dia kembali

928 29 0
                                    

Kesibukan yang aku alami saat ini adalah berkutat dengan beberapa lembaran kertas yang terisi oleh gambar yang aneh bagi kalian mungkin tapi indah bagi ku. Gambar yang hampir membuat ku meneteskan air mata ku. Gambar yang di tulis oleh murid-murid ku dengan berbagai macam gambar. Seperti gambar keluarga,bunga,pohon dan lainnya. Tapi hanya satu gambar yang membuat ku sangat takjub,sebuah gambar nama allah yang sangat indah. Di usia mereka yang masih kecil. Mereka mampu berimajinasi dan sangat pandai dan lihai dalam menggambar. DAVA ALFARIZI KHAN. Yah dia lah pemilik gambar yang membuat aku meneteskan air mata ku. Aku tersadar dari lamunan ku saat sebuah suara mengagetkan ku.

"Itu untuk ibu inces kesayangan al. Gambar itu sengaja al gambar khusus untuk ibu." Dava menghapus air mata ku.

"Ibu inces nya al gak boleh sedih. Jika ibu sedih al juga sedih. Kata ayah al jika seorang menangis maka yang perlu kita lakukan ada membuat dia tersenyum. Dan al tau ibu inces lagi sedih kan beberapa hari ini? Makanya al mau membuat ibu inces nya al bahagia,tapi ibu malah makin sedih. Al minta maaf ya?." Dia memegang telinganya . Dia keturunan india ayah nya seorang pengusaha sukses di negara nya. Ketika dava berumur 3 tahun dia telah kehilangan ibu nya dan karena itu ayahnya memutuskan untuk tinggal di indonesia. Karena disana tidak ada yang akan mengurusi dava,sebab keluarga dari ayah dava udah lama pindah ke negara indonesia.
Dava anak yang baik,sayang kasih sayang ibu hanya di dapatkan cuma 2 tahun saja.

"Ibu gak sedih kok. Ibu cuma bahagia karena dava udah berhasil membuat ibu bahagia. Dava harus janji ya. Kelak dava harus jadi anak yang bisa membuat keluarganya dava bangga sama dava. Jangan pernah sakiti siapa pun ya?." Aku memeluk dava sangat erat. Aku bersyukur setidaknya dava bisa membuat ku sadar akan kesedihan ku.

"Dava kok di luar. Ibu adriana kan udah masuk ke kelas tadi?." Kata ku seraya mengelus pipinya.

"Al tadi kebelet pipis jadi al ke toilet bu. Terus al lihat ibu di sini." Dava lucu banget sih. Batin ku.

"Ya udah sekarang dava masuk ya? Ayo masuk sana." Dia pun meninggalkan ku tapi sebelum dia pergi dia sempat mencium pipi ku. Dava...dava...

Aku pun membereskan kertas lalu masuk ke ruang guru untuk meletakkan tumpukan kertas tersebut setelah itu aku pun pulang karena tugas ku telah selesai.

Sampai di rumah aku pun memasak dan setelah pekerjaan selesai aku pun mandi dan pergi ke tokoh kue milik teteh yang baru di buka 2 hari yang lalu. Pengunjung sangat ramai. Aku melihat teh aini sangat kerepotan aku pun membantunya.

"Maaf yah ta kamu jadi repot ngurusin pengunjung deh." Aku tersenyum kepada teh aini.

"Udah lah teh,bita gak merasa repot kok. Oh iya teh ini ada pesanan dari pelanggan yang katanya dia minta 200 kotak kue untuk acara pundi amal besok. Bisa ngak teh?."

"Bisa,kapan mau di ambil. Maksud teteh jam berapa di ambil?." Aku menelpon kembali pelanggan tersebut.

"Jam 10 teh." Dan teten pun mengangguk setelah itu teteh pun kembali ke dapur untuk membuat kue pesanan tadi. Aku pun kembali bekerja. Tokoh ini bukan sekedar tokoh kue biasa disini juga di sediakan berbagai minuman yang terbuat dari berbagai buah dan kopi. Bisa di bilang ini cafe sih. Ya iya lah nama nya aja cafe cake & drink.

"Permisi bisa pesan kue ulang tahun. Tapi seperti karakter anak-anak?." Suara ini begitu familiar bagi ku. Aku melihat ke kasir. Saat aku menoleh ke kasir seseorang itu pun menoleh kepadaku.

"Feri?." Aku membulat kan mata ku. Aku kaget dan apa itu tadi dia juga menatap ku. Oh ya allah perasaan apa ini. Tolong jangan hadir kan kembali perasaan ini. Aku pun menghindari dia dengan pergi dari tokoh tersebut. Aku gak mau ketemu dia dulu belum sanggup. Setelah mengirim pesan ke teteh aku pun pergi dan menuju ke alun-alun.

"Kenapa dia bisa ada disini sih. Dan kenapa dia harus hadir kembali?."Aku menarik nafas ku.

"Mungkin jodoh kali?." Aku menoleh ke sumber suara tersebut.

"Jodoh apaan sih na?." Kata ku.

"Feri gak terlalu buruk kok untuk berada disamping kamu bit?." Aku takut dia masih marah sama aku na. Dia udah lama gak pernah bicara kepada ku na. Aku tak tau kenapa? Dulu kita bersahabat baik na tapi sekarang?.

"Woi kenapa sih? Gak mau cerita ni?."

"Aku cuma lagi mikir aja kenapa sih feri marah sama aku pas waktu sd dulu ya. Padahal dulu kita itu akrab banget. Entah lah pusing mikirin dia,oh iya gimana sama kak agas masih pacaran?." Wajah nana berubah cuek ketika aku menyebut kan nama kak agas.

"Males bahas dia. Aku udah lama putus sama dia yah sejak aku dengar nasehat kamu bit. Ternyata kamu benar dia itu bukan jodoh baik bagi ku. Dan mungkin jodoh ku bukan dia. Eh pulang yuk? Udah sore ni." Kami pun pulang.

***
Usai sholat magrib tadi aku keluar dan duduk di teras rumah teteh. Pikiran ku berkelana tentang kejadian tadi sore. Bagaimana bisa dia ada di kota yang sama dengan ku. Ah iya jawabannya 'takdir' Kenapa aku bisa lupa. Feri nama itu yang dulu pernah memenuhi pikiran ku dulu tapi tidak dengan sekarang karena sekarang aku sedang mempersiapkan diri ku untuk calon imam ku nanti,entah siapa itu?.

Aku hampir lupa menanyakan kabar terbaru dari adriana tentang rival. Kabar terakhir yang aku dapat adriana bilang bahwa rival sering bercerita tentang ku dan pertemuan kami pertama kali. Oh iya aku lupa memberitahu kalian kalau rival itu adalah orang asing yang sok care sama aku pas aku lagi menangis di taman dekat kafe pertemuan ku dengan hanif. Masih ingat? Dia minggu lalu datang kesini dan betapa kagetnya aku ternyata orang yang di maksud kedua orangtua ku itu ternyata dia. Cowok aneh bin ajaib(Gak usah bingung reader cukup nikmati aja ceritanya.hehehe😄🙏✌).

"Woi."

"Kebiasaan kamu dri gak pernah hilang ya.ngapain kesini?." Kata ku ketus.

"Nih dia sms gue kata nya loe sekarang lagi apa?."

"Bilang aja gue udah tidur beres kan?.

"Sampai kapan loe gak terbuka sama orang sih bit?Loe mau dia batalkan perjodohan ini? Dan loe mau patah hati lagi?." Kok dia yang sewot sih.batin bita.

"Gue kasih tau sama loe dia itu sayang dan cinta sama loe? Kenapa sih loe menutupi diri loe kayak gini. Udah deh sekarang gak ada lagi lembaran yang ada nama hanif but sekarang lembaran loe itu ada nya nama rival. You know?." Aku tersenyum mendengar perkataan adriana.

"Oke. Tapi aku gak mau terlalu berharap ya? Sakit nantinya. Dan aku gak mau kejadian tempo hari terjadi lagi. Bye assalamualaikum." Akupun masuk ke dalam.

"Parah loe bit loe tinggalin gue yang udah jauh-jauh dari kosan gue kesini kayak gak ada harganya bagi loe." Tutur adriana.

"Drama banget sih bu?." Sahut bita dari balik pintu.

"Gue pulang assalamualaikum." Dia akhirnya pulang juga padahal dia ngekos di samping rumah teteh aini. Emang drama deh hidup kamu dri.

Assalamualaikum readers...hola...hola...gimana nih kabar nya maaf baru nongol lagi maklum mahasiswi yang lagi sibuk dengan OPAK. Maaf ya baru update. Oke komentar nya ya di tunggu oke.اسلام عايكك🙋.

جزكلله....

Biarkan Waktu MenjawabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang