Bel istirahat baru aja bunyi dan Yeri baru keluar dari kelas. Dia di kejutkan dengan kehadiran Renjun. Pasti tu anak mau nagih janji yang semalem.
Bukan cuma itu yang bikin Yeri kaget. Kehadiran antek anteknya Renjun lah yang bikin dia makin shock. Takutnya antek anteknya minta jajanin juga. Makin tekor dia.
Soal masalah Renjun sama Saeron semalem udah selesai ya. Dia yang disalahin karena kompor. Dan Saeron minta traktir juga. Makin menipis dompetnya. Makannya Yeri tadi pagi ngemis sama trio abangnya dan bokapnya. Tapi mereka cuma ngasih sepuluh ribu doang. Tapi bisalah buat shopping buku baru.
"Buruan yer. Gua laper." Kata Renjun sambil narik Saeron.
'Ngomong ke siapa yang di tarik siapa.' Umpat Yeri sambil natap dua sejoli yang baru marahan itu.
"Yer. Yang di belakang minta traktir juga bole ya? Soalnya gua udah ngasih tau mereka kalau lu suka si itu." Katanya sambil nunjuk ke depan. Dan yang di tunjuk Renjun itu adalah Mark. Mark lagi jalan ke arah mereka bareng Haechan.
"Anjing." Umpat Yeri lagi.
"Itu mark yer bukan anjing." Bisik Renjun.
"Elu yang anjing."
"B aja bosQ."
Mark pun mendekat dan menatap rombongan itu sambil tersenyum. Yeri tuh ga bisa diginiin. Senyumnya itu loh.
"Mau tawuran dimana?."
'Sa ea si akang.'
"Kita mau di traktir kak yeri nih kak." Kata Jisung jujur banget.
"Loh ada acara apa?."
"Ehm lagi pengen nraktir aja. Kebetulan lagi banyak uang dari kakak." Kata Yeri sambil senyum. Senyum aneh.
"Gua minta traktiran juga boleh ga?." Kata Haechan semangat.
"Gua juga ya yer." Mark ikut ikutan lagi. Yeri padahal tadi mau nolak tapi karena Mark juga mau ya terpaksa.
"I-iya boleh."
Dan berakhirlah Yeri harus nraktir 7 orang sekaligus.
Sekarang mereka udah di tukang basonya. Semeja penuh sama mereka berdelapan. Yeri duduk di pojok deket Saeron dan di sebragnya Mark. Aduh jedar jeder ini maeum.
"Pak saya basonya delapan." Kata Renjun mewakili.
Yeri ngehela nafas. Gak lama pasti Renjun minta tambah.
Semangkok udah Renjun habisin yang lain juga. Termasuk Yeri.
"Pak basonya semangkok lagi."
"Gue juga pak basonya doang."
"Gue juga campur."
"Semangkok lagi ga pake sayur ya."
"Sama pak."
"Gue juga pak samain."
"Gue kenyang yer ga nambah ah."
"Lah yer boleh nambah?."
"Boleh kok mark. Kalo mau nambah bilang aja." Selama Mark yang minta Yeri ikhlas.
"Ekhem. Keselek sendok gua." Bego emang si Chenle. Orang sendok dia pegang dari tadi keselek katanya. Yeri lagi megang garpu nih.
"Kagak ah gua udah kenyang kok. Ntar kalo gue nambah lu yang tekor. Mereka kan nambahnya ga semangkok dua mangkok." Kata Mark sambil nujuk Renjun dan antek anteknya. Yeri ngangguk paham.
"Gapapa kok Mark kalo kamu yang nambah." Keceplosan ya mbak Yeri?. Mark senyum kecil. Yeri nutup mulut. Saeron ngakak.
"Huekkk sendoknya keluar lagi." Tolong hentikan Chenle gaes:)).
"Kalo kita nambah ga boleh gitu ya yer?." Kata Renjun di sela makannya.
"Yeri baiknya sama Mark doang nih, ada apa ya?." Kata Haechan curiga.
"Makan aja sepuasnya ga usah bilang. Toh gue yang bayar." Emosi mengalahkan segalanya.
Kelima orang cogan itu malah seneng. Untung ganteng ya Yer. Ganteng ganteng perut karet. Ga ada kenyangnya. Udah hampir 5 mangkok mereka nambah.
Wait
Tadi gue ngetik lima mangkok ya?
Perjanjiannya kan empat mangkok. Sekarang udah mangkok keenam lagi. Kalo nambah semangkok bisa Yeri bilang bonus tapi ini udah enam mangkok.
ENAM MANGKOK.
ENAM LOH YA ENAM.
Ga jadi shopping ya yer :))
Kelima cogan berperut karet itu selesai makan di mangkok keenam. Yeri ngecek dompetnya. Dia cuma bawa seratus delapan puluh.
"Makasih ya kak yer."
"Yer gua kenyang banget. Thanks teraktirannya. Kapan kapan lagi ya."
"Gua ga pernah sekenyang ini makan baso."
"Welkam perut buncit."
"Jeno emang punya abs?."
"Celana gua sempit tiba tiba."
"Dasar perut karet."
"Yer kalo kita sakit perut berarti lu ga ikhlas nraktirnya."
"Gue ikhlas kok. Berapa semua pak?."
"Semua jadi seratus tujuh puluh lima dek."
'Buset tekor banget gue. Duit gue tinggal lima rebu lagi.' Kata yeri sambil liat isi dompetnya.
"Makasih ya yer udah nraktir gue." Kata Mark sambil senyum.
Sekarang mereka mau balik ke kelas masing masing dengan perasaan bahagia. Beda sama Yeri yang pengen nangis. Dompetnya bocor cuma buar nraktir anak anak curut. Kalo bukan karena orang yang jalan disampingnya sekarang ga bakal Yeri nraktir nraktir tuh. Mending uangnya buat beli kuota atau ga novel baru.
"Ehe iya mark sama sama." Yeri maksa buat senyum. Ini hari sialnya kayaknya.
"Maaf mereka makannya emang banyak."
"Gapapa kok."
"Sekali lagi makasih ya. Aku mau ke kantor guru dulu." Kata Mark waktu di persimpangan koridor. Yeri ngangguk dan natap punggung Mark yang mulai menjauh.
Meskipun dompetnya menipis seenggaknya Yeri bisa jalan disebelah Mark dan natap wajah cowok itu waktu lagi makan.
Ehe kapan lagi liat bule makan baso.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinggi 🐢kyr ✔
ContoGua pengen tinggi, biar keliatan- kyr High rank #170723 25 in short story © myemimark, 2017