H-1

2.1K 92 7
                                    

Aku memang terlanjur mencintaimu
Dan tak pernah kusesali itu
Seluruh jiwa telah kuserahkan
Menggengam janji setiaku

Alunan lagu kerispatih-bila rasaku ini rasamu semakin membuat dada Syafa terasa sesak.

"Sakit banget ya Allah menerima kenyataan kalo dia besok mau tunangan ya Allah kenapa harus seperti ini ya Allah."ucapnya sambil mengambil tisu dan menghapus airmatanya.

"Apa saatnya gue udahan sama perasaan gue ya?"tanyanya pada diri sendiri.

"Lo masih punya kesempatan Sya."kata kata Asyila terus terngiang ngiang dikepalanya.

"Kesempatan..apa gue masih punya kesempatan buat dapetin dia, setelah besok dia udah menjadi hak milik orang?"

"Tapi gue gak mau jadi pho."

"Sebelum jamur kuning melambung belom salahkan kita cinta sama seseorang?"(eh bener gak sih kalimat ini?)

Yang diajak bicara hanya mengangkat sebelah alis.

"Hadeuh..lo ngerti gak sih omongan gue?"tanya Asyila geram melihat muka polosnya Syafa.

"Gak."

"Anjir lo. Kata gue lo ngerti."

"Hehe sorry."nyegir kuda.

"Maksud gue tuh selama Athan belom terikat pernikahan dia masih bisa lo rebut."

"Ini nih ajaran sesat."

"Sesat gimana maksud lo?"bingung dengan reaksi Syafa.

"Udahlah ya gue capek mau tidur,pulang sono lo."usir Syafa.

"Yee..belagu lo."ucap Asyila sambil meninggalkan kamar Syafa.

***
Keesokan harinya

"Cie yang besok tunangan"

"Cie yang tambah mesra terus."

Begitulah respon anak anak karena mereka disuguhi pemandangan Athan yang ngerangkul bahu Laurent dengan mesranya.

"Gak apa apa kita kayak gini?"dia merasa tidak enak terhadap Syafa,karena dia tau setulus apa Syafa kepada Athan.

"Why not?"jawab Athan acuh.

"Tap.."tiba tiba jari telunjuk Athan sudah berada didepan bibir Laurent.

"Aduh..so sweet banget sih mereka."teriak anak anak gak jelas.

"I know what do you mean. So please jangan bahas dia pagi ini,gue jadi kasian sama dia."Athan pun menggandeng tangan Laurent sampai kekelas Laurent.

"Eh eh Syaf liat tuh."tunjuk Asyila yang menunjuk kearah jendela dimana Athan menggandeng tangan Laurent.

Syafa hanya memandang kedua orang itu dengan tatapan kosong,hening.

"Makasih ya."ucap Laurent sambil melepas gandengan tangannya dari Athan.

"Sama-sama."mengusap puncak kepala Laurent.

Sedangkan Syafa yang masih Stand by dari pertama ngeliat hanya mendesah pasrah,sedih,kecewa karena harapannya sekarang hanyalah omong kosong.

"Syaf?"panggil Asyila ragu-ragu. Tak tega yang melihat nasib sahabatnya ini yang begitu miris menurutnya.

"Yup?"jawabnya dengan muka bete.

"Are you okay?"tanyanya hati hati

"Maybe yes or not."jawabnya lalu memakaikan handsat ketelinga dan mendengarkan lagu BACK TO DECEMBER.

Senior, I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang