belom pernah disiram sambel lo ya!" ketus Doyeon.
"Udah ih, mending kita buruan ke kelas. Mark, kita duluan ya." Koeun langsung menarik tangan Doyeon.
"Iya hati-hati, awas diterkam sama nenek lampir!!" ledek Mark.
"Kupret lo!!"
Koeun cuma nyengir doang, alasan ia langsung menarik tangan Doyeon adalah karna dia sudah tidak bisa mengontrol detak jantungnya berdetak cepat saat berada didekat Mark. Koeun memang menyukai Mark, tapi ia memutuskan untuk memendam perasaannya karna ia tau Mark takkan pernah tertarik padanya. Oleh karna itu ia lebih memilih membantu Yeri untuk dekat dengan Mark.
![](https://img.wattpad.com/cover/102131844-288-k568370.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
War of Hormone ✔
FanficNamanya juga anak remaja, banyak bikin ulah biar tambah kece 😪 × non baku × harsh word × school life