Malam sunyi adalah waktu terbaik untuk bicara dengan sepi.
Mengadu tentang gejolak di hati.
Tentang sayatan cinta yang ia buat dengan keji.
Tanpa memikirkan siapakah yang tersakiti.
Dan tembok yang menjadi saksi, pada setiap tetesan airmata yang melintasi pipi.
Memang, perihal tentang mengacuhkanmu, aku tidak ahli.
Siapa sangka, cinta yang diawali dengan saling beradu pandang.
Kini menjadi kisah yang enggan tuk dikenang.
Dan biarlah jadi sakit yang amat bergelimang.
Aku lemah bukan berarti kau menang.
Hanya saja lidahku saat ini tergalang.
Oleh pancaran kasihmu yang sudah tak lagi terang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent [then] Gone
PoetryHanya sekedar kata-kata yang terlintas saat tengah memikirkan seseorang. Sebuah perasaan yang terbuang telah menyisakan cerita pilu yang siap tuk dikenang. Akibat diamku, kemudian dia pergi.