Chapter 9

236 31 0
                                    

Dua lantai lagi, dunia Virtual akan hancur dan semua pemain yang terjebak di dalam dunia itu bisa kembali ke dunia nyata—ke kehidupannya semula. Kali ini pemain yang akan memerangi bos monster terakhir lebih banyak dari sebelumnya karena menurut mereka, ini adalah yang terakhir.

Setelah bos monster yang berada di lantai seratus dapat dikalahkan, tentu saja keadaan akan kembali normal. Dan karena itu, banyak pemain yang ikut berpartisipasi guna memperkuat pertahanan mereka menghadapi bos monster yang semakin lama semakin sulit dan tidak mudah diprediksi.

Seperti sekarang ini, di sebuah tempat yang sangat luas, seekor—setidaknya monster ini memang mirip hewan—reptil yang terlihat seperti komodo raksasa dengan bagian kepalanya seperti gorila tanpa bulu rambut berada di tengah-tengah ruangan. Besar monster tersebut hampir seperempat dari ruangan tersebut, yang menandakan bahwa monster tersebut sangatlah besar.

"Wow." Gumam Sooji karena sedikit takjub dengan rupa monster tersebut. Ia tidak pernah membayangkan akan melihat komodo tanpa kulit sebesar ini. Dan, jujur saja, para perempuan yang berada di dalam ruangan tersebut—Sooji dan Krystal—ingin muntah melihatnya.

"What a ugly monster." Kata Krystal yang berdiri di sebelah Sooji dengan ekpresi ngeri.

Sooji pun melirik ke arah Krystal. Lalu, "Kau pernah melihat aslinya?" tanyanya pada Krystal.

"Lihat apa?" tanya Krystal balik.

Sooji mengarahkan dagunya ke arah monster yang berada cukup jauh darinya—berlangkah-langkah dengan kakinya, namun hanya dua langkah dengan kaki sang monster. "Komodo." Katanya.

"Oh, itu komodo—"

"Jangan lengah. Monster ini lebih kuat dari yang kita duga sebelumnya." Sehun yang memang berdiri tidak jauh dari Sooji dan Krystal langsung menginterupsi obrolan mereka tentang si monster.

Seperti yang baru saja diperintahkan oleh Sehun, Krystal dan Sooji pun langsung diam dan memberikan konsentrasi penuh pada sang monster yang meraung karena wilayah kekuasaannya diinjak oleh musuh.

"Mundur!" Terdengar perintah Kris saat sang monster meregangkan keempat kakinya dan ujung-ujung kukunya memanjang menyerong ke atas sehingga membuat dirinya terlindungi dari serangan.

Monster mirip hewan jadi-jadian itu pun mengeluarkan pedang yang besarnya yang berbentuk silinder dengan duri-duri di sepanjang silinder tersebut.

Lalu, Kris mulai berteriak dan memanggil tim yang sudah dibentuk. Suatu tim yang anggotanya hanya dua orang, yang disebut party—bukan pesta, ya.

"Jangan ceroboh." Sehun membisiki Sooji sebelum ia berlari menjauh saat Kris menyuruhnya dan Krystal bersiap untuk menyerang.

"Mm." Balas Sooji yang berdiri tidak jauh dari Tao, menunggu gilirannya menyerang.

Ya, untuk saat ini, Sooji tidak ber-party dengan Myungsoo melainkan Tao. Itu dikarenakan Sooji dan Tao yang datang menemui para pemain yang tengah menyusun rencara menyerang satu sehari sebelum penyerangan. Lagi pula, Myungsoo juga sudah memiliki teman party yang tidak bisa dibatalkan begitu saja.

Dari tempatnya berdiri, Sooji tidak bisa melihat Myungsoo yang berada di sisi lain sang monster. Ia berada di sisi Kris, Zelo, dan yang lainnya.

Sooji dan Tao masih berada di tempat berdiri mereka sembari memperhatikan para pemain yang menyerang monster tersebut dengan bergantian. Sekali serangan, ada empat sampai enam orang yang menyerang sebelah sisi sang monster.

Ini memang bagian dari rencana. Sooji dan Tao diletakkan diposisi team paling belakang, berjaga-jaga jika sang monster mengamuk dan membunuh banyak pemain. Jika itu terjadi, barulah keduanya memunyai kesempatan untuk menghunuskan pedang mereka ke arah monster.

Death GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang