Suatu ruangan pastilah memiliki sisi gelap yang diabaikan dan tersisihkan.
Takut untuk dilihat bahkan untuk dijejaki seorang pun.
Dan aku ibaratnya sisi gelap itu.
Tak ada satu orang pun yang ingin berada didekatku,ataupun menetap disisiku.Hitam dan gelap,
Akan selalu kalah dengan putih nan terang
Selalu mengalah dan dikalahkan takala gelapku yang kian hening dan sunyi, diam membisu.Yang terdengar hanyalah ricuh suara hati yang kian memekik ketika keadilah yang sama sekali tidak berpihak padaku.kepada hitam yang gelap.
Pahamilah, putih tak selalu suci.banyak putih yang imitasi, banyak putih yang dibuat.****
Entahlah,
Kalian ingin tau atau tidak.
Sehari setelah zidane meninggalkanku, lagi dan lagi aku melakukan hal bodoh!Saat itu yang kurasa otakku sudah membeku. Sehingga tidak dapat memikirkan sesuatu dengan benar.aku fikir jika telah melakukan itu maka pastilah akan hamil karena pada waktu itu adalah masa suburku.
Tak tunggu lama lagi,ku pesan 1 botol wine dan 2 botol soda 100% dan menengguknya hingga tak tersisa.Tenggorokanku terasa sangat panas sama halnya seperti terbakar api, dan rasa itu seperti berjalan turun hingga ke perut.
"Akhhh. TUHAN. Ini sangat sakit!"
Kukunci pintu kamar,
Kubekap bantal diwajahku,
Guna mencegah seseorang mengetahui ke bodohanku.
Erangan dan jerita menggema di dinding kamar.
wine dan soda sedang beraksi meluruhkan ramimku (mungkin?)
Ini semua sangat sakit. Kepalaku seakam berputar sama halnya dengan perutku.
Kuminum beberapa obat pusing kepala dan semua gelap.07.58
sebuah tamparan yang cukup keras membuatku terbangun dan meninggalkan bekas jari dipipiku.dan Alvaro dareen sang empunya...
"Lo hamil?" Tanya varo dengan nada datar namun mampu membuat tubuhku menegang sempurna.
"Gua tanya. Lo HAMIL atau engga? LO GAGU?" Tanyanya lagi sambil mencengkram kuat pipiku.
"Bangsat juga lo ya!lo kira nyokab bokap biayain lo sekolah cuma buat nge*t** ?HAH!!" bantak varo dengan sangat kasar.
"Maaf" hanya kata itu yang lolos dari mulutku.
BUGHH
Satu pukulan melayang keras dipelipis kananku.
"Itu supaya OTAK lo cair!"BUGHH
pukulan kedua dilayangkan tepat di perutku dan terasa ngilu.
"Itu supaya anak lo mati.kalo bisa sama lo sekalian!"Dan varo meninggalkanku dengan kondisi yang sangat terantakan.
Aku kira,kejadiam semalam dapat membuatku lebih tenang sekarang. Namun,saat aku menyibakan selimut. Darah menggenang di sepreyku yang berwarna hitam pekat.
Untuk berdiri saja aku susah, bagaimana aku bisa membersihkan semua kekacauan ini??Dengan langkah tertatih aku coba sebisa mungkin untuk berjalan ke kamar mandi.
Baru beberapa langkah sebuah teriakan membuat langkahku terhenti."DILARA HANNA!" suara papa!!
"Memang kamu anak pembawa sial!. Saya menyesal telah menikahi ibu kamu.anak kurang ajar!" Maki papa
Entah berapa tamparan dan hantaman keras yang kuterima. Mati rasa itulah yang kini ku rasakan.
"Mama nyesel kenapa harus punya anak kaya kamu. Harusnya dulu saya gugurin kamu. Dari awal saya hamil kamu, suami saya ninggalin saya. ANAK PEMBAWA SIAL!!!" jerit mama.
Untuk kali ini saja tuhan, bantu aku. Kumohon, hentikan semua ini. Ini sakit sekali tuhan!
Papa menarik rambutku hingga ke depan bak air dan tiba-tiba menarik kepalaku hingga hidungku tersedak air.
"Sadar dillara. Sadar!!!"
Dan lagi lagi melakukan hal itu.Tak ada kekuatan untuk menghentikan, bahkan untuk berbicara saja aku tak mampu.
Aku hanya bisa berdoa dalam hati semoga tuhan masih sudi untuk menolongku.
tak ada satupun yang menolongku, membelaku atau bahkan hanya sekedar menghentikan semua ini yang kian menyakitkan.
Dan bagaikan keajaiban, mereka berhenti karena telephone masuk, papa dan mama langsung pergi.
Syukurlah!.Tak ada lagi bahu untuk kusandarkan, tak ada lagi seseorang yang dapat kuceritakan semua keluh kesah hidupku. Semua tampak menyakitkan disetiap detiknya.
"Ya tuhan! Non dilla!" Kaget susterku sejak bayi.
Aku hanya bisa membalas dengan senyuman manis.
"Sini biar sus bantu" ujar wanita paruh baya itu."Gapapa sus,dilla bisa sendiri kok." Tolakku halus.
" ya udah sus bersihin kamar non aja ya" tawarnya dan kubalas anggukan
Sisa tenagaku kukerahkan untuk membersihkan seluruh tubuh.
Saat aku keluar dari kamar mandi kulihat kamarku sudah bersih kembali, dan mataku mencari suster.
Dapat! Kulihat ia meraba sepreyku yang penuh akan darah itu dan menitihkan air mata.
Yang membuatku semakin sayang padanya."Sus jangan nangis. Dilla yang salah :) dilla pantes diginiin, dilla juga udah biasa digituin." Ucapku menenangkan suster.
"Iya.. non yang sabar ga. Masih ada sus yang sayang dan perduli sama non. Sus kebelakang dulu ya" ucapnya.
Ku poles wajahku dengan make up setebal mungkin. Aku tak ingin ada yang tau jika banyak luka di wajahku.
Kulajukan mobilku ke Rumah Sakit kenamaan di daerah ini.Sesampainya disana, para medis langsung membantuku.
Aku sangat takut jika kejadian semalam berdampak buruk bagi kesehatanku.
Dan benar saja, pendarahan yang terus menerus membuat salah satu sel telurku kering karena efek alkohol dan soda.
Jalan satu-satunya hanyalah pengangkatan sel telurkuKenyataan apalagi yang kuterima? Mengapa semua datang bertubi-tubi? Mengapa kau tidak mengangkat nyawaku sekalian?
Duniaku sudah sangat berantakan, runtuh semua harapan, sirna semua mimpiku!!Aku adalah wanita cacat!
Aku membenci diriku sendiri!Biaya oprasi merogoh lumayan dari tabungan yang selama ini kusimpan.
Hal baiknya adalah, tidak ada satupun orang yang mengetahui oprasi itu termasuk keluargaku.3 hari aku menghilang dari peradaban. Aku masih belum bisa menerima kenyatan jika aku sudah tidak mempunyai sel telur! Makin saja aku tak ada harganya!
Masalahku tak hanya sampai disitu. Saat aku pulang kerumah, tiba-tiba saja papa bilang jika aku akan menikah besok.
Apa lagi ini tuhan?Maaf baru bisa update 😊
Gimana ceritanya?
Enjoy? Jangan lupa vote dan add ke perpustakaan kalian ya biar bisa tau update-an ceritacomment juga dibutuhkan yaa readers
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex Before Married
РазноеDewasa!!! untuk anak-anak mohon di skip beberapa part yang ada unsur dewasanya! 'tolong jelaskan padaku,apakan aku sungguh mencintainya ataukah hanya rasa iba terhadapnya?' bagaimana bisa aku melupakanmu? bagaimana bisa? kau sudah menorehkan luka ya...