Andai Kamu Jadi Aku (TAMAT)

bagian 7

Dirumah Tasha
"Seger jg dah mandi

"Capek banget gue

Tiba2, tok tok, suara pintu kamar diketuk

"Masuk" tasha kanget ternyata itu papa dan mamanya. Papa dan mamanya udah 4 bulan ini tinggal di Singapore. Terbayangkan gimana rindunya tasha. Langsung turun dari ranjang, memeluk sang mama dan papa.
"Pa ma, kok pulang nggak bilang2 sih, kan shasha bisa jemput" rengek tasha kesal namun nampak manja.
"Sayang" mama sambil mengelus rambut panjang tasha.
"Mau kasih kamu kejutan, yuk kita duduk di kasurmu, mama capek, masa di suruh berdiri" ledek mama ke tasha.
"Ma sya, papa mau ke ruang kerja dulu ya, masih banyak yg harus papa selesain.
"Baik pa, sahut tasha dan mama barengan.

"Tasha sayang, kamu juara berapa? Tanya mama menyelidik
"1 dong ma" jawab tasha bangga.
"Selamat ya syg, kamu mau mama hadiahin apa??
"Nggak ah ma, enak duitnya kita tabung.
"Ya aampun mama bangga sama kamu syg,
"Makasih ma.

Mereka bercerita, hingga jarum jam diangka 11 malam. Malam itu mama tasha tidur di kamar tasha karena permintaan tasha. Tasha sangat rindu dengan mama dan papanya.

Keesokan hari nya..
Kring..kring, hp tasha berdering
"Tasha hp mu nak" panggil mama tasha sambil membawa hpnya

"O iya ma" tasha mengambil hp dari mamanya
"Nomor baru?" batin tasha sambil mengangkat panggilan itu.

"Hallo, siapa ya??
"Hy tasha, ini gue verrel
"Verrel?batin tasha, jadi dia ganti nomor hp gara2 nomor hpnya kemaren di blok sama tasha.

"Hei, kok diam aja sih, ngomng dong
"Iy..iya rel, kenapa lo telpon gue?
"Kangen
"Kangen? Ada2 aja lo
"Beneran tash, gue kangen banget sama lo
"Baru aja kmren kita bagi raport, lo sakit ya, tiba2 telpn gue, dan bilang kangen
"Nggak kok
"Udah ya rell, gue mau berangkat, karena hari ini gue harus ke singapore.
"Singapore?? Kok jauh banget sih sha, ngapain lo kesana?
"Liburan lah, kepo banget sih lo
"Ngapa nggak disini aja bareng gue?
"Ih lo kenapa sih, udah ya"
"Tut..tut

Dengan cepat tasha memutuskan sambungan telpon verrel. Iya pagi itu tasha dan keluarganya siap2 ingin terbang ke singapore. Kedua orang tua nya sengaja menjemput tasha untuk liburan disana.

Dirumah verrel..
"Kenapa sih tasha gitu banget sama gue, padahalkan gue sayang banget sama dia. Gue nggak boleh nyerah, bagaimanapun caranya gue harus bisa dapetin tasha."guman verrel.

Kring..kring, hp verrel berdering
Pesan singkat dari syifa

"Hy rel, lo lagi ngapain?
"Nggak ngapa-ngapain syif, ada apa ya?
"Jalan yuk rel
Verrel kaget liat pesan syifa.

"Syifa ngajak gue jalan, ada apa ya? Guman nya.
"Eh syifa sama tasha kan sahabatan, kayaknya gue bisa dapetin tasha lewat syifa nih" pikirnya.

"Eh iya syif boleh tu, jalan kemana??
"Kemana aja rell, yg penting jalan
"Hehehhe, oke deh syif, gue jmput sekarang ya
"Okk verrel, see you
"See you too

Betapa senangnya hati syifa dijemput oleh verrel. Hal ini menambah keyakinannya kalo verrel benar2 menyukainya.
Tak beberapa lama kemudian..

Tret.tret, bunyi klakson mobil verrel

"Eh verrel" guman syifa sambil keluar rmah,
"Mampir dulu yuk rell
"Langsung aja syif, lo udah pamitkan ama bonyok lo
*Bonyok(bokap nyokap yee)

"Bonyok gue diluar kota rell, ada bibi
"Tapi lo udah pamitkan?
"Udah rell
"Ayo masuk"verrel membuka pintu mobilnya

Akhirnya mereka jalan-jalan ke tempat wisata dikota itu. Hari2 mereka lewati berdua. Membuat syifa makin yakin kalo verrel benar2 menyukainya. Syifa pun sangat menyukai cowok ganteng nan cool itu. Walaupun di sekolah verrel keliatan lebih cuek. Tapi waktu berdua sama verrel rasanya sangat nyaman. Verrel sangat perhatian penuh kasih sayang.
Rasanya syifa nggak mau kehilangan cowok sebaik verrel.

Besok mereka mulai bersekolah kembali. Hari itu tasha pulang dari singapore. Karena capek dia langsung tidur.

Kring..kring, hp tasha berbunyi. Karena sangking nyenyaknya, tasha nggak mengangkat panggilan itu.

Ternyata panggilan itu dari verrel. Ya selama liburan verrel berusaha ngehubungi nomor tasha, tapi nggak aktif. Malam ini nomornya aktif, tapi panggilan verrel nggak dijawab. Verrel sangat khawatir. Dia takut tasha kenapa2.

"Tasha kemana sih, kok gak angkat telpon gue?dia kenapa ya? Apa dia? " Perasangka buruk muncul dibenak verrel.

"Ah sudah lah mungkin dia baik2 aja. Mungkin juga di capek langsung tidur." Batin verrel mencoba menenangkan pikirannya sambil membaringkan badannya di ranjang.

Hai pembaca, jangan baper yaa, ini cuma untuk seru-seruan aja kok, semuanya fiktif, maaf kalo ada pihak2 yang tersinggung..
Jangan lupa vote ya