Pemilihan Baju

346 22 0
                                    

         
"Fan ... Bangun mandi sana gih , cepat ... Jangan lambat ". Mami terus mengoyang-goyangkan tubuhku, dalam hatiku terus bergunuruh.
Apaan sih mama bangunin aku cepat pas hari minggu , bikin bad mood aja . "Kenapa nyuruh aku cepat mandi ma... Sekarang kan hari minggu dan aku juga nggak punya acara" . Sambil menggaruk-garuk kepala dan menguap .
         
"Nanti ... Kamu pasti tawu , mandi aja... nggak perlu banyak tanya lagi ". Mama tersenyum padaku dan aku lansung ke kamar mandi .
           
Di tempat yang berbeda
"Adek .... Kamu mandi dan olah raganya di udahin aja dulu " . Yuki tetap masih melonpat-lompat dengan talinya .
" Tanggung ma.. Ini udah mau ke seratus",Olah raga Yuki rutin tiap paginya .
         
  "Cepat adek.. Mama hitung sampai tiga ni ... Satu " dan Yuki sudah berhenti dan mencium pipi Mamanya ,
"Yuki mandi kedalam dulu ". Bunyi SMS masuk di hp mama masuk dan mama senyum sendiri.
*****
"Gimana Ci... Udah siap , kalau udah siap langsung kesana saja ". Sms dari mama Stefan , yang ingin membuat rencana untuk anak-anak mereka .
         
  " Oke" balas Mama Yuki terhadapa mami Stefan . Sepuluh menit kemudia Yuki telah selesai dan menemui ibunya,
" Adek ... Ganti pakaian kamu sama yang lebih cantik , pakaian kamu ini kayak preman pasar " . Yuki memakai kaos oblong dan jeans selutut .
" Bukanya Ibu nak Adek cepat dan pakaian ini yang paling cepat dan adek tak nak ganti ". Yuki masih sibuk dengan memasang wajah memuaskan dengan pakaian yang sedang dipakainya dan ingin memasang sepatunya.
              Mama Yuki menariknya ke kamarnya ,
"Untung kemaren Mama beli dress untuk adek , ganti sama yang ini Dek ". Apa-apaan sih Ibuku ini , adek tak nak pakaian macam tu . Bukan gayaku sangat dan aku menolaknya ,

"Tak nak lah , Adek tetap akan pakai ini dan adek tak biasa pakai baju macam tu ... Tak selesa (nyaman) sangat dan kalau adek pakai baju macam tu ... Adek tak bisa pakai sendal jepit adek ".
                  
    Tiba-tiba mama duduk dan hanya diam , apa mama marah padaku . Tapi aku memang tak suka dengan pakaian seperti itu ,
"Oke ... Adek pakai baju itu saja dan mama akan pergi sendiri kesana dan sebaiknya mama menghilang saja dari Adek ".

  Drama Quen ibuku kambuh lagi , ini kebiasaanya kalau aku tak menuruti permintaanya .

"Baiklah ... Adek akan pakai baju ni dan ibu jangan nak akting lagi ".
            ******      
    Di tempat yang lain , Stefan telah sampai di toko baju pengantin . "Ma... Kenapa kita kesini ?siapa yang mau kawinan ? Kalau gini sebaiknya mami biarin Stefan tidur ". Mami hanya senyum-senyum dan mencolek-colekku dan saat aku lihat ada seorang perempuan turun dari mobilnya memakai dress berwarna biru , kakinya yang panjang semampai dan rambut yang terurai . Aku hanya mengangap melihatnya dan tampa sadar , air liurku jatuh dari mulutku dan terdengar suara "Kenapa awak buka mulut awak ? Buruk sangat saya kah? Ini semua pasal(sebab) Ibu ".
             
"Menantu Mami, benar-benar cantik kayak dewi yunani gitu . Benarkan Stefan , lihat stefan aja sampai terpana melihat Yuki". Apaan sih mama bilang aku kayak gitu , memang sih itu kenyataan dan mencubit mama dari belakang namun aku yang dicubit mami .
            
"Ma... Kita mau ngapain sih kesini ? Kenapa dia juga kesini ". Sambil mengacungkan jari kepada Yuki ,

"Kalian berduakan mau coba baju untuk pernikahan ". Ucapa Mama Stefan .
             
"Apa", Yuki dan Stefan mengucapkan dengan bersama .

"Ibu...Anty maksudnya apa ? Kenapa adek dan Stefan mau coba baju pengantin , adek belum siap nak menikah secepat ni ". Yuki mengaruk kepalanya sambil mondar mandir .
             
"Yang Yuki bilang itu benar , kami belum siap menikah dan aku baru kuliah . Bagaimana caranya aku mau menghidupi orang lain , sedangkan Stefan masih minta uang sama Papi dan Mami ".
         
    "Ah, itu perkara yang mudahkan Ci... Kami masih bisa membiyayi kalian berdua , malah Mama sudah beli rumah untuk kalian".
              
Yuki hanya duduk terdiam lesu di kursi , dia tidak dapat menolak karena ini adalah permintaan terakhir ayahnya . "Yuki... Kamu setuju kan ?".
             
  "Iya Ma.. Yuki setuju ". Kenapa dia setuju , apa dia suka sama aku dan saat Ibu Yuki dan Mama berbincang aku menarik tanganya ke belakang,
" Kamu kenapa setuju dengan perjodohan ini ? Apa kamu suka sama aku ?".
                 
  "Awak perasaan sangatlah, saya suka ke awak . No... Lah . Tertarikpun tak , saya melakukan ni... Sebab ini permintaan kedua orang tua saya dan kalau ke hendak hati saya pasti tolak . Kan awak bisa tolak saya dan kita tak perlu nikah ".
             
  "Bukanya aku sudah pernah bilang , kalau saya tak mau jadi anak durhaka , ini semua kesalahan kamu Yuki ".
             
"Memang awak saja yang takut jadi anak durhaka, saya juga takut dan satu lagi jangan salahkan saya sebab awak itu juga tak bisa menolak . Sedih sangat saya dengan girl friend awak , boy friend lemah macam banci yang suka salahkan kaum perempuan ".
               
Wajah Stefan memerah dan tiba-tiba Mama Stefan datang,

"kalian berdua udah dekat ya...Mama jadi senang lihatnya dan kita harus cobain baju buat kalian berdua ". Kami berduapun memakai pakaian pengantin dan tirai pun dibuka Yuki tampakan Anggun dengan pakaian pengantin yang dipakainya
"Cantiknya" lirih batin Stefan .

              

Istri dari MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang