11 - The Precious Thing

4.3K 405 2
                                    

♢♢♢

Setelah membereskan hal tadi tadi aku keluar dari kamar itu, pukul telah menunjukan 11 siang. Ah bukankah sebentar lagi makan siang, apa Yoongi sudah kembali. Sepertinya belum, aku melangkahkan kakiku menuju dapur dapat kulihat para pelayan tengah menyiapkan makanan di dapur.
Menyadari kehadiranku mereka, membungkuk kepadaku.

"Apa tuan Min sudah pulang?"
Tanyaku pada mereka, mereka awalnya diam sejenak namun salah satu dari mereka membuka suara.

"Belum nyonya, tuan Min masih belum kembali."
Kemana pria itu, masalahnya ia tadi cuma memakai setelan kaus oblong putih, celana training dan jacket saja.
Apa ia mengunjungi ibunya? Mungkin saja kan. Sudahlah, lagipula ia sudah dewasa kan.

Aku mengangguk kemudian berlalu meninggalkan mereka, aku menuju kamar kami menaruh hadiah dari Jungkook dan Chaerin di atas meja kecil di pojok ruangan kamar.

Kamar ini cukup luas kurasa, sangat. Apa ia tinggal disini sebelumnya sendiri. Apa ia tak kesepian, rumah ini besar belum lagi setiap kamar-kamar dan ruangan lainnya. Ia seperti seorang raja disini.
Kenapa ibunya tak tinggal disini saja, ya paling tidak kan ada orang lain yg disini. Selain pelayan atau pengawal yg berjaga.

Aku duduk di kursi yg menghadap jendela yg memiliki balkon ini. Cuacanya cukup cerah ternyata, oh mataku tersayang baru saja aku duduk merasakan nyaman mataku ikut juga terpejam. Mengantuk, ya kurasa akibat aku kurang tidur semalam. Tak lama akupun benar-benar tertidur bersama belaian udara yg menyejukan hari ini.

Yoongi POV

Ah sudah pukul 1 siang, aku baru saja sampai di rumah. Tadi sekretaris Park meminta ke rumahnya, untuk mengurus masalah kecil di perusahaan. Akhirnya para tetua gila itu telah kalah telak denganku, mereka tak akan bisa menggulirku lagi setelah ini.

Para pelayan telah berada di dapur, sepertinya aku melewatkan jam makan siangku. Kebetulan aku juga lapar, dimana Yeseul apa dia sudah duluan makan siang.

"Apa istriku sudah makan tadi?"
Aku bertanya kepada salah satu pelayan, ketika ia baru menyajikan makanan untukku.

"Belum tuan, setelah dari kamar tamu ia menuju kamarnya. Sebelumnya ia bertanya apa tuan sudah pulang atau belum."

Jadi gadis itu belum makan, ah mungkin sebentar lagi ia turun. Aku menikmati makan siangku ini sendiri, sampai selesaipun Yeseul belum juga turun. Apa ia tidak lapar? Bukankah tadi ia hanya sarapan saja.
Aku telah selesai aku menyambar jaket yg tadi ku taruh di kursi kemudian, menaiki tangga berjalan menuju kamar.
Pemandangan yg pertama kali kulihat adalah seorang tengah bersandar nyaman di kursi yg mengarah ke jendela, ah rupanya ia duduk disitu. Aku menghampirinya, dan lihat ia tertidur dikursi empuk ini. Apa ia masih kelelahan oleh pesta kemarin, yg ku tahu ia malam tadi gelisah sekali sebelum tertidur dan memakai earphone ketika tidur. Ia sepertinya tak nyaman ketika harus tidur di tempat baru sampai-sampai mendengarkan lagu-lagu dari komposer handal itu.
Untung aku terbangun akibat haus jika tidak ia pasti kesakitan akibat telinganya menggunakan benda itu. Jadi ku lepas saja, ia juga tak terusik setelahnya.

Kursi ini di desain khusus untuk bersantai, dengan bentuk yg memiliki bantalan untuk kepala. Jadi sangat kecil kemungkinan, lehernya bisa sakit jika tertidur disini.
Lihatlah ku rasa gadis ini memang cantik, kurasa ia memiliki jenis kecantikan tersendiri. Ia manis ketika aku melihatnya tersenyum, ia juga memiliki sifat yg kadang membuatku gemas. Yang kulihat pada diri Yeseul kurasa Joohyun pun tak memilikinya.
Ah Joohyun ngomong-ngomong soal dia. Apa ia akan menerima jika aku sudah menikah. Mungkin ia akan melepaskanku bukan, karena kurasa aku tak bukan hal penting di bandingkan karirnya itu.
Tapi apa bisa aku mencintai Yeseul seperti aku mencintai Joohyun. Aku harus melupakan Joohyun, bagaimana pun itu nantinya.
Aku mengambil buku yg kubaca malam tadi, dan mengambil posisi duduk di kursi satunya. Aku hendak membangunkannya tapi mungkin itu akan menganggu tidur nyamannya, ia pasti susah tidur kembali.
Jadi lebih baik aku membiarkannya.

[COMPLETE] The Way Of Life- MIN YOONGI×AHN YESEULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang