Suasana di dalam ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya dari api di sekeliling ruangan itu sepi namun mencekam. Monster besar yang baru saja menghabisi nyawa Kai itu mengaung sembari mengangkat pedangnya yang juga berukuran besar.
Semua orang di sana—termasuk Sehun—menatap monster tersebut ngeri dan hati-hati. Namun, mereka semua siap untuk menyerang.
Kris memulai pertama, berlari secepat mungkin ke arah monster dengan pedang yang bersiap di depan dadanya.
"Swich!" begitu ia berteriak, pasangan partynya Zelo pun menyusulnya dengan berlari dengan langkah panjangnya. Pedang panjang Zelo yang menyebabkan cahaya putih yang amat menakjubkan pun menggores sekitar perut besar sang monster.
"Team D! Zelo mundur!" perintah Kris lagi.
Sehun pun mengikuti perintah Kris dan maju seraya berlari sangat cepat ke arah monters. Pedangnya bersiap di pundaknya dan dengan otomatis, pedang tersebut menggoreskan pinggirannya pada sekitar punggung si monster berkali-kali. Lalu, "Swich!" teriaknya pada Krystal.
Krystal langsung berlari dengan membawa pedangnya yang menimbulkan efek kehijauan yang indah.
Pedang besar si monster mengayun ke arah Krystal, namun dengan cekatan, Krystal menunduk sehingga pedang tersebut tidak menebas lehernya dan hanya membuat angin sehingga tudung penutup kepalanya terbuka, memperlihatkan wajah dan rambut asli Krystal.
Lalu, Krystal menjulurkan pedangnya dan menusukkan ujung pedannya pada dada si monster yang mulai jatuh.
Namun, karena Krystal yang pasalnya hanya seorang gadis, kewalahan saat pedang kecil di tangan kirinya hampir mengenai tubuh Krystal. Untung saja, pedang kecil tersebut tidak mengenainya dan hanya membuatnya terjatuh ke lantai dingin.
Justru karena itu, si monster seakan mendapat waktu untuk berdiri lagi dan hendak menikam tubuh Krystal jika saja Sehun dan Zelo tidak bergegas menahan pedang besar si monster dan membuatnya terpental jauh ke ujung ruangan.
Lalu, Kris pun maju dan menghabisi nyawa monster dengan mudah hingga tubuh monster tersebut berubah menjadi pecahan-pecahan kaca berwarna biru mengkilat.
Kemudian suasana menjadi hening. Yang terdengar hanyalah suara desah nafas orang-orang yang kelelahan.
Seperkian detik kemudian, sebuah tulisan 'CONGRATULATIONS' besar-besar yang melayang di tengah-tengah ruang muncul. Membuat semua orang di sana bersorak gembira karena memenangkan pertarungan dengan bos monster lantai sepuluh—kecuali beberapa orang yang hanya tersenyum senang.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Sehun pada Krystal dengan khawatir.
Krystal menganggukkan kepalanya. "Ya, aku baik-baik saja." Jawabnya tanpa sedikitpun terdengar kebohongan.
Lalu, Zelo membantu Krystal berdiri. "Kau hebat!" pujinya pada Krystal dengan senyum lebar.
Krystal memasukkan pedangnya kembali ke tempatnya, membenarkan rambut panjangnya yang menutupi poninya, lalu tersenyum manis. "Terimakasih." Ucapnya pada Zelo.
Di sela-sela kegembiraan saat itu, Kris menginterupsi. "Kita kehilangan satu orang." Katanya dengan nada menyesal. Sebagai ketua dari party hari ini, ia merasa gagal karena salah satu anggotanya terbunuh.
"Sehun, apa yang membuatmu menyuruh Kai untuk mundur?" tanya Kris pada Sehun, membuat orang-orang langsung menoleh ke arah Sehun dengan bingung.
"Kau tahu jenis pedang yang digunakan bos monster?" sambar Luhan yang berada di balik kerumunan. Sehun terdiam, membuat orang-orang berbisik-bisik heran. Lalu, Luhan meneruskan pertanyanyaannya. "Kau... seorang alfa, bukan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Death Game
FanfictionDEATH GAME EnnyHtm's Fanfiction Genre : Fantasy | Rating : PG-13 | Lenght : Series Cast : Suzy, Sehun, Krystal, L Disclaimer: Adapted from Sword Art Online. Some plot are mine. Perkembangan jaman pada tahun 2028 sudah berkembang sangat pesat. Seoran...