Bab 26 Dua hati!

9.8K 1.2K 46
                                    

Bintang tahu kalau ini sulit untuknya dan juga Rio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bintang tahu kalau ini sulit untuknya dan juga Rio. Dia tidak menyalahkan Rio, karena memang inilah keadaannya. Malam ini seluruh keluarganya berkumpul, dan dia sendiri tidak bisa menunjukkan apapun di depan keluarganya. Dia tidak mau keluarganya ikut bersedih dengan kehidupan rumah tangganya. Toh dia juga tidak seutuhnya bersedih, karena Rio ada di sampingnya. Rio berperan sebagai suami yang baik. Hanya itu yang di butuhkan. Meski dia tahu hati Rio terbelah antara dirinya dan juga Keysha.

Bintang terbangun saat merasa ingin ke kamar mandi. Rio tidur di sebelahnya, tapi tidak berani menyentuhnya. Saat sampai di dalam kamar, Bintang memang minta di turunkan di atas kasur. Tapi dia langsung tertidur lelap. Selama kehamilannya itu memang rasa kantuk selalu menderanya setiap lewat jam 8 malam.

Bintang menurunkan kakinya dari atas kasur dan beranjak dari duduknya. Rasa ingin ke kamar mandi membuatnya selalu terbangun tiap malam.

"Bin, mau kemana?" Suara Rio membuat Bintang terkejut dan lampu kamar yang awalnya padam langsung menyala.

Bintang menoleh dan melihat Rio kini sudah terduduk di atas kasur. Menatapnya dengan bingung.

"Mau ke kamar mandi." Mendengar jawabannya Rio langsung meloncat dari atas kasur. Dan melangkah mendekatinya.

"Aku antar ya?" Bintang tentu saja langsung menggelengkan kepalanya.

"Cuma mau pipis. Suka begini kalau malam. Bisa dua sampai 4 kali."

Rio menatapnya dengan khawatir. Tentu saja Rio terkejut karena selama ini mereka tidur dalam kamar terpisah.

"Ya udah aku ke kamar mandi dulu ya?"

Tidak menunggu jawaban Rio, Bintang langsung melangkah menuju kamar mandi.

*****
Setelah menyelesaikan hajatnya Bintang segera keluar. Tapi terkejut lampu kamar kembali padam. Mungkin Rio masih mengantuk dan pria itu kembali tidur.

Bintang melangkah perlahan menuju kasurnya. Tapi dia terkejut saat tiba-tiba pintu kamar terbuka, dan ada cahaya lilin yang membuat Bintang mengerjapkan matanya.

"Happy birthday to you, my wife."

Suara Rio yang dalam membuat Bintang kembali terkejut. Rio masuk ke dalam kamar dengan membawa sebuah kue di atas tangannya. Pria itu tersenyum saat dia sudah berdiri di depannya.

"Selamat ulang tahun. Aku harap aku tidak terlambat." Rio menatap jam yang melingkar di tangannya. Lalu menatapnya lagi.

Bintang benar-benar tidak menyangka. Dalam usianya sampai saat ini, belum pernah ada yang memberikan surprise di malam hari begini. Paling hanya keluarganya keesokan hari di tanggal dia ulang tahun.

"Tiup lilinnya dan berdoa."

Rio berbisik saat dia menatap cake blackforest itu. Hati Bintang menghangat. Tapi kemudian menunduk dan langsung meniup lilin itu.

H@NY@ S@TU BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang