Six

11 1 0
                                    

Dubai, Uni Emirates Arab
2 weeks later

Hari hari di Dubai seperti biasanya. Sibuk dengan pembangunan dan renovasi akibat kerusakan dari konflik zombie enam tahun silam. Sekolah tetap berjalan, para pekerja pergi pulang mencari nafkah untuk keluarga mereka.

Semua berjalan semestinya.

Ya, untuk saat ini belum ada kabar serangan dari Pihak Vampire. Tapi bukan berarti, semua pertahanan harus di kendorkan. Justru pertahanan harus tetap kokoh untuk mengantisipasi serangan dadakan.

Seperti saat ini. Riset kembali di mulai sejak kurang dari dua minggu lalu. Mematangkan persiapan percobaan yang akan di lakukan hari ini. Semua persiapan berjalan lancar. Angel sebagai subjek uji coba di pantau dengan baik walau kesehatannya kian menurun.

Zemar juga sebagai penanggung jawab Riset ini juga mengamati persiapan dengan teliti. Ia tak ingin ada celah, kekurangan atau tangan jahil . Ia ingin percobaan ini berakhir dengan lahirnya vampire yang sukses.

Dan ia menaruh harapan pada sosok Angelica Morningstar. Gadis 16 tahun penderita leukemia yang kini memasuki masa kritis semenjak kedatangannya ke Dubai.

Dan itu adalah salah satu hal yang membuat semua orang yang tercampur dalam Tim ini begitu was was. Kali ini, uji coba menjadi sebuah taruhan yang besar dan di sorot banyak petinggi FORCES. Itu karena subjek kali ini adalah orang sakit yang sudah dalam pengintaian malaikat maut.

Dan hari ini menjadi hari paling tegang. Para ilmuan terpilih dan para bawahan terpercaya mereka telah bersiap di posisi mereka sementara dari ruang paling aman. Yaitu ruang pengamat, para petinggi Forces sudah duduk di kursi mereka. Menyaksikan percobaan yang menurut mereka sangat menarik ini. Percobaan yang bisa menjadi menakjubkan jika berhasil, dan akan menjadi lelucon jika gagal.

'Apa Mayor Zemar gila?'

'Ia menjadikan anak sekarat menjadi subjek'

'Yang sehat bugar saja tewas, '

Zemar yang berdiri tepat di belakang kaca ruang pengamat  hanya mengabaikan perkataan para seniornya yang duduk di jajaran kursi di belakangnya. Ia terlalu balas untuk menanggapi nya. Lebih baik Zemar tetap diam.

Ia hanya melihat ke arah ruang percobaan yang di huni enam pekerja dengan dua profesor sebagai pemimpin jalannya percobaan. Dan salah satu profesor itu adalah Ayahnya, Darius.

'Persiapan selesai, Pak...' ucap Darius melalui mik yang dikaitkan di saku jas putihnya.

Zemar menghela nafas berat. Ia menatap ke sosok gadis dengan rambut seindah emas yang kini terbaring di atas brangkar percobaan dengan berbagai macam kabel dan selang menempel di tubuh kurusnya. Dalam hati Zemar berdoa. Ia mengangkat mik nya dengan mantap.

"Baiklah, silahkan dimulai~"

Dari tempat nya, Darius hanya tersenyum kaku melihat anaknya yang berdiri di ruang pengamat bersama para petinggi lainnya.

"Bismillah..."

Darius mengangkat tangannya memberi aba aba kepada seluruh anggota Tim bahwa mereka harus sudah memulainya.

Layar Hologram yang terpampang di dinding dengan ukuran raksasa langsung menampilkan sketsa 3D tubuh Subjek. Data data tentang keadaan Tubuh, baik suhu, tekanan darah, detak jantung, aktifitas otak dan kadar kandungan darah langsung terlihat jelas dari sana. Memperlihatkan keadaan tubuh Angel sekaligus mempertegas jika Subjek sudah semakin lemah

Can I Call You Morphine? (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang