"Prilly" panggil ali sedikit teriak yang membuat prilly langsung menoleh ke arah nya.
Ali pun segera berlari melewati koridor untuk menghampiri prilly.
"Jadi kan pulang bareng nya?" Prilly hanya mengangguk sambil tersenyum kepada ali.
Disepanjang koridor sekolah, mereka hanya bercanda gurau terlihat mereka sedang bahagia bahkan tak banyak orang yang menatap mereka dengan tatapan iri.
Saat ali ingin membuka pintu mobil nya tiba-tiba..........
BRAKKK
pintu kembali tertutup dengan kencang, ini adalah ulah farid CS. Mau apa lagi mereka? Masih belum puas menganggu hidup ali? Uhhhh dasar manusia menyebalkan.
Prilly yang baru saja ingin membuka pintu tiba-tiba langsung menghampiri ali. Ia takut jika ali akan di apa-apakan oleh farid CS, yang sedang ia rasakan sekarang adalah khawatir.
"Maksud lo apa? Hah?" Seperti nya ali sedang emosi saat ini.
Farid CS pun hanya tertawa meremehkan.
"Ngga kok gak ada apa2, gue cuma lagi bosen aja dan pengen bikin lo emosi""Gue lagi males buat berdebat, mending sekarang kalian pergi" usir ali tapi lagi-lagi hanya mendapatkan tawaan meremehkan.
"Wowwww jadi ceritanya ngusir gue? Wkwk hebat...hebat" farid pun hanya bertepuk tangan dengan sinisnya.
"Ada masalah apa si lo sama gue? Kalian tuh ganggu hidup gue aja tau gak!"
"Lo tau gak salah lo dimana? Hah?" Tanya farid dengan tatapan tajam tapi ali pun membalasnya tak kalah tajam.
"Apa salah gue? Cepet kasih tau jangan banyak bacot! Lo ngabisin waktu gue aja"
"Akhir-akhir ini lo deket sama prilly dan gue gak suka itu! Ngerti lo!" Ali pun kembali heran. Apa masalahnya dengan prilly?.
"Sukak2 gue dong mau deket sama siapa aja! Gue makan ngga minta sama lo! Selama gue gak nyusahin lo, hidup gue bukan urusan lo!" Ucap ali yang membuat farid melayangkan pukulan di wajahnya.
BUGHHHH!
"STOP!" Prilly pun langsung menolong ali yang tersungkur dibawah.
Tiba-tiba darah segar pun mengucur dari sudut bibir ali yang membuat prilly khawatir.
"Ali bibir kamu berdarah" ali pun langsung mengelap luka itu dengan tangannya.
"Udah gak papa kok" ali segera berdiri dan melayangkan pukulan kepada farid. Farid pun tersungkur di bawah.
Ali mencengkram kerah baju farid.
"Gue harap ini terakhir kali lo ganggu gue! Kalo lo ganggu gue lagi, gue gak akan segan-segan buat habisin lo!""Abisin gue sekarang, ayo!" Ali hanya tersenyum sinis dan melepas cengkraman tangannya di kerah baju milik farid.
"Nggak! Males banget cuman ngotor-ngotorin tangan gue aja" ucap ali dan langsung berdiri. Sedangkan farid berdiri dengan dibantu teman-temannya.
"Ayok prill masuk" ajak ali tapi prilly masih cemas dengan ali.
"Tapi lo bener2 gak papa kan?" Ali hanya mengangguk. Prilly pun segera berlari untuk masuk kedalam mobil.
Ali pun langsung menancapkan gas dengan kecepatan sedang. Tetapi sudut bibir ali masih terus mengeluarkan darah.
"Li bibir lo masih terus berdarah, mending kita kerumah sakit aja yaa" pinta prilly yang membuat ali tersenyum ke arahnya.
"Nggak papa ini cuman luka kecil doang, bentar lagi juga sembuh"
"Tapi li---" ucap prilly yang pembicaraan nya dipotong oleh ali.
"Udah gak papa kok" prilly hanya menatap ali gusar. Prilly benar-benar benci terhadap farid. Entah kenapa prilly tiba-tiba perduli seperti itu kepada ali, apakah ini yang dinamakan cinta?.
*****
"Li lo kerumah gue dulu yaa" mohon prilly saat sudah keluar dari mobil ali.
"Gue mau langsung pulang aja" tolak ali yang membuat prilly memanyunkan bibirnya. Entah kenapa ali begitu gemas melihat ekspresi prilly saat ini.
"Hmmmm oke gue kerumah lo" prilly pun langsung tersenyum girang yang membuat ali ingin sekali mencubit pipi chubby milik prilly.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" ully pun langsung menghampiri anak nya itu tapi mata nya tertuju kepada ali.
"Itu ali sayang?" Tanya ully karna memang posisi ali saat ini sedang membelakanginya.
"Iya ma....kalau gitu prilly mau ke dapur dulu ya" ucap prilly dan kemudian pamit. Ully pun segera menghampiri ali. Terlihat jelas mereka langsung begitu akrab, memang ali gampang akrab dengan siapa pun.
"Sini li biar aku kompres dulu luka nya" prilly pun langsung meletakkan air es yang ada di baskom ke meja.
"Emangnya ali kenapa?" Tanya ully khawatir.
"Biasa ma tadi ada nyamuk, niatnya cuma mau nabok pelan ehh kekencengan jadi gini deh hehe" ali memang selalu seperti itu, ia malah menjawab nya dengan lelucon yang membuat tawa ully dan prilly pecah.
"Kamu ada2 aja sih li haha....kalo gitu mama tinggal dulu yaa" pamit ully kepada ali, ali pun segera mengangguk cepat. Memang ali sudah memanggil ully dengan sebutan mama.
"Sakit gak li?" Tanya prilly saat ia sedang mengompres luka ali.
Ali hanya menggeleng.
"Ngga, gue kan strong"Saat prilly sedang asik mengompres luka ali tiba2 milla datang
"Weitssss yang baru pacaran romantis amat si, uhhhh gue jadi iri" ucap milla yang membuat prilly menghentikan aktivitas nya.
"Makanya cari sono gebetan" ledek prilly yang membuat milla mengerucutkan bibirnya.
"Terus aja ledek gue, huhh punya sepupu nyebelin banget" degus milla yang membuat ali hanya tertawa melihat 2 wanita yang ada dihadapannya terus saja berdebat.
"Udah sono pergi!" Usir prilly
"Bangsut lo mah! Katanya gamau punya pacar kayak al.....awwwww" ucap milla belum saja ia melanjutkan ucapannya, tiba-tiba kakinya seperti diinjak seseorang yang membuat milla meringis kesakitan. Yaps perbuatan itu dilakukan oleh prilly.
Ali hanya bingung dengan ucapan milla yang belum tuntas sedangkan prilly sibuk mengusir milla.
"Ayodong mill pergi"
"Yeuuu emang siapa juga yang mau lama-lama disini, udah ah bye!" Milla pun pergi dari hadapan ali dan prilly. Seketika suasana pun kembali hening duaduanya merasa kikuk.
Ali pun meraih tangan prilly
"Cepetan kompres gue lagi"Prilly hanya tersenyum dan kembali mengompres luka ali.
Selamat membaca😊jangan lupa vote dan comment nya😊
Salawasna😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy VS Badgirl
FanfictionBagaimana jika badboy and badgirl dipersatukan? Aliando dan prilly lah yang mengalami nya😂kalo mau tau, baca aja😉