Jantung ini

358 22 0
                                    


Pov Stefan
"Sadar ... Sadar " sambil menepuk wajahku , "Aku nggak mungkin suka dia lagi , dia itu cuma cinta masa kecilku dan sekarang kamu punya pevita yang selalu butuh kamu dan dia itu dari dulu tidak pernah mau bergantung denganmu . Aku harus sadar , jangan lagi aku jatuh cinta lagi , dia itu perempuan yang mirip preman dan pevita itu lemah lembut jadi aku harus kuat hatiku buat kamu pevita".


"Anak mama ini kenapa bicara sendiri , apa lagi belajar ilmu pelet untuk calon istrimu ".

Wajahku langsung memerah "Tidak Ma, aku hanya kesal dengan seseorang . Dia membuatku jatuh dan aku hanya sedang kesal " . Aku menjawab mama dengan gugup dan untungnya mama percaya , mama malah mengajakku untuk mencari baju pengantin dengan Yuki.

"Mama , kita berdua belum setuju untuk menikah dan kami masih harus menempuh pendidikan ". Mama hanya tersenyum kepadaku berkata "Itu mudah saja, Yuki itu anak yang penurut pasti dia setuju dan walaupun kamu nakal Stefan pasti kamu akan menuruti permintaan kedua orang tuamu " .

"Aku sudah punya seseorang , yang berarti dalam hidupku ma ... Jadi aku tidak ingin melangsungkan pernikahan ini " . Aku meninggalkan Mama dan menuju kamarku dan kulihat dari jendela Yuki seperti bayangan seorang membuka bajunya , entah kenapa halusinasiku dapat menebus jendela itu menjadi bening .
"Sadar... Jangan lihat ke arah sana lagi , ingat Pevita". Walau aku berkata begitu mataku tetap mengarah ke sana dan pipiku terasa memanas "Huh , tak apa-apa aku melihatnya . Dia itu calon istriku , Huh.. Aku bicara apa ? Sadarlah".

"Stepan ... Stepan turun ada teman kamu yang datang , cepat turun ". Aku langsung meninggalkan kamar , agar aku dapat menghilangkan halusinasiku .

" Woi... Adi kapan sampai ?bukanya kamu ada di Bali untuk survey ".

"Baru sampai , survey kesana udah selesai jadi aku langsung balik . Soalnya aku rindu kamu dan kasih sayangmu stefan ".

"Geli ... Mendengarnya , udah jangan ekting lagi dan pasti kamu laparkan ".

"Wah ... Foto siapa ini ? Cantik banget , adekmu ya.. Fan . Jodohin aku sama dia , wah benar-benar tipeku ".

"Jangan tertipu sama fotonya , aku juga begitu saat pertama melihat fotonya dan kenyataanya dia kayak preman atau tukang pukul ".

"Maksud kamu Fan... Dia cewek tomboy dan dia bukan sepupu kamu Fan ".

"Dia calon istri yang sering di ceritain mama dan aku juga udah punya Pevita , tapi aku juga nggak bisa nolak permintaan Mama " .

"Wah , ribet juga permasalahanya , gimana calon istrimu untuk aku aja , walau dia tukang pukul aku akan siap untuk di pukulnya setiap hari ".

"Kita keluar aja cari makan dan jangan bahas tentang calon istriku lagi ". Saat kami keluar dan membawa mobil ,mata Adi seperti terkunci melihat pemandangan yang begitu mempesona.

"Ya Allah ... Dia benar-benar ciptaanmu yang paling indah ". Adi kenapa bicar sendiri dan aku juga ikut melihat ke arah Adi melihat " Cantik ". Pekik batinku berkata , karena aku melihat ke arah Yuki dan tidak memandang jalan sehingga aku menabrak pohon " Aduh " pekik kami berdua .

"Fan , bawa mobil yang benar . Aduh .. Aduh rasanya leherku mau copot dan lihat jidadku berdarah". Seorang perempuan mendekati mobil dan rupanya itu Yuki .

" O... Rupanya awak yang belangga itu namanye senjata makan tuhan sebab bawa kereta macam kesetanan, kalau orang lain seperti ini sih.. Saya nak bantu tapi... yang belangga ini awak saya nak pergi saja".

" Dia pakai bahasa melayu ? Fan kamu kenal dengan dia , Hei ... Boleh saya tawu namamu ". Adi mengulurkan tangan dan yuki malah memukul lehernya "Aduw....".

"Jadi laki tu.. Jangan gatal dan kalian ini butuh pertolongan saya , jika butuh tak ada yang Free . Kalau tak nak saya akan pergi pulang ".

"Iya... Aku bayar , panggilkan taksi dan mobil derek . Ini uangnya jadi tolong aku keluar ". Yuki menolongku keluar dan mengendongku "Ya tuhan dia benar-benar kuat ".

"Saya ni sebenarnya tak kuat , tapi tubuhnya saja yang kurus bagaikan tulang ".

"Aku ini pria berotot , jadi jangan ngomong sembarangan dan siapa yang menyuruhmu mengendongku seperti ini ? Turunkan aku cepat ".

Malah dia lansung menjatuhkan tubuhku ke tanah ," Aduh ... Kamu jahat banget sih , tubuhku ini udah sakit-sakit malah kamu tambah perparah ".
"
kan , Awak yang salah . Pas saya gendong awak minta turun " . Dia menggaruk-garuk kepalanya dan itu membuat dia terlihat sangat imut . "Fan ... Wajah lho kenapa? Merah banget Fan . Apa akibat tabrakan ? Aduh gimanani ? Pusing ". Adi kebingungan melihat wajahku yang memerah .

" Awak mengidap penyakit diabetes ". Yuki menyentuh wajahku dengan kedua tanganya , entah efek apa yang terjadi jantungku berdetak begitu cepat dan wajahku semakin memerah . " Mungkin gara-gara kepalanya berdarah ? Kita bawa ke rumah sakit ". Ucap Adi sambil mengendongku .

Istri dari MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang