Chapter 16

6.7K 222 0
                                    

Author POV

Kehidupan pernikahan memang tidak ada yang berjalan mulus saja. Apalagi untuk Melody yang masih berusia 18 tahun. Dia masih belum terlalu bisa menghandle rumah tangga nya. Sudah satu bulan ini ia menikah dengan Arthur.

Arthur sangat perhatian dan pengertian. Mencoba memenuhi apa yang di perlukan Melody. Apalagi jika Melody sedang PMS, ia harus sabar menghadapinya.

Kurang satu bulan lagi Melody wisuda dari sekolahnya. Arthur sebenarnya tidak menginginkan Melody untuk meneruskan study nya. Tapi karena terus menerus di desak oleh Melody, akhirnya Arthur mengalah juga, daripada ia tidak di beri jatah olwh Melody. Tentu saja Arthur masih mesum, dan malah makin menjadi.

Seperti sore itu, Arthur yang baru pulang dari kantor Papa nya langsung menerkam Melody seolah ia adalah buruan miliknya.

Sudah sering Melody katakan jika ia seharusnya mandi dulu, tapi ini Arthur, dengan segala cara ia akan membuat Melody tidak bisa menolaknya. Contohnya saja ia berkata jika toh nanti ia akan nerkeringat lagi, jadi sekalian saja mandinya, hemat air. Ya begitulah Arthur dan segala alibi miliknya.

Melody tahu jika Arthur mencintainya. Ia sangat posesif setelah pernikahan. Memang Arthur tidak pernah mengungkapkan secara langsung, kalaupun perkataan itu terucap, itu hanya setelah mereka melakukan sex, Arthur akan selalu bilang "I love you". Tetapi kata Sammy, jika lelaki mengatakan tiga kata itu saat sex, itu harus di pertanyakan kebenarannya.

Tapi perlakuan dan sikap Arthur sudah menjadi bukti untuk Melody jika Arthur memang mencintainya. Dan hati Melody pun rasanya sudah mulai berkembang untuk Arthur. Melosy memang bukan wanita yang gampang menaruh hati. Tapi bagaimana lagi, toh Arthur sekarang adalah suaminya. Jadi ia pikir mencintai Arthur adalah salah satu cara untuk ia bertahan menjalani pernikahan ini.

Melody sudah membuang perkataannya dulu jika ia ingin bercerai dengan Arthur jika masa pernikahannya sudah satu tahun. Tapi sekarang, hal itu sudah terasa kadaluwarsa untuknya.

Ia sudah terbiasa dengan adanya Arthur. Tidur di pelukan Arthur, mencium Arthur dan bercinta dengan Arthur. Ia tidak ingin itu hilang dalam hidupnya.

Konflik rumah tangga mereka belum terlalu banyak. Toh mereka baru menikah 1 bulan. Bukankah itu masih dalam fase mesra?

"Mellll, ambilin handukk." ucap seseorang dari kamr mandi

Melody yang asik menonton TV itupun bangkit menuju kamarnya.
"Ihh kebiasaan, selalu lupa." ucap Melody sambil berdengus

Melody langsung masuk ke kamar mandi, melihat tubuh Arthur yang telanjang bulat membuatnya panas. "Nihh, suka kebiasaan deh. Kapan sih nggak lupa. Dasar." umpat Melody

"Nanti kamu gak bisa lihat tontonan gratis nyesel lagi." goda suaminya

"Dih apaan." dengan buru-buru Melody keluar dari kamar mandi

"Dasar Arthur gilaa." teriaknya sambil berjalan menuju ruang TV

Yang di maki malah terkekeh di dalam kamar mandi. Ia suka sekali jika melihat wajah istrinya itu merah padam karenanya. Ia meneruskan menyampo rambutnya yang terganggu karena insiden tadi.

"Boring amat ya, masak udah, nyetrika udah. Apalagi ya? Apa gue ijin Arthur buat keluar sama Sam aja kali ya? Kan besok sekolah libur." ucap Melody samar

"Ga boleh. Temenin aku aja. Aku capek banget. Pijitin." ucap Arthur yang baru keluar dari kamar dan sekarang duduk di sebelah Melody

"Nimbrung aja sukanya. Nggak ah bosenn. Aku mau keluar boleh ya?"

"Nggak boleh. Orang disuruh pijitin suaminya juga." ucap Arthur enteng lalu merebahkan diri di paha Melody

"Ih sebel. Yaudahhh iyaaa." dengus Melody penuh kekesalan

"Ikhlas nggak nih?" ucap Arthur mendongak ke arah Melody

"Iyaaa, bawel amat punya suami elah ." umpat Melody yang hanya dibalas dengan kekehan Arthur

•••

That Bad Boy Is My Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang