Seven

11 1 0
                                    

«Maaf untuk segala typo»

Dubai, Uni Emirates Arab
3 days later

Kabar tentang keberhasilan riset telah menyebar ke sentro Forces. Berbagai macam media pers mulai penasaran dan bertanya tanya walau pihak Force belum mau angkat bicara. Pasalnya, mereka belum melihat hasil seluruhnya. Mereka hanya tau jika subjek selamat dari percobaan dan kini darah vampire mengalir dalam tubuhnya.

Tiga hari lalu, ketika harapan sudah mulai hilang dan para petinggi sudah kecewa dan bersiap mencemeeh Zemar dan Darius, sosok subjek yang telah dinyatakan tewas dengan ajaib membuka mata dan langsung menyergap Zemar. Bersiap memangsa pria yang tak sempat bereaksi itu. Semua orang berteriak ketakutan dan beberapa ada yang pingsan. Bukan karena 'ada vampire ganas di antara mereka'. Melainkan karena ada sosok mayat yang telah dinyatakan tewas kini mendadak bangun dan menyergap Sang Mayor.

Kalau kalian dapat membayangkan ekspresi mereka, aku rasa itu akan menjadi momen yang sedikit menggelikan.

Beruntung Angel, sosok yang menjadi subjek itu terkena peluru bius sehingga kembali pingsan dan terkapar di lantai.

Dan saat itu pula, keheningan menyelimuti sebelum heboh gegap gempita mengisi sentro laboratorium internasional Dubai . Riset mereka berhasil, dan kali ini subjek tak terlalu buas.

Mari kita ucapkan 'alhamdulillah'

Selama tiga hari setelah itu, para anggota tim mulai memeriksa semua kondisi, keadaan fisik dan aktifitas tubuh Angel. Dari sana mereka menemukan hal lain yang cukup unik.

Angel, tak memiliki jantung. Darah yang keluar dari jantung bocor kemarin justru melingkupi seluruh organ dalam dan membentuk sebuah membran aneh. Darah terlihat hitam padahal bukan zombie.  Walau jantung tak berdetak, tapi Angel tetap bernafas. Kecepatan regenerasi sel meningkat hingga 500%. Bahkan ia menjadi kebal terhadap segala virus dan bakteri. Pigmen tubuh berkurang dan membuat kulit Angel terlihat sangat putih. Juga, akibat darah vampire itu, Angel dinyatakan sembuh dari leukemia nya.

👿

Zemar kini duduk di ruangannya bersama dengan Syrus. Kedua pria itu terlihat sedang membicarakan hal penting. Terlihat wajah mereka yang serius dengan kerut di dahi mereka. 

"Jadi begitukah persyaratan dari pihak orang tuanya?" Tanya Syrus. Zemar menghela nafasnya perlahan lalu mengangguk pelan . Syrus kembali berfikir. Ia mengambil cangkir kopi yang ada di depannya lalu menyeruput cairan hitamnya yang masih hangat.

"Lalu, apa kau sudah menemukan siapa yang akan menjadi suaminya?" Tanya Syrus setelah meminum kopinya. Ia menatap kopi hitam di dalam cangkir itu dengan pandangan tenang namun otaknya berfikir sangat keras.

Zemar tak langsung menjawab. Ia malah melirik ke arah Syrus dengan tatapan yang tak dapat dijelaskan.

"Apa?" Tanya Syrus yang mulai jengkel karena pandangan Zemar. Zemar tersenyum miring.

"Kamu mau jadi suaminya?"

Syrus langsung Memelototi temannya itu. Isyarat tidak setuju sudah tercetak jelas dari pancaran auranya.

"Sudah kuduga..."

Syrus melirik Zemar lalu menolehkan seluruh wajahnya pada Sang Mayor.

"Apa yang lain tak bisa, heh?" Tanya Syrus sambil terkekeh. Zemar menggeleng dengan tenang. Ia kemudian menatap langit langit kantor nya yang kelabu

Can I Call You Morphine? (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang