Chapter 3

9K 337 5
                                    

Akhirnya bell pulang sekolah berbunyi dan anak-anak bergegas meninggalkan kelas. Hari ini hari Jumat jadi hari terakhir sekolah. Hari yang ditunggu-tunggu semua remaja sekolahku.

Aku menunggu Sam di loker ku. Kita hanya memiliki dua kelas yang sama yaitu science dan sejarah.

"Hah aku sudah tidak bisa menghadapi setan itu lagi. Memuakkan." Sam menggerutu

"Siapa lagi? Anak setan itu lagi? "

"Iya siapa lagi kalo bukan fya and the genk."

"Haha mereka hanya iri sama kamu karena kamu sekarang pacarnya Carter, kita semua tahu kalo Fya suka sama Carter. Jangan marah terus muka kamu yang cantik udah kayak udang rebus."

"Apa kamu bilang?" Sam bilang sambil memutar matanya malas

"Udang rebus." sambil menjulurkan lidah aku berlari menuju parkiran sekolah dan dikejar oleh tidak lain adalah sahabatku, sam.

"Bilang itu lagi, you'll die." ancamnya dari belakangku

"Ow, takutttt." aku menjawabnya sambil memulai mesin mobilku.

Di dalam mobil, aku dan Sam menyanyikan lagu yang sedang diputar di stereo.

Aku mengantar Sam pulang ke rumahnya, dan tiba-tiba ringtone handphone ku berbunyi, aku melihat layar hp ku lalu mengangkatnya.

"Halo, pa?"

"Halo sayang, udah perjalanan pulang kan?"

"Ya pa, ini aku udah perjalanan pulang, mau anter Sam dulu. Ada apa pa, kok kayaknya urgent banget telfon aku segala?"

"Gini sayang, kita kedatangan tamu hari ini, Papa mau kenalin kamu sama anak teman Papa. Jadi kamu jangan mampir di rumah Sam ya hari ini, langsung pulang rumah."

"Oh gtu. Okedeh pa." Lalu dengan jawabanku itu papaku mematikan telfon nya.

Sam melirik ke arahku dan bertanya
"Ada apa?"

"Itu papa, mau kenalin aku sama temennya atau anak temennya tadi, lupa aku. Ya pokoknya ada tamu gitu di rumah."

"Waw, something fishy." balasnya

"Apasih kamu sam." aku menjawabnya sinis

"Siapa tau kamu dapat jodoh yang anaknya teman papa mu itu."

"Wtf ? Nggak, ngga mau lah aku, dikira aku gak laku apa gimana dah." jawabku ketus

"Well, who knows?" Dia menjawab sambil membuka sabuk pengamannya, karena kita sudah sampai di depan rumahnya.

"Shut up sam dan keluar sekarang, salam buat tante Beth." dia segera memberiku pelukan dan keluar dari mobil

"Iya ntar disalamin deh. Babayy babyy." Sam berteriak sambil berjalan ke pintu rumahnya dan aku segera bergegas pulang.

Aku penasaran ada apa sebenarnya, Papa tidak biasanya ada dirumah setelah aku pulang sekolah, dia selalu pulang malam, dan jarang bisa melihatnya di waktu siang. Aku jadi memikirkan perkataan Sam tentang perjodohan, "Ah tidak mungkin." gumamku.

Sesampainya di rumah, sewaktu aku memarkir Audi ku di garasi, aku melihat mobil Bentley di depan rumah.

Wow. Just wow. Siapa teman ayah yang punya mobil impian aku itu. Dari dulu aku menyukai bentley meskipun ayah menawariku mobil Porche jika nanti aku akan masuk kuliah, tapi aku tetap tidak mau. Menurutku bentley lebih cool. Entahlah, selera orang beda-beda, bukan?

Dengan rasa penasaran yang menyelimuti, aku membuka pintu depan rumahku, setelah masuk aku berjalan ke ruang tamu, dan disana ada tiga wajah orang-orang yang belum pernah aku lihat sebelumnya, kecuali lelaki yang mungkin saja berusia seperti Papa ku, aku seperti pernah melihatnya di kantor pribadi Papa di rumah.

Ya begitulah papa, ingin memiliki kantor pribadi yang sekaligus membuktikan betapa workaholic nya dia. Disebelahnya, berdiri wanita cantik yang aku kira adalah Istri nya.

Dan akhirnya mataku tertuju pada cowok yang menggunakan jaz seperti Papa nya. Mata abu nya seperti ombak yang menghantam mata biru milikku. Sejuk.

Semua mata tertuju padaku. Aku berjalan medekati ayahku.

"Matt, ini Melody anak ku, yang selalu aku ceritakan tempo hari."

"Wah cantik sekali anak kamu Will, Arthur pasti suka." jawab Paman Matt

Arthur? Aku bertanya-tanya siapakah itu Arthur.
Dan pertanyaan ku terjawab ketika Paman Matt memperkenalkan siapa orang2 disebelahnya.

"Melody, ini Istri om, Laura dan yang ini anak om, Arthur." sambungnya lagi

Jadi namanya Athur? Hmmm nama yang menarik dan secara tidak sadar itu membuatku merasakan perasaan yang asing.

------------------------------------------------------

I'll continue whether you like it or not;)

Don't forget to vote lovely readers;)

That Bad Boy Is My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang