Chapter 2

10.6K 319 3
                                    

20 menit adalah waktu yang ideal untuk melakukan rutinitas pagiku di kamar mandi. Aku keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk lalu aku berjalan menuju almari baju, aku memutuskan untuk memakai jeans, kaos lalu leather jacket. Well that's my thing.

Setelah mengecek kalo aku sudah terlihat cantik dengan pakaian ku hari ini, aku segera memoles wajahku dengan sedikit make up, aku tidak suka make up tebal paling hanya lipstick, mascara dan pelembab untuk wajah saja.

Beberapa saat kemudian lagu Avril Lavigne membisingi kamarku, tanda ringtone handphone untuk my bestie Sam. Aku mengangkatnya.

"Apa bitch?"

"Calm down, bisa ga? Melooo kamu bisa jemput aku kan, mobilku ga bisa nih dari tadi, harus dibawa ke bengkel dulu. Pleaseeee."

"Okay sweetie, aku sampe sana 10 menit lagi"

"Yassh. Love you." Aku menutup telfon nya. Rumah Sam tidak terlalu jauh dengan rumahku, biasanya Samantha yang menjemputku, dan sebaliknya.

Samantha itu typical besfriend bitch. Dia cantik, cuek, berisik so up to date sama fashion yang lama kelamaan jadi nular ke aku dan dia juga gak tahu kapan harus tutup mulut kecuali ada yang nutup mulut dia secara paksa, biasanya sih cowoknya, si Carter yang ngelakuin. ;)

•••

Sepuluh menit kemudian aku sudah didepan rumah Sam. Aku langsung masuk ke dalam rumahnya dan bertemu dengan mamanya Sam, Tante Beth.

"Pagi tante, sudah mau berangkat kerja ya." sapaku

"Oh hayy Melo, iya ini tante lagi siap-siap. Langsung ke atas aja ya, Sam di kamar."

"Ya tante, aku keatas dulu ya. Byee tan." Yupz kita memang sangat dekat.

Aku segera bergegas ke kamar Sam. Tanpa mengetuk pintu aku masuk ke kamarnya seperti biasa. "Yoo bitch c'mon."

Dia tidak menjawabku tetapi malah senyum-senyum seperti cewek kesurupan di depan layar handphone nya. Siapa lagi kalo bukan karena si Carter, pacarnya.

Carter itu typical handsome sweet boy dan nerd. Sangat berlawanan dengan Samantha seperti yang kalian ketahui, itu cewek sangat berisik. Dan ya cuma aku sama carter yang bisa menaklukkan Samantha kalo dia lagi meledak.

Orang-orang di sekolah banyak membicarakan tentang betapa beruntungnya Sam bisa jadian sama Carter. Jangan salah, meskipun Carter masuk golongan nerd, tapi dia ganteng dan attractive parah, banyak banget fans carter yang lihat sinis ke Samantha. But Sam being Sam, dia gak pernah takut sama siapapun. Yang ada mereka melipir kena semprotan si Sam.

"Yuhuu bitch, aku udah disini. Kamu gila ya senyum-senyum gitu?"

"Geez, just a minute, bisa kan?" Sam menjawabku

"No more. Now or Never."

Saat itu juga aku langsung menuju ke bawah dengan senyum kemenangan menuju ke tempat parkiran mobilku, karena melihat si Sam lari-lari kecil di belakangku.

"Meloooo you lucky I'm your best friend." Aku memutar mataku mendengar ocehannya.

Yeah. Hari ini akan jadi hari yang panjang dan melelahkan karena ini merupakan semester dimana senior year lagi sibuk-sibuknya dan kuis di setiap mata pelajaran sangat melehkan.

Aku sudah memasuki mobil dan tanpa menunggu basa-basi Sam langsung duduk disebelahnya. Perjalanan dari rumah Sam ke sekolah hanya membutuhkan waktu 15 menit.

Sesampainya di sekolah, Mely dan Sam menjadi pusat perhatian semua teman-teman sekolahnya. Siapa yang tidak terpesona dengan kecantikan mereka berdua.

"Sammy, aku mau ke kelas duluan ya, aku ada kuis math nih di kelas pertama and itu menjengkelkan".

"Ya it is, aku juga akan menemui Carter dulu. Daa" Aku berjalan sambil melambaikan tangan ke Sam.

Lalu aku memasuki ruang kelasku dan tidak lama kemudian Mr. Sean datang.
Aku tidak sabar menunggu bel pulang sekolah.

----------------------------------------------------------

I am sorry it's short. What do you feel so far about this story? Should I continue?

Don't forget to vote lovely readers;)

That Bad Boy Is My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang