A Liar

1.9K 90 11
                                    

Holaa Apa kabar?? maafin Author ya baru ngepost sekarang wkkw. BTW ada yang kangen gak sama cerita ini :(

yaudah lanjut aja. VOTENYA MAKSIMAL 50 KALO MAU DILANJUT WKWKW

SELAMAT MEMBACA

********

Pagi ini sungguh awal yang menyebalkan bagi Syafa. Kenapa? karena Athan semakin hari semakin dekat dengannya. Lihat aja sekarang tiba-tiba Athan sudah berdiri di depan kelasnya sambil membawakan coklat.

"Nih buat lo." Katanya sambil memberikan sebuah coklat yang dibungkusi dengan pinta.

"Dalam rangka?" Tanyaku bingung gak mungkin kan dia ngasih secara cuma-cuma?

"Gak ada sih cuma pengen aja."

BULSHIT

"Udah deh terima aja napa."

"Oke gue terima thanks ya." Ucapku lalu beranjak pergi.

"Yes.. Makasih Syafa." Teriaknya sambil loncat-loncat.

Kok gue ngerasa Athan udah mulai suka ya sama Gue? Pede banget sih jadi orang lo Syaf hahah inget Syaf lo itu udah ada Steven orang baik kayak gitu mah jangan disia-siain.

*****

Tiba-tiba terdengar suara Microphone

"Ada apa tuh?" Syafa pun langsung ketempat dimana semua murid udah berkumpul.

Dia lalu tertuju pada seorang pria yang baru saja mengasihkan coklat kepadanya diatas podium.

"Ngapain dia?" tanyaku bingung.

"disini gue akan mengungkapkan kejadian yang sebenarnya. Sebenarnya gue sama Laurent gak pernah tunangan. Laurent itu adik kandung gue. Dan soal mengapa gue tega ngelakuin hal yang kayak gini, Gue mau ngeliat Syafa cemburu doang. Emang gue tega terutama buat lo Syafa. Maafin gue, Gue sadar apa yang selama ini gue rasain sama lo."

"jadi selama ini lo bohong Than?" tanya Syafa kepada Athan yang masih memegang microphone.

"iya." ucapnya dengan wajah tertunduk.

"Tega lo. BANGSAT!" ucap Syafa lalu berlari menuju kelasnya dan langsung menaiki mobil maticnya.

Asyila pun menghampiri lalu

PLAKK!!

"Puas lo hah! Lo tau gak! gara-gara Syafa kira pertunangan lo sama Laurent itu serius, dia bahkan nangis semalaman Than! Dan sekarang lo dengan entengnya ngomong kayak gini depan dia?? Kemana hati lo Than!!" Maki Asyila lalu pergi menyusul syafa dengan motornya.

****

Di dalam mobil SYAFA

"BANGSAT lo Athan gue tahan nangis semalaman gara-gara pertunganan palsu ini. Mau ditarok dimana muka gue sekarang hah! kayak orang bodoh gue nangisin pertungan ini eh yang gak taunya palsu ANJIR!!!."

TING

"WOY nyet lo dimana??" chat dari Asyila.

"gue ditaman biasa kesini gece."

****

Asyila pun menghampiri Syafa yang sedang duduk termenung dikursi taman.

"Asyilaaa." panggil Syafa sambil menangis.

"I know what's your feel Syaf."

"sakit banget tau gak? Coba lo bayangin deh gimana gue jadi lo."

"Amit-amit dah Syaf jangan sampe."

"Gue serius tau." ucap Syafa semakin kesel.

"iya deh iya jadi mau gimana?"

"Gue berencana mau pindah ke Aussie."

"WHAT!! lo gak bercanda kan?" tanya ASyila kaget.

"Gue serius gue mau nenagin diri disana sambil belajar disana."

"Gimana dengan Steven?" tanya Asyila.

"Malam ini gue bicarain sama dia. Gue mohon Syil jangan sampe ada temen-temen yang tau kecuali lo sama Steven, termasuk Athan." pinta Syafa.

"okay Syaf kalo itu yang buat lo bahagia. Gue sebagai sahabat lo cuma bisa ngedukung."

"Makasih Syil." Ucap Syafa lalu memeluk Asyila sayang.

"Mendingan kita pulang hari sudah sore ini."

"Tapi tas gue masih disekolah." ucap Syafa baru ingat.

"Dasar bego! kalo lo mau minggat bawa juga tas lo. Untung gue bawain tuh tas lo ada dimotor."

"heheh makasih ya. Lo emang bestfriend gue."

"yaya."

****

Malam harinya Syafa sedang asiknya memilih baju untuk dimasukan kedalam kopernya.

TING

"Dek kamu beneran mau pindah ke Aussie?" tanya Steven melalu line.

"lah? tau darisape kak?" tanya Syafa bingung.

"Asyila. Emang kamu beneran mau pindah?" tanya Steven sekali lagi.

"iya kak."

"Terus hubungan kita gimana?"tanya Steven.

"kita break dulu aja kak. fokus sama cita-cita masing-masing dulu." Ucap Syafa hati-hati.

"oke Dek tapi selalu ngabarin kakak ya. kakak selalu ngedukung apapun yang adek lakuin."

"Makasih kak udah nemenin hari aku."

"ngomong-ngomong kapan berangkatnya?"tanya Steven.

"Besok kak."

"apa gak terlalu cepet?"

"enggak kak adek udah mantap."

"oh ya sudah tidur dek biar nanti paginya fresh kan jauh tuh jarak dari indonesia-Aussie."

"okee kak GOOD NIGHT yo :*"

"Too adek."

***


Senior, I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang