oprasiku berjalan dengan baik.
saat aku membuka mata untuk yang pertama kali. sosok tang pertamaku lihat adalah dokter zidane. dia tersenyum padaku dam menggenggam erat tanganku."selamat, Hanna. oprasimu berhasil" ucapnya
aku hanya mampu menganggukan kepala karena jujur, masih sangat sakit.
"tak apa. sakit itu aka hilang sebentar lagi" limpalnya
mataku beredar mencari mereka, keluargaku.
dimana mereka?"apakah mereka mengunjungiku?" tanyaku pada zidane
"iiyaa" jawabnya kikuk.
"jangan berbohong, dok. saya paham" senyumku.
mataku mulai berkaca-kaca.
"sudah berapa lama saya disini?" tanyaku"satu minggu"
"apakah selama itu ada tang mengunjungiku?"
" ada"
"siapa?" mataku mulai berbinar
"aku" jawabnya dengan selembut mungkin
ia memberiku bunga.
"tak perduli siapa yang menjengukmu,aku akan tetap bersamamu""terimakasih. tapi aku sangat lelah." ucapku membuat dia sedikit kecewa dan pergi.
kulihat diriku.banyak sekali selang dan jarum di tubuhku.mengapa ini harus berhasil?sungguh!aku benci pada semuanya.
mereka berjanji tak akan meninggalkanku,tapi saat mereka menemukan sesuatu yang baru mereka pergi begitu saja dan seolah membuangku.
mereka tidak membutuhkan aku.
aku bagi mereka adalah sampah!aku diasingkan disini agar arkhan bisa menemukan cintanya. tapi itu bukan aku. sama seperti apa yang dulu dilakukan zidane
semurah itukah aku??aku telah tiba dirumah arkhan. namun dia seakan tidak menganggapku ada.
dia sangat kasar,
dia memaki semua yang ada dihadapannya."arkhan" panggilku
dia hanya menoleh sekilas.
"kamu kenapa?" tanyaku lembut.
"jangan pernah kau tanyakan apapun padaku, jangan pernah bertindak seolah-olah kau adalah istriku" tegasnya.
" kamu kenapa? kenapa kamu berubah?" emosiku mulai naik
"diam!" bentaknya
"kamu emang ga berubah. kamu tetap arkhan yang dulu. yang kasar, angkuh. seharusnya kamu biarin aku ga oprasi. harusnya kamu biarin aku mati,kenapa kamu harus ngelakuin itu dulu? kamu seolah-olah sangat amat mencintaiku!" cecar hanna
"pergilah!aku menceraikanmu,jalang!" bentaknya lagi.
hatiku sakit
mataku sangat perih
aku harus menahan ini."baik. terimakasih atas semua"
BRAK
badan hanna terhantam lemari besi akibat tamparan keras yang dilayangkan arkhan terhadapnya.hanna mencoba bangkit walau tertatih menahan sakit di sekujur tubuhnya.
dengan cepat arkhan mencekik leher hanna dengan amat kencang.
"saya tidak perduli" matanya memerah, amarah telah mengepungnya.
-+-+-+
aku berniat menumui keluargaku
aku ingin menceritakan semuanya pada mereka. aku ingin mendapatkan perhatian mereka lagi.tapi mereka berdua sedang rapat dengan teman bisnisnya.
hanya vero yang ada disana"kamu ngapain lagi kesini?!" sinisnya
"aku cuma mau ketemu mama" jawabku
tiba-tiba dia mencengkram erat pergelangan tanganku.
mengajakku ke ruang keluarga yang selama ini tak pernah aku di perbolehkan untuk masuk.mataku melihat semua foto, ada vero yang ku prediksi berumur 2 tahun, dan mama. dimana papa?
tunggu!. dimana aku?
apakah yang dalam perut mama itu aku?
lalu..."ya. kamu yg ada disana!" jawab vero.
"tapi..." ucapku tak percaya
"aku kakak kamu. saat mama hamil, papa pergi gtu aja ninggalin kita. dan mama hampir bunuh diri. kamu buka anak kandung papa. kamu itu anak haram. mama ga mau aku makin benci sama kamu, akhirnya aku dipaksa buat ngalah!aku ga sekolah selama 3 tahun. itu buat ngeyakinin kalo kamu adalah kaka!
aku benci sama kamu. kamu ga pantes dapat perhatian mereka!" ujar vero.tuhan,
apa lagi ini?
bagai tersambar petir untuk kedua kalinya.lututku sangat lemas.
"aku pernah coba ingin membunuhmu.namun aku selalu gagal" ucapan terakhir vero dan pergi keluar ruangan itu.
sudah!
cukup!
aku sudah muak!
rencana apa lagi ini?!mengapa semua orang tidak menginginkan saya?
seburuk itukah saya?ku kendarai mobilku dengan sangat cepat. gedung sekolah ku yang lama. tempat itu satu-satunya yang terlintas dikepalaku.
ruang uks.
masih sama seperti dulu.
dulu kita sama-sama bagus, dan mewah. namun sekarang kita telah usang dan terbuang layaknya sampah.
selimut itu masih ada. dimana ada bercak darahku.bangunan ini sudah rapuh. namun atap ini tampak masih kokoh.
ku peluk selimut itu, rasa sakit kian berkecamuk dalam dada. luka lama kian melebar dan semakin menohok..siapa yang bisa untuk kuajak bicara?
siapa yang siap untuk kuceritakan dukaku yang kian lara?kematian telah membunuhku berulang kali.
kepalaku terasa akan meledak. darah keluar dari hidung dan mulutku.
kakiku menegang. tubuhku limbun membuatku jatuh dari ketinggian.
ku dapatkan akhir yang sangat indah.aku berpulang pada-Nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sex Before Married
RandomDewasa!!! untuk anak-anak mohon di skip beberapa part yang ada unsur dewasanya! 'tolong jelaskan padaku,apakan aku sungguh mencintainya ataukah hanya rasa iba terhadapnya?' bagaimana bisa aku melupakanmu? bagaimana bisa? kau sudah menorehkan luka ya...