Vote sebelum baca!
Happy reading
❤️
"Tuhan, mengapa engkau memberi rasa ini kepada dia, rasa yang mungkin tidak aku inginkan, rasa yang selama ini membuat ku selalu terluka, tapi Tuhan, aku beruntung memiliki rasa ini, walaupun dia mungkin tidak memiliki perasaan yang sama padaku☺️"****
Q U E N N
Pagi ini gue sekolah seperti biasa, berangkat bareng Bang Al sama Leon. Selama 20 menit perjalanan menuju sekolah, ahkirnya gue dan Abang-abang gue sampe disekolah. Sebenarnya sih belum sampe kedalem sekolah, soalnya gue turun dipersimpangan jalan.
"Quenn jalan dulu ya, ntar didalem tungguin gue, jangan pergi dulu" ucap gue lalu turun dari mobil Al dan berjalan menuju sekolah. Gak jauh-jauh amat sih.
Setelah gue turun bang Al melajukan mobilnya dengan pelan, mungkin mau nungguin gue kali yaah?
Hampir 10 menit gue berjalan kaki menuju sekolah. Saat gue baru melangkahkan kaki memasukin gerbang sekolah, gue lihat bang Al sama Leon ada dikoridor lagi nungguin gue. Gue pun melangkahkan kaki dengan cepat dan akhirnya sampai didepan mereka. Kami pun berjalan beriringan sambil tertawa.
Banyak pasang mata yang melihat mereka kagum, terutama Al dan Leon. Sedangkan gue? tatapan sinis yang gue dapat, namun tak gue hiraukan.
Bodo amat itu mata mau ngeliat gue gimana, toh gue juga gak ada rugi."Tumben lo mau barengan dek?" tanya bang Al pada gue.
"gue gak tau, Rasanya gue kangen aja barengan sama kalian " sahut gue sambil tersenyum.
Tak ada percakapan lagi setelah gue menjawab pertanyaan bang Al tadi, sesampainya di depan kelas aku, Leon dan bang Al berpisah.
"Gue duluan ya, ntar istirahat tungguin gue dikelas." ucap bang Al lalu pergi.
Gue dan Leon pun masuk ke dalam kelas sambil beriringan, tatapan tak bersahabat banyak diarahkan ke gue, tapi gue tetap menghiraukan tatapan mereka.
"Itu mata pengen gue colok ya" ucap Leon ketus pada mereka.
"udah kali, mereka kan ngeliatin gue, bukan lo" ucap gue sesantai mungkin.
"tapi gue yang risih kalo lo diliatin begitu" sahut Leon.
" udah la mending kita duduk" ucap gue lalu menarik tangan Leonn ke meja tempat kami duduk.
kringg...kringg
Bel masuk berbunyi, gue dan Leon mengikuti pelajaran ini tanpa minat sedikit pun.
"Bosen banget gue yon" ucap gue manja lalu bersender dipundaknya Leon.
"sama gue juga" jawab Leon sambil mengelus-elus rambutnya gue.
"Gue pura-pura pingsan dulu ya yon" ucap gue sambil mengedipkan mata pada Leon.
"Bu. ini Nala pingsan" Ucap Leonn pada guru yang lagi ngajar dengan heboh.
"nah, loh kok bisa, yaudah kamu bawa Nala ke uks" ucap guru itu
yang dijawab anggukan oleh Leon.Lalu Leon ngegendong gue dengan gaya bridal style.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd(Hiatus)
Ficção AdolescenteLeonnala yang rela merubah tampilannya menjadi seorang Nerd. Dia bersekolah di SMA Angkasa Raya yang termasuk sekolah paling popular di jakarta. Leonnala pindahan dari paris yang pindah karena daddy nya akan mengurus perusahaan yang ada di indonesia...