"apa kamu yakin dengan Dokter Zidane?"tanya Dilla"ya!mengapa tidak?dia lulusan LA apa lagi yang harus diragukan?"tanya balik Arkhan
"hmm"gelisah Dilla
Melihat ekspresi Dilla,Arkhan pun membalikan tubuh Dilla menghadapnya
"kenapa?apa kamu masih ragu dengan oprasi itu?"tanya ArkhanDilla pun memalingkan pandangannya.terlihat dari sorot matanya bahwa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya
"bukan itu..."lemah Dilla
"aku hanya takut oprasi itu gagal"
"jika gagal.apa yang akan terjadi pada hidupku kedepannya?"ditangkupnya kedua pipi Dilla,ditataplah kedua matanya
"lihat aku,apapun yang akan terjadi,aku akan tetap bersamamu,Dillara Hanna" ungkap Arkhansungguh didalam lubuk hati Dilla yang terdalam,masih ada keraguan atas diri Arkhan,dan semua kata-kata manisnya selama ini.
dia sudah terlalu lelah untuk semua ini
terkadang,ingin rasanya ia lari dari semua ini,semua kenyataan hidup ini yang sangat pahit.bagaikan mimpi buruk setiap harinya.
bahkan hanya dalam tidur saja ia bisa berangan semua kebahagian yang selama ini ia dambakan.
memang mimpi terkadang sangat mengasyikan2 minggu lagi,2 minggu lagi Dilla akan dioprasi,semuanya berjalan dengan baik-baik saja.tak ada halangan apapun,Dillara pun kini mulai terbiasa dan bisa dibilang seperti pasangan yang sangat ideal.
Arkhan benar-benar seseorang yang sangat romantis,dan berkharisma.
pantas saja semua orang bertekuk lutut padanya.'ya!aku akui itu semua' pikir Dillara
aku ada janji padanya,bahwa hari ini kita akan menghabiskan waktu bersama.semacam honeymoon yang tertunda.
Dilla yang kini sudah siap pun bergegas menemui Arkhan yang sedang ada tamu di ruang kerjanya.belum saja aku sampai di sana,Arkhan dengan tergesa-gesa pergi meninggalkan diriku dan diikuti oleh Tamu itu.
ada apa?
mengapa ia sangat marah?
namun,ada rawut wajah gelisah didalamnya.
berulang kali aku menelfonya,tapi nihil!
tak ada jawaban darinya.
ku beranikan diri memasuki ruang kerjanya.
wah!sangat elegan dan sangat bagus!
tetapi mataku tertuju pada laptop yang terbentang disana.
ahh sudah lama aku tidak update di sosmed!degg...
seperti rekaman cctv. rekaman apa ini?
saat ku putar video itu,tampak seorang wanita tengah duduk sambil menggenggam surat kabar,terlihat ekspresinya sangat bahagia,lalu dimenit selanjutnya ia mendekati kaca rias besar itu
sepertinya ia berkaca.'ahh video macam apa ini??'
namun,dimenit selanjutnya
wanita itu mengantamkan kepalanya di kaca besar itu.membuat kaca tersebut retak,dan ahhh kepala ituu!!
kepalanya berdarahh.
Heyy nona!!! ada apa denganmuu????selanjutnyaa ia meletakan pergelangan tangannya di retakan kaca itu
"AAAAAAA......."
Dillara pun menjerit saat dengan secepat kilat wanita itu menggerakan pergelangannya hingga darahnya muncrat dan membuat pakaiannya terkena noda darahnya sendiri.oh astaga.Tuhan!
ada apa dengannya??"Ny.ada apa?"tanya seseorang yang membuatku sadar atas lamunanku.
"ahh iya?"tanyaku gugup
"dokter sudah menunggu untuk cek up"ucapnya lagi.dan dengan segera kututup laptop itu
ya tuhan.tadi itu apa?mengapa Arkhan sangat khawatir dengan itu?apakah dia....
dia..."rileks,Ny.Alfaril" ucap Dokter tiba-tiba yang membuatku sedikit terkejut.
"ehh iyaaa maaf" jawabku kikuk
.
.
.dengan gemetar dibukanya Surat resmi dari rumah sakit.dipersiapkan dirinya menerima semua kenyataan ini.
degg...
Kanker Otak stadium akhir!!Nayla Regula
nama si empunya
untuk kedua kalinya Arkhan merasakan dunianya seperti runtuh.
ditatapnya lagi dan lagi
dibacanya berulang ulang
tak ada kesalahan dari surat itu."Nayla Regula.penderit kanker otak stadium akhir,sudah lama ia kami anjurkan untuk menjalankan kemoterapi,namun nihil."
"dia hanya bilang,semuanya sudah ada yang mengatur""tetapi,dia bunuh diri" elak Arkhan
"ya!andai kita dapat merasakan sakitnya,untuk membayangkannya saja tidak sanggup"
"saat jenazah dibawa ke sini,ia menggenggam ini" ucap dokter sambil memberikan kantong kerisi surat kabar
"SELAMAT ATAS KESUKSESAN ARKHAN ALFARIL GRACIO YANG TELAH BERHASIL MEREBUT KEDUDUKAN CEO TERSUKSES NO.3"
Tertera foto Akhan disana.tampak raut wajah bahagia yang sangat natural.surat kabar yang sudah lusuh ditambah lagi dengan bercak-bercak darah yang telah mengering.
tepatnya 6 tahun lalu surat kabar ini diedarkan,lusuh dan usang.namun banyak kenangan yang dapat merubah kehidupan seseorang.dengan lemah,Arkhan memasuki rumah mewahnya,rumah yang seharusnya ditepati olehnya dan Nayla,mungkin juga jika semuanya belum terlambat,sekarang rumah ini sudah ramai tangis dan tawa anak-anak yang bermain,kedatangan Arkhan akan selalu disambut oleh pelukan dan senyuman hangat Nayla,cintanya.dan jugaa teriakan mungil anak-anaknya kelak.
tapi kenyataannya,rumah ini tampak sepi,tak ada penghuni lagi.Keadaan itu telah memporak porandakan kehidupannya
"Arkhan"panggil Dilla yang langsung memeluknya
"kamu kemana aja?dari tadi aku telfonin.aku khawatir"ujar polos Dilladengan cepat Arkhan melepaskan pelukan Dilla dan berjalan gontai menuju kamarnya
Dillara pun menatap Arkhan dengan tatapan aneh
tidak seperti biasanyabaru saja Dilla berniat membantunya melepaskan pakaian,Arkhan langsung menolaknya.membuat Dilla makin bingung
'apa dia kembali menjadi Arkhan yang dulu?'
"Hey.ada apa?"jerit Dilla saat melihat tibuh Arkhan yang limbun dilantai.
dibopongnya hingga ke kasur tidurnya.Dilla pun panik dengan keadaan Arkhan,ia pun langsung membuka semua pakaian Arkhan dan mengopresnya dengan air hangat.suhu badannya naik drastis,sangat panas.
dipakaikannya baju tidur dengan bahan yang agak tipis,agar tidak terlalu panas tak lupa ia menyelimuti Arkhan yang kini sudah tertidur pulaskutatap wajahnya,tersirat sebuat ketakutan dan kegelisahan.keningnya berkerut mengisyaratkan sebuah ketakutan.
bibirnya terus bergumam kata maaf.
Maaf?maaf untuk apa?maaf untuk siapa?mengapa semua ini semakin rumit?bersambung....
udah pada ngerti blm ka?
ceritanya memang agak rumit.
votenya jangan lupa yaa!!!
comment sangat dibutuhkan untuk memperbaiki cerita ini 😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex Before Married
RandomDewasa!!! untuk anak-anak mohon di skip beberapa part yang ada unsur dewasanya! 'tolong jelaskan padaku,apakan aku sungguh mencintainya ataukah hanya rasa iba terhadapnya?' bagaimana bisa aku melupakanmu? bagaimana bisa? kau sudah menorehkan luka ya...