Saat tulisanku tak lagi merdu, tak lagi berada pada satu nada yang biasanya dapat menghantarkanmu pada suasana yang benar-benar seperti nyata, percayalah ... aku sedang kacau. Dan harusnya semua makhluk hidup tahu itu. aku kacau dibuatnya. Kekacauanku tak ada habisnya. Seringkali semesta menyudutku--menuntut kebahagiaan dan berharap ia pergi dari otak dan hatiku, agar aku dapat dengan bebas terbang, memandang sesuatu yang membuat senyumku kembali merekah. Namun seisi dunia ini bahkan tak ada yang dapat menjawab pertanyaan yang membekukan relungku itu.
Tenang saja, aku masih bisa tersenyum. Urusan luka ku, biarlah aku yang tanggung. Kamu disitu, tetaplah bahagia. Lagipula, kau tak akan peduli juga, kan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Silent [then] Gone
PoetryHanya sekedar kata-kata yang terlintas saat tengah memikirkan seseorang. Sebuah perasaan yang terbuang telah menyisakan cerita pilu yang siap tuk dikenang. Akibat diamku, kemudian dia pergi.