13 - Begin

4.4K 365 7
                                    

Yeseul POV

Hari ini aku ke toko lagi, ah rasanya hari ini aku terlalu bersemangat. Bagaimana tidak Yoongi, suamiku tadi mencium keningku ketika ia pamit berangkat untuk bekerja. Okey, anggap saja aku berlebihan tapi ia baru saja melakukannya. Karena bahkan kamipun masih belum melakukan aktivitas suami istri lainnya, kami belum belum melakukan hal lebih. Hanya sebatas tidur di atas kasur kami yg empuk dan besar itu, kami juga terkadang canggung. Ah terlebih aku, mungkin ia siap tapi aku belum. Sampai sekarang aku masih belum menyangka jika Yoongi adalah suamiku, jika mungkin kami berpacaran terlebih dahulu mungkin tak masalah. Tapi lagi pula aku tak suka berpacaran, yg ada bisa-bisa ku malah seperti dulu lagi. Itu menakutkan, Yoongi juga sepertinya masih belum siap. Jadi tak masalah jika kami masih menunda bukan?

Aku juga terkadang bingung, apa alasan pria itu menikahiku.

Apa aku cantik?
Ah tidak artis Song Hyekyo bahkan lebih cantik, buktinya saja Song Joongki yg seperti pangeran berkuda putih itu saja tergila-gila padanya. Dan akan menikah tentunya.

Badanku menarik?
Itu juga tidak, bahkan jika di bandingkan dengan Hyolyn, Sunny, Yuri ataupun Hyuna. Aku hanya berada di angka 1,5 dari sepuluh angka penilaian. Badanku tak semenarik mereka tentunya.

Aku kaya?
Tidak apalagi itu, bahkan kakakku saja yg menjadi orang berpengaruh saja aku tidak tahu. Tapi, hey tunggu dulu. Mungkin saja bukan, siapa tahu ia hanya ingin menjaga keberlangsungan saham dan perusahaan yg di kelolanya supaya bisa di sponsori oleh kakakku.

Ah cukup, Yeseul. Kau terlalu berkayal dan berpikiran buruk. Bagaimana bisa otakmu di penuhi dengan tuduhan rendahan seperti itu pada suamimu sendiri, suami. Oh apa aku mengakuinya barusan? Oh tentu saja bukankah kami sudah menikah aku istri Min Yoongi dan Min Yoongi adalah suamiku. Kami sah secara agama dan hukum tentunya.

Kau terlalu bodoh Yeseul, sejak kapan kau memikirkan hal seperti itu. Mungkin kurasa sejak, Yoongi resmi menjadi suamiku yg selalu mencoba belajar menjadi suami terbaik.

Oh aku ingat ketika aku ketiduran menunggu dirinya diruang tamu. Ia mendapatiku disana, ia mengelus rambutku pelan walau aku tak sepenuhnya jatuh ke alam mimpiku.

"Astaga, kenapa kau tertidur disini eoh. Maafkan aku, aku lupa bilang jika pulang terlambat tadi." Ia berkata lirih, jujur itu membuatku sedikit merinding. Tak lama iapun menggendongku menuju kamar kami, padahal itu di lantai dua. Aku sedikit kasihan padanya, tapi karena kepalang tanggung jadi kubiarkan.
Ia merebahkan ku di atas kasur kami, dan menarik selimut untukku. Kemudian membelai kembali rambutku.

"Selamat tidur Min Yeseul, istriku." Ya walau ia hanya membelai aku merasa nyaman bahkan aku tak tahu, kenapa aku langsung saja tertidur di hanyutkan ke alam mimpi hingga pagi menyapa.

Ah beruntungnya aku, ia kurasa memiliki sihir yang ajaib dalam versinya tersendiri. Mungkin orang akan merasa aneh atau risih jika Yoongi menjadi suami mereka, tapi toh selama beberapa minggu ini semakin dalam aku tahu tentangnya semakin pula aku menyukainya.
Ia memiliki cara sendiri, orang berpikir ia tipe orang yg jarang senyum atau mungkin dingin. Tapi percayalah dibanding dengan dia aku lebih pendiam jika baru bertemu orang asing. Ia malahan yg terbuka padaku dan ramah tentunya.
Ia juga perhatian walau hanya dengan mengucapkan kalimat pengingat, kurasa walau biasa bagi orang. Bagiku itu adalah cara atau langkah awal perhatian yg harus dilakukan setiap pasangan. Lagi pula apakah kami harus bermesraan di depan publik agar orang mengetahuinya, tentu tidak kan? Kami hanya mencoba satu sama lain, lebih menjaga perasaan masing. Kami ini adalah orang dewasa, bukannya anak-anak kami juga telah memiliki kehidupan berkeluarga baru yg baru kami jalani saat ini.

"Yeseul-ah."

Panggilan seseorang menyadarkan aku dari pemikiran kusendiri. Chaerin rupanya, apa ia baru pulang kuliah?

[COMPLETE] The Way Of Life- MIN YOONGI×AHN YESEULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang