Happy reading, guys!
Maafkan aku readers ku tercintaaaa, udah jarang banget update); Makasih ya, yang udah ngedukung cerita ini sampe sekarang!! Semoga sukaaaa sama ceritanya. Jangan lupa voted dan comments ya guys!!
***
"Jadi lo udah move on dari tuh cowok?" tanya Denis sambil memandang danau yang ada di depannya.
"Blom, Den." Jawaban itu terdengar dari bibir Syafa.
Masih memandang danau di depannya, Denis menghembuskan nafas.
"Ini udah dua bulan loh Syaf, dan lo belom move on juga dari dia?" tanya Denis Kesel.
Bagaimana tidak ini sudah dua bulan Syafa disini, Denis juga udah bantu Syafa move on, segala cara biar Syafa move on dan ngasih hatinya buat Denis, dan ternyata usaha Denis sia-sia huftt
"Sabar Den, semua butuh waktu kok." ucap Syafa sambil tersenyum getir memandang Denis.
"Oke Syaf gue akan bantu lo move on ya, bila perlu lo lihat gue aja, kali aja lo naksir haha." ucap Denis yang langsung membuat Syafa tertawa.
Syafa tertawa dan menganggukan kepalanya sesekali dia melirik Denis diam-diam. Selang beberapa menit kemudian, ponsel di tangannya berbunyi nyaring mengeluarkan sebuah nada dering yang khas.
"Ada apa kak?" tanyanya begitu menekan tombol terima.
"Gue cuma mau nyampein, bahwa Athan sekarang udah lulus dan dia diterima kuliah di Australia. Kalo lo ketemu dia gue mohon sama lo, jangan mau disakitin oleh Athan untuk kedua kalinya!"
"Oke kak, thanks ya Atas sarannya." ucap Syafa langsung mematikan teleponnya, dia rasa dunia ini sedang mempermainkan hidupnya. Kenapa dia malah mendekat saat aku mencoba menjauh darinya.
"Siapa Syafa?"tanya Denis.
"Biasa kak Steven."
"Ada apa dia nelpon lo?" tanya Denis yang langsung memutar balik badannya menghadap Syafa.
"Dia di terima kuliah disini Den." ucap Syafa tanpa senyum sedikit pun.
"Kok bisa? emang cowok itu siapa sih? penasaran gue? jadi kalian tadi ngomong apaan?"
"Kak Stev bilang, gue jangan mau di sakitin sama dia buat kedua kalinya."
"Nah bener tu Syaf lo jangan mau ya disakitin oleh tu cowo lagi, bego tau gak!"
"hahahah lo sering banget sih ngatain gue bego isss." ucap Syafa ngambek.
"Emang lo bego kan yak, udah tau di sia-siain masih aja ngarep huuu."
"Gue gak ngarep kok, cuma pengen aja hahah."
"itu tu yang namanya bego, emang siapa sih cowo itu, lo tega belom ngasih tau gue." kata Denis ngambek.
"Ntar aja ya, gue masih gak mood ngasih tau ke lo hahaha."
"isss awas ya lo, gak gue kasih tau siapa yang gue suka sekarang hahaha." ucap Denis mengalihkan pembicaraan.
"emang lo suka sama siapa? pelit lo gak mau kasih tau gue."
"lo nya aja pelit huuu."
*****
"Mamaaaaa." panggil Athan
"Ada apa sih sayang?" jawab mama
"Ayo ma, kita siapin barang yang nanti mau dibawa." Ajak Athan bersemangat
"Ya ampun Than, sabar kenapa sih nak, Syafa gak ilang kok di sana." ucap mamanya geli melihat kelakuan anak sulungnya ini.
"Athan gak sabar lagi ma, pengen liat dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior, I love you
RandomMencintai senior yang super dingin seantero kelas adalah hal yang paling memalukan yang pernah ia lakukan, walaupun ditolak beribu kali ia akan tetap berusaha. 'gue akan buat lo jatuh cinta sama gue kak walaupun gue udah ditolak lo beribu kali' -Sy...