Prolog

15 0 0
                                    

Helios yang mendapati Afrodit sedang berselingkuh dengan Ares segera melaporkan kejadian tersebut kepada para dewa lainnya. Afrodit yang marah melakukan balas dendam terhadap Helios. Ia mengetahui bahwa Helios sedang jatuh cinta pada seorang gadis bernama Klitia. Afrodit membuat Helios jatuh cinta kepada gadis lain yang bernama Leukothea, sehingga membuat Klitia cemburu. Klitia menyebarkan berita buruk tentang Leukothea yang telah bercinta dengan seorang manusia. Ayah Leukothea yang marah lalu menguburnya hidup-hidup. Helios yang mendapati bahwa semua kebohongan tersebut adalah ulah Klitia, maka ia pun mengutuknya menjadi tanaman Heliotrope yang bunganya selalu menghadap ke arah matahari.

Aku menghela nafas teratur ketika membaca akhir paragraf tentang legenda tanaman Heliotrope. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 8 malam, sudah waktunya untuk menutup toko. Cuaca malam ini cukup dingin karena baru saja diguyur hujan, untunglah sudah berhenti karena ibu tidak perlu repot mengantar payung ke toko malam-malam begini. Aku mulai memasukkan kembali pot-pot besar yang berisi berbagai jenis bunga ke dalam toko. Tatapanku terhenti pada pot besar yang berisi bunga Anyelir berwarna merah muda. Aku tersenyum sejenak ketika mengingat peringatan kematiannya yang akan diselenggarakan besok.

"Anyelir merah muda? Kenapa eonni menyukainya?"

"Anyelir merah muda dapat diartikan sebagai kasih sayang ibu yang tidak ada batasnya, sehingga bunga ini biasanya dijadikan sebagai simbol pada hari ibu."

Dia, Chae Rin memang sangat menyukai Anyelir merah muda, seperti harapan terbesarnya ingin mendapatkan kasih sayang ibu. Dua tahun setelah kepergiannya, aku masih tidak percaya bahwa jantungnya masih berdetak kencang didalam tubuhku. Mengingat hal itu lagi membuat air mataku mengalir deras. Seorang ibu memberi sebuah kehidupan untuk anaknya, tapi seorang kakak juga bisa memberikan kesempatan hidup untuk adiknya. Dan hal itulah yang aku alami bersama dengan Chae Rin eonni.

Untuk nafas yang masih berhembus dan untuk jantung yang masih berdetak didalam tubuhku, kata terima kasih juga masih tidak cukup untuknya. Sejak awal aku sudah tahu tidak akan bisa berhasil melalui semua ini tapi eonni merubah semua keputus-asaan menjadi sebuah harapan, harapan untuk terlahir kembali. Tapi hidup haruslah seimbang, tidak ada kata memberi tanpa ada kata menerima, tidak ada kesenangan tanpa ada kesedihan dan juga tidak ada hidup tanpa kematian. Semuanya ada harga yang harus dibayar untuk setiap tindakan dan keputusan.

Lalu, harga apa yang harus aku bayar dengan terlahir kembali serta memiliki kehidupan yang baru? Kebencian dan juga penyesalan dari orang-orang yang aku sayangi. Kehidupan yang aku jalani penuh dengan kebencian dan penyesalan, seperti hidup yang terkutuk. Meskipun kehidupan adalah sebuah berkah, tapi jika kehidupan tersebut didapati dengan mengorbankan orang lain maka hanya penderitaan yang menunggu disetiap jalan. Aku berusaha keras meyakinkan diriku untuk tetap bertahan dan mensyukuri semua hal yang aku dapatkan hingga saat ini. Hanya saja aku masih tidak tahu sampai dimana batasan yang bisa aku tempuh sebelum akhirnya berhenti dan menyerah.


Rain-CarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang