"Dua bersaudara Heavensbee telah ditemukan..." ucap seorang pria pada walky talky yang ia genggam. Di saat bersamaan mata nya terarah pada dua remaja kembar yang telah digiring oleh rekan timnya ke luar dari mansion mewah ini.
Pemuda kelahiran Amerika itu hanya diam saat menunggu instruksi selanjutnya dari atasannya sambil tetap bersembunyi dalam penyamarannya.
"Maaf, tapi aku tak bisa lagi membawa Milles Morningstar. Ia sudah terikat dengan Vampire leluhur pertama..."
Ucap pria itu lagi. Ia membenarkan dasi kupu kupu yang terpasang di leher nya. Meloggarkannya untuk bisa bernafas lebih leluasa.
"Baiklah, aku sudah dapat posisi Angelica... " ucapnya. Ia segera berlalu menyusuri lantai dasar mansion. Ia melihat beberapa pengawal lewat, pengawal itu mengabaikannya dan hanya menganggap nya sebagai pelayan di mansion ini.
Brutus. Pria berambut kecoklatan itu dengan santai namun cepat berjalan melewati beberapa maid dan butler. Tersembunyi dengan sempurna dalam seragamnya, sehingga para penjaga tak menyadari kehadirannya. Ia lantas sampai di sebuah kamar berdaun pintu ganda yang besar.
Dengan perlahan, ia membuka pintu kamar itu setelah memastikan keadaan terkendali. Ia tak mendapati apapun. Hanya kamar kosong dengan perabotan yang sangat mewah dan tampak antik. Sesaat Brutus ragu dengan lokasi yang diberikan oleh rekan nya.
"Apa kau serius di sini?" Tanya Brutus. Terdengar sebuah suara bising dari alat yang terpasang di telinga nya.
'Ya, masuk saja,' konfirmasi dari seberang. Brutus menghela nafasnya perlahan. Ia berjalan memasuki ruangan itu sambil menutup pintu perlahan. Dengan langkah cepat namun tenang dan waspada, ia berjalan menyusuri kamar yang besar itu.
Matanya menangkap sosok kecil berbaring di atas ranjang. Sosok berambut seindah emas murni. Brutus mendekat ranjang dengan perlahan. Memastikan jika sosok yang tengah terbaring itu benar benar anak yang ia cari.
Dan ia tak salah.
Sosok Angelica tertidur lelap. Tampak begitu cantik bagai malaikat, bahkan Brutus kurang yakin jika gadis kecil di depannya itu adalah manusia. Dengan perlahan ia menggendong gadis itu. Berusaha tak membuat Angel terbangun. Bersamaan dengan saat itu, pintu terbuka.
Brutus langsung bertemu pandang dengan mata zamrud indah milik seorang gadis berambut sepekat malam. Keduanya sama sama terkejut.
"Apa yang...!?"
Brutus langsung mendesis untuk meminta gadis itu diam. Brutus mengenali gadis itu. Gadis yang seharusnya ia selamatkan juga.
"Diamlah, aku akan membawa adikmu pergi, Milles..."
Milles terdiam. Ia berjalan mendekat dan memperhatikan kedua orang itu dengan tajam.
" siapa kau? Kau mau menculik adikku?"
Brutus tersenyum. Ia hanya diam menatap gadis itu.
"Aku datang untuk menyelamatkan manusia dan membawa mereka pergi, sebenarnya aku juga harus membawa mu, tapi aku tahu kau tak bisa..."
Milles terdiam. Ia menatap wajah Angel yang tertidur dalam gendongan Sang Perwira. Menatap wajah itu tertidur dengan damai.
"..."
Milles menatap mata hazel milik Brutus. Mencari niat terselubung dalam mata itu sembari berfikir . Apa lebih baik Angel di bawa pergi?
Milles berjalan ke salah satu jendela. Ia membuka jendela itu dan menatap rembulan yang bersinar dengan indah. Ia menghela nafas nya perlahan.
"Pergilah..." ucap Milles. Brutus menatap Milles yang menatap keluar jendela.
"Berjanjilah, kau menjaga Adikku agar tetap aman..." ucap Milles tanpa menoleh. Brutus tersenyum.
👿
Brutus telah sampai di tempat pertemuan. Terlihat banyak tentara beristirahat dengan tubuh babak belur mereka. Brutus hanya menghela nafas nya saja, nasibnya sepertinya lebih baik hari ini. Ia tak perlu bertarung dengan vampire vampire itu, dan ia berhasil membawa tawanan keluar dari sana.
Kini ia duduk aras rerumputan bersama teman temannya. Menunggu jemputan mereka yang kabarnya sebentar lagi sampai.
Para tawanan yang selamat sedang berada di pos medis untuk pemeriksaan. Sementara yang terluka parah tengah di berikan penanganan pertama.
"Brutus, kau tampaknya baik baik saja..." sapa seorang wanita berkulit cokelat eksotis yang berpapasan dengan nya. Brutus hanya tersenyum.
"Iya, kau sendiri tampaknya bersenang senang hari ini, mayor Tanya"
Wanita bernama Tanya itu tersenyum. Ia menatap ke arah langit sembari memanggul bilah pedang nya di bahunya.
"Yap, benar sekali. Dan tampaknya aku akan semakin bersenang senang..."
Brutus hanya terkekeh mendengar perkataan Sang Mayor. Wanita cantik itu kembali menatapnya, kali ini dengan pandangan yang terlihat menggoda.
"Kau keberatan malam ini datang ke kediaman ku?" Tanya tersenyum. Brutus tersenyum tipis. Ia menyisipkan sebelah matanya.
"Dengan senang hati, Mayor..."
Tanya segera berlalu meninggalkan Brutus bersama rekannya. Salah satu teman nya itu bersiul menggoda Brutus.
"Well, kelihatannya akan ada yang bersenang senang malam ini?"
Brutus tertawa. Ia Mengedikkan bahunya menanggapi Thomas. Rekan yang sangat dekat dengannya.
"Yah~ kupikir seperti itu~"
Thomas tersenyum lebar. Bukan hal aneh bagi rekannya itu yang bisa mendapat teman ranjang dengan mudah. Wajah Brutus memang sangatlah tampan dan tubuhnya benar benar sempurna. Mayor wanita seperti Tanya Grenade saja tunduk pada pesona Brutus Hemilton.
Saat itu juga, terdengar riuh helikopter di udara. Brutus mendongak dan mendapati helikopter medis hendak mendarat. Ia Mengernyitkan sesaat. Biasanya hanya korban luka fatal yang menaiki helikopter itu, berarti ada yang sekarat?
Begitu helikopter itu mendarat, terlihat tim medis menggotong seseorang tentara dengan tandu ke arah helikopter. Brutus penasaran siapa yang terluka parah itu.
"Sepertinya kau belum tahu sesuatu, Brutus..." kata Thomas. Perhatian Brutus langsung teralih ke rekannya itu. Thomas tersenyum.
"Ada prajurit yang tadi berani melawan Vampire Leluhur pertama, namun Naasnya dia berakhir sekarat..." jelas Thomas. Brutus terkekeh. Memikirkan betapa bodohnya tindakan itu.
"Untuk apa?"
"Entah, aku juga tak tahu..."
👿
Guahahahaha ... 5 part pembuka akhirnya selesai... *ketok palu 3x
Diell bersyukur rusaknya Hp ini tak mempengaruhi Diell bisa update . Setidaknya bisa *-* tapi sayangnya Diell ga bisa buka FB di siang hari lantaran paket habis *slap
Pokok nya, Diell cuma bisa Update malam hari... uang tabungan Diell sengaja Diell tahan untuk beli Pulsa n paket karena di tabung buat servis screen hape 😩😩😩 jadi kemungkinan selama dua bulan ini, Diell ngga bisa Update, main fb, dan Game dari jam 06 AM sampe jam 11.59 PM ...=3= nyan... padahal Diell kangen berat sama Bebeb Diell di bandung sana... Dia juga pengguna Wattpad loh ... *pamer
tapi karena Diell cuma bisa aktif di waktu dini hari, dan HP kemarin ga bisa di servis lantaran biaya mahaaaall amet jadi baru 2 bulan paling cepet, Diell bisa aktif :""Kemarin Diell pingin minta Papa buat servisin pakai uang THR T^T) tapi papa Diell ga mau, karena dikiranya Diell sibuk Chat mulu...
Padahal nyatanya Diell sibuk berkarya :') mungkin karena Papa Diell menggunakan HP buat Chat aja.. makanya Diell di katakan sudah ketagihan HP ... =3=)
Muhuhu... (kok jadi curhat/? Ah biarin...)
Pokoknya See you in next part di LLC atau di CICYM .
Salam Egypt... 👻👻👻
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Call You Morphine? (REVISI)
VampiriDunia mulai di ambang kehancuran, banyak makhluk makhluk bermunculan menyebarkan terror yang menakutkan. Akhirnya PBB membentuk sebuah Aliansi Militer khusus yang menyatukan seluruh organisasi intelejen Dunia. Berusaha melatih, dan mendidik manusia...