Part 21

9.4K 439 103
                                        

Quenn pun menjalankan mobil dengan perlahan dan hati-hati, diikuti mobil sahabat nya dan sabahat abang nya.

Perlahan-lahan, namun lama-lama Quenn menaikan kecepatan nya.

Sedangkan Leon sekarang sudah berkeringat, katakanlah kalau ia lebay. Tapi itulah kenyataannya.

Cepat. Semakin lama kecepatan nya diatas rata-rata. Quenn yang tengah mengemudikannya hanya bersiul-siul seakan tak terjadi apa-apa. Lain halnya dengan Al, sedari tadi bibirnya berkomat-kamit merapalkan doa untuk keselamatan dirinya dan juga mobilnya.

"SELAMAATT SELAMATT SELAMATT!!"

"MOBIL GUE AWAS LECETT"

"YATUHAN APA SALAH HAMBA"

"QUENNNNN!" Teriak Al histeris.

"Apa sih bang. Diem aja ih jangan berisik. Ntar gara-gara lo kita numbur, mobil lo lecet! Mau?" Tukas Quenn dijawab gelengan kuat oleh Al.

"makanya diem!" ketus Quenn.

'ya tuhan jikalau hamba tidak diberi kesempatan untuk hidup lagi mohon ampuni dosa hamba, hamba tau sangat banyak dosa hamba yang tak dapat hamba hitung, tapi banyakan dosanya si Quenn, hamba bener kok ngak bohong' Ucap Al dalam hati.

Saat hendak menikung, Quenn menambahkan Kecepatannya sambil bernyanyi-nyanyi ria seakan keadaan saat itu bukan masalah baginya, tetapi membuat efek pada Leon yang saat ini Kelebayannya meningkat.

"ASTAGFIRULLAH!! MOMMY!! YA ALLAH LEON TAKUT. BANTU LEON YA ALLAH.." teriak Leon sambil menutup mata yang membuat Quenn tertawa melihatnya dari kaca depan.

Sedangkan Al saat ini hanya mampu menutup matanya rapat-rapat dengan keringat yang bercucuran di sekitar wajah dan pelipisnya, hal itu membuat Quenn iba melihat kedua abangnya sehingga kini Quenn menormalkan kecepatan mobilnya di bawah rata-rata.

Seketika mata Al dan Leon terbuka, dan secepat mungkin mereka menarik nafasnya dalam-dalam dan mendengus pelan.

"Lo ya Quenn, kalau gue kena serangan jantung gimana? untung gue ganteng" dengus Leon menatap Quin sebal.

"Lahh hubungannya serangan jantung sama ganteng apaan oon!" Tukas Quenn lalu mendengus tak suka pada Leon.

"Bodo amat!"

Al menatap Quenn tajam dengan tangan yang dilipat didepan dada,
"Lo mau bikin gue mati muda dek?" balas Al menghela nafas pelan.

"Berisik amat elahh! Lo berdua masih idup kan, untung abang kalo enggak udah gibeng lo berdua" balas Quenn yang tak mau kalah sambil tersenyum geli melihat muka masam abang nya.

"Ih ayak mah gitu.. Bikes deh" ucap Al sambil menghentak-hentakkan kaki nya dengan suara yang di buat-buat.

hal tersebut membuat Leon yang ingin memberontak terdiam seketika.

"Lo ko-

"HAHAHA" tawa Quen dan Leon pun pecah. Dengan Leon yang tertawa sambil memukul-mukul kaca mobil dan Quenn yang tertawa sambil menendang-nendang.

hal tersebut membuat Al diam, kemudian tersenyum tulus melihat adik-adiknya tertawa dengan lepas.

Karena sangat jarang bagi Al bisa menghabiskan waktu bersama Quenn dan Leon, hal itu membuat hati Al berbunga-bunga menatap adik-adiknya yang masih terawa lepas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake Nerd(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang